rencana pertunangan

25 3 0
                                    

Bagas dan Richard tengah berbicara cukup serius keduanya memutuskan untuk segera menyiapkan acara pertunangan. kedua pihak pun telah mengetahui apa yang terjadi sama Mika awalnya bagas sangat marah mengetahui apa yang telah menimpa putri semata wayangnya namun setelah mengetahui para pelakunya sudah di keluarkan dari sekolah bagas bisa bernapas lega.

" Mika mau di sini atau pulang ke rumah? "

pertanyaan Bagas sontak membuat Mika bingung bagaimanapun ia merindukan kamarnya dan juga papahnya .

"Gas biarin aja Mika di sini biar aku ada temen ngobrol" sahut Acha mencoba membujuk

" iya gas kamu g perlu khawatir Mika kami rawat dengan baik ko di sini " kini Richard juga ikut menimpali

"Jadi gimana nak?, mau di sini atau pulang sama papah? Sepertinya mertua kamu sangat sayang sama kamu dan tidak mau kamu pergi dari sini nak "

" papah " ucap Mika lalu memeluk erat tubuh Bagas akhirnya setelah sekian lama Mika benar- benar bisa memeluknya ada rasa haru yang menyelinap dalam dada keduanya

" besok papa akan berangkat lagi ke belanda ada sedikit masalah di Sana " ucap Bagas masih memeluk erat putri semata wayangnya

" janji pulang kalo urusannya udah selsai" ucap Mika dengan nada manja

" iya papah janji " ucap Bagas lugas
Akhirnya setelah sekian lama Mika benar- benar berada dalam dekapannya Acha dan Richard menatap keduanya lega akhirnya mereka bisa menyaksikan sahabatnya memeluk putrinya.

Sementara Elang cowo itu kembali dengan pakaian rapih setelah pamit
beberapa saat yang lalu

"Elang rapih banget mau kemana? " tanya Acha

"Ada meeting dadakan Mah ini aku harus segera ke kantor "

"Aku ikut " sahut Mika yang kini sudah bergelayut manja pada tangan Elang.

" engga kamu istirahat di rumah ya "ucap Elang memberi pengertian

"Tapi aku janji gak ganggu ko " jawab Mika sambil cemberut

" Mi... Aku bentar doang kamu tunggu di rumah, kan ada papah kamu bisa quality time kan"

Mika tak menjawab kini raut wajahnya bertukar sendu

" Lang, ajak aja ke kantor " Acha menyahut di tengah keheningan.

" tapi.. Mah kata dokter kan"

"Lang udah bawa aja " kini bagas yang menjawab

" ya udah kamu boleh ikut " ucap Elang seraya meraih tangan Mika lalu keduanya pun bergegas berangkat menuju kantor.

Acha Richard dan Bagas hanya tersenyum melihat tingkah putra dan putri mereka

" gue masih gak nyangka Gas kita beneran bakal besanan " ucap Richard terkikik geli

"Gue juga sama chad masih ga habis pikir Elang yang selalu jaga Mika itu ternyata anak lu " ucap Bagas terkekeh

" kalo saja waktu di rumah sakit aku ga nemuin Elang mungkin sampai sekarang Elang ga akan pernah ketemu " Acha kembali menerawang pada kejadian beberapa bulan yang lalu

" sudahlah Mah, mungkin sudah takdir, yang aku khawatirkan sekarang justru Alex, Elang dan Mika belum bertunangan aja tuh anak udah g pernah pulang ke rumah gimana nanti? "

" percintaan yang rumit, cinta segitiga memang tidak akan pernah bahagia pasti ada satu hati yang patah " ucap Bagas bijaksana

" mamah juga bingung pah mau Elang atau Alex keduanya sama-sama putra kita mama g sanggup kalo memihak salah satu ,keduanya darah daging kita pah "

Tanpa mereka ketahui Elang mendengar perbincangan ketiganya Elang sadar sangat sadar malah perubahan sikap Alex adik kesayangannya dia lantas ragu dengan apa yang akan di lakukannya sekarang?

Melepaskan Mika sama saja dengan membunuh dirinya sendiri lalu dengan memiliki Mika jelas- jelas dia menghancurkan adiknya sendiri pilihan yang rumit bukan

∘₊✧──────✧₊∘

Setibanya di kantor Mika di buat bingung dengan perubahan sikap Elang cowok itu nampak memikirkan sesuatu dan tentu Mika tìdak mengetahuinya meeting telah berakhir sejak 20 menit yang lalu tapi Elang seolah enggan beranjak dari kursi kebesarannya.

" kamu mikirin apa? " tanya Mika yang kini telah duduk di pangkuan Elang

" ga ada Mi " ucap Elang sambil tersenyum tipis

" sebentar lagi kita tunangan jangan terlalu di porsir kerjanya nanti kamu sakit sayang " ucap Mika dengan nada manja

Elang terkekeh melihat Mika cemas seperti itu membuatnya gemas bukan main

"Aku boleh nanya sesuatu? "

"Mau nanya apa? " Mika mengerjapkan kedua matanya lucu

" kalau aku pergi , apa yang kamu lakukan? "

" ko pertanyaannya gitu? , aku ga suka Lang" Jawab Nasya dengan wajah di tekuk

" aku cuma nanya gada maksud apa- apa Mi" jawab Elang menjelaskan.

" tapi aku ga suka Lang kamu nanyanya gitu seolah kamu bakal ninggalin aku"

" sayang... Hei " Elang mencoba membujuk Mika dan Elang yakin Mika sekarang pasti sedang ngambek

" Mika... Lihat aku! "

"Gak, aku ga mau lihat kamu , kamu jahat "

" yaudah aku tinggal beneran aja ya " ucap Elang sambil terkekeh

" coba aja... Kamu ninggalin aku, kamu akan lihat mayat aku setelah kamu ninggalin aku" ucap Mika tegas Elang terkesiap sendiri Dengan ancaman yang Mika lontarkan dia yakin Mika tìdak pernah main- main dengan semua ucapannya .

Bersambung

Beberapa part lagi menuju ending









hati yang patah 💔 ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang