.....

35 11 0
                                    

Sandal itu mendarat tepat di punggung Elang tapi Elang tidak merasakan sakit sama sekali ia langsung membalikan tubuhnya dan segera menghampiri Mika yang tengah meringis kesakitan

" sini tangan lu !"

" gue gapapa "

" Ckkk... Mana gue liat!, balik ke kamar sekarang! "

" gak mau gue bosen"

" Mika,. " Elang menaikan intonasi nada bicaranya sedikit meninggi

"Apa..?,Setelah gue balik ke kamar lo mau ninggalin gue  lagi kan ? "

"Siapa yang ninggalin lu,sini gue liat tangannya " Elang meraih tangan Mika yang di sembunyikan di balik tubuhnya

"Tuhkan berdarah"

(Andai dengan cara gini bisa balikin lo kaya dulu lagi ,gue rela Lang ) gumam Mika dalam hati.

" Tadi gw suruh papa nelpon ko g di angkat? "

" hp gue habis batre jadi mati, udah Ayo balik nanti om bagas nyariin, lagian lu ngapain bawa- bawa infusan gini ke luar? "

"Hehe... " Mika nyengir tanpa dosa
" gue cape Lang "

" gak usah manja !."

" beneran cape kakinya lemes kaya ga ada tulang"  

" jadi...? "

"Gendong lang "Rengek Mika layaknya anaknya kecil.

Elang  menghembuskan napasnya kasar dia lupa bahwa Mika bisa memanfaatkannya habis- habisan tapi apa daya Elang tak pernah bisa menolaknya.

" Ayo naik! " titah Elang begitu ia membungkukan badannya

" let's go " Mika berseru dengan riang

" badan lo ringan banget , berapa minggu lo ga makan? "

"Salah siapa, lo g ngasih gue makan "

"Ckkk" Elang berdecak sebelum berkata

"Alex g ngasih lo makan apa? "

" dihh nyebelin Alex mulu "

" kan cowo lu Alex kan? " Elang menjawab dengan Santai sebelum beberapa detik kemudian dia merasakan  pundaknya digigit dengan lumayan kuat.

" arghh sakit Mika  lepas" Elang mengepalkan tangannya sekuat mungkin mencoba mempertahankan keseimbangan tubuhnya supaya tidak limbung, Mika memang tidak main-main dengan tindakannya kali ini.

Dia merasa kesal sekaligus tidak suka Elang terus menggoda dirinya hatinya merasa kesal bukan main meski setelah puas menggigit bahu sahabatnya dia juga di landa rasa bersalah.

" Mika... Lo kenapa? " Elang bertanya pada Mika yang masih ada dalam gendongannya tubuh gadis itu bergetar  perlahan isakannya mulai terdengar

" Mi..  Lu nangis? "
Namun yang di tanya seolah tak ingin menjawab hanya isakannya yang menemani keheningan yang mereka ciptakan

Elang semakin mempercepat langkah kakinya sesekali dia meringis  merasakan pundaknya yang semakin perih,  Mika memang sering menyiksanya kalo dia sedang bad mood maka Elang akan jadi samsak tinjunya, dari menggigit bahkan menjambak rambut Elang kalo laki- laki itu tidak menuruti keinginannya.

Tanpa keduanya sadari ada sepasang mata yang  telah memperhatikan keduanya sejak tadi orang itu tersenyum miring sebelum berkata

" pasangan goblok"

***

Sementara di kamar rawat Mika ,bagas, Richard dan Acha di buat kelimpungan mencari Mika yang tiba- tiba hilang Dari ruang perawatan gadis itu kabur sambil membawa infusan , Acha merasa bersalah pasalnya tadi Acha meninggalkan Mika karena mendapatkan panggilan alam,  sementara Richard dan Bagas pergi ke kafetaria bermaksud untuk membicarakan project kerja sama keduanya, yah hanya di tinggal  ke toilet gadis itu bisa kabur  .

Mereka terus bertanya pada para suster yang lewat, namun nihil tak ada seorang pun  yang  melihat Mika keluar 
Dari dalam kamarnya?

Beberapa kali Bagas menghubungi no Elang namun tak ada jawaban bahkan no nya tidak aktip sejak tadi.

" Mika kemana sih? "

Ditengah kebingungan semuanya Elang muncul dengan Mika yang ada dalam gendongannya gadis itu masih terisak  tangannya jelas terluka akibat tindakan cerobohnya

"Mika... " ucap Ketiganya serentak

" kamu darimana?, kenapa juga kamu menangis? "Tanya Bagas begitu Mika turun dari  gendongan Elang.

" tangannya terluka om " jawab Elang jujur

" ya udah kita obati ,Lang panggil suster! "

" iya om "

" pah pundak Elang juga luka " cicit Mika merasa bersalah

" kenapa bisa terluka? " Tanya Acha

" tadi Mika gigit tante " Mika menjawab sambil menundukan kepalanya.

" Gue gak papa Mi "

"Biar tante obatin ya " tawar Acha, Elang hanya menganggukan kepalanya  sebagai jawaban.

" tante lukanya dalam gak? " Tanya Acha merasa khawatir sekaligus bersalah.

Acha tersenyum sambil menjawab namun Elang menggelengkan kepalanya

" gue baik- baik aja Mi , lo ga usah khawatir "

Namun Mika tak bisa mempercayainya begitu Saja

" gue mau liat "

" Apa sih gak usah Mi " Elang mengelak dengan cepat.

Acha tersenyum melihat tingkah keduanya mereka berdua sangat lucu pikirnya tapi Acha juga melihat ada tatapan lain dari pandangan keduanya, keduanya begitu khawatir dengan satu sama lain tapi mereka juga lebih dari sekedar itu, lalu bagaimana dengan Alex putranya ? .

" kalian ini,apa setiap ketemu seperti ini? " Acha bertanya karna penasaran

" kami tumbuh bersama tante, Aku udah anggap Mika kaya ade Aku sendiri "

Deg

( jadi Elang nganggap Aku sebagai adiknya ) gumam Mika

( sorry Mi gue terpaksa bohong ,gue terlalu takut semuanya akan berubah, terlebih sekarang lo memiliki Alex , gue gak mau hancurin kebahagiaan lo) gumam Elang.

Acha memandang keduanya bergantian,Acha tentu bisa membedakan arti tatapan keduanya sebelum bertanya ia menarik napasnya dalam- dalam.

" apa selama ini kalian tidak pernah saling menyukai satu sama lain?"

"Maksud tante? " ucap keduanya bersamaan.

" kalian itu laki- laki dan perempuan jadi ga ada yang ga mungkin kan"


And hai balik lagi di cerita ini jangan lupa vote Komen share ya

hati yang patah 💔 ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang