❏ 25

1.4K 169 7
                                    

*・゜゚・*彡☆ ☆彡*・゜゚・*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*・゜゚・*彡☆ ☆彡*・゜゚・*

"Harry Potter dikeluarkan dari Hogwarts."

Milly mengkerutkan dahinya tipis saat mendengar nama seseorang yang ia kenal dari suara sang Daddy. Perlahan-lahan ia berjalan mendekat ke arah ruang tamu.

"Kementerian memutuskan untuk mengeluarkannya." suara Kenric kembali terdengar.

"Tapi mengapa?" tanya Navisha.

"Dia menggunakan Mantra Patronus di hadapan muggle sebab katanya ia diserang oleh Dementor." balas Kenric dan kini ia tak sengaja melihat rambut Milly di dinding ruang tamu.

"Tidak baik untuk menguping pembicaraan orang dewasa, Esme." Milly hampir tersedak ludahnya sendiri akibat terkejut mendengar suara Kenric yang menciduknya.

"Sorry, Daddy." Milly keluar dari balik dinding dan menyengir lucu, kemudian ia mendekat dan duduk disamping Navisha.

"Harry Potter? Aku yakin ia tak berbohong, Dad." ujar Milly yakin.

"Kau mengenalnya?"

"Ya."

"Esme, Dementor berada di bawah kendali Kementerian Sihir. Atas alasan apa Dementor jauh dari Azkaban?"

"Kecuali ada seseorang yang memerintahkan mereka." sela Ace yang berjalan mendekat ke arah mereka. Ia melemparkan satu buah apel merah kepada Milly dan dengan tanggap Milly menangkap buah apel itu.

"Kalau tidak ada, mengapa mereka menyerang tanpa perintah?" lanjut Ace sembari menggigit apelnya dan duduk di samping Milly.

Kenric terdiam.

"Dad, apa yang dikatakan Harry benar adanya? Kau-Tahu-Siapa." celetuk Milly.

Kenric menatap dua anaknya bergantian dan menghela nafas berat, setelah itu menatap Navisha seperti meminta persetujuan. Navisha mengangguk dan mengelus tangan Kenric.

"Daddy percaya Kau-Tahu-Siapa kembali. Jadi, Daddy sedikit tak yakin untuk mengizinkan kalian masuk sekolah tahun ini."

"Dad, Hogwarts itu aman selama Dumbledore memimpin." Milly tersenyum menenangkan.

"Dan jika tak ada dia kita mati?" tanya Ace datar.

"Kalian akan kembali ke Hogwarts, namun jika Hogwarts tidak akan aman lagi, kalian akan kami bawa ke rumah Kakek."

***

Menikmati indahnya malam itu menyenangkan sembari meminum secangkir teh hangat, bagi Milly. Ekor matanya melirik sekilas ke samping ketika bayangan seseorang menghampirinya.

"Jangan banyak berpikir." cetus Ace saat selesai membuat posisi duduknya nyaman di samping Milly.

Milly tak menjawab, ia menyeruput teh hangat yang ada di tangan kanannya. Barulah, setelah itu dirinya memiringkan badan dan menatap Ace.

𝐌𝐄𝐋𝐋𝐈𝐅𝐋𝐔𝐎𝐔𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang