what's wrong

27 11 1
                                    

Mika berlari meninggalkan semuanya, dia terus berlari meninggalkan area sekolah hingga ia memutuskan naik ke atas rooftop sekolah.

Dan ambruk sudah pertahanannya kini ia bebas menumpahkan segalanya gadis itu menangis meraung, bahkan beberapa kali ia menepuk dadanya, berkali-kali mencoba agar rasa sesak di dalam dadanya hilang jika ia terus melakukannya.

"Kenapa lo bohongin gue Lang? , kenapa lo nutupin segalanya, gue gak perduli lo pacaran sama Tania, tapi kenapa lo ga cerita kalo lo di scors gara-gara nolongin gue? "

"lo jelas tau jawabannya Mika "

Mika tersentak mendengar suara di belakang tubuhnya

"Maksudnya? "

" lo terlalu naif untuk menyadari segalanya Mika, jangan sampai satu hari lo nyesel "

Mika terdiam dari keterkejutannya jelas  dia mengenal suara laki-laki di belakang tubuhnya.

Perlahan dia memutar tubuhnya

"Irwan "

Yang di sebut namanya hanya tersenyum sinis sebelum meninggalkan Mika yang  justru di buat bingung dengan pernyataannya barusan.

***
Sementara di rumah Elang, bu Rusmi kedatangan dua orang tamu yang tidak di kenalnya sama sekali, yang satu perempuan berparas cantik dan satunya lagi seorang pria tampan , bu Rusmi di buat  terpana untuk beberapa saat pasalnya ia tidak mengenal baik laki-laki maupun perempuan tersebut.

" permisi bu, apa benar anda ibu Rusmi ? "Tanya perempuan tersebut sopan.

" ia benar saya Rusmi, kalian siapa?dan ada perlu apa? "

" perkenalkan saya Acha dan ini suami saya Richard "

"Saya Rusmiani , silahkan duduk pak bu"

"Terima kasih bu "

"Emh mau minum apa? "

" gak apa  bu jangan repot- repot , langsung saja bu kedatangan kami ke sini  ingin bertanya soal Elang "

" Elang kenapa apa dia berbuat salah bu, maafkan anak saya bu, tolong jangan tuntut kami pak bu , kami tidak punya apa-apa"

" Bukan bu Elang tidak melakukan kesalahan " Richard bersuara

"Apa benar Elang bukan anak kandung ibu? " Tanya Richard.

Ibu Rusmi menarik napasnya dalam- dalam

" iya Pak,  bu, Elang memang bukan anak saya tapi saya sangat menyayanginya, dia anak yang penurut meski dia sangat pendiam "

" paah, Elang pasti Raka putra kita " Acha menggenggam jemari Richard

" sabar Maah, kita jangan gegabah " Richard mencoba menenangkan Acha yang mulai Emosional.

"Bu Rusmi punya fotonya Elang sewaktu bayi ?" Acha semakin di landa penasaran

" sebentar ya bu saya ambilkan "  jawab bu Rusmi lalu segera meninggalkan keduanya yang semakin penasaran.

***

Sementara di sekolah Elang terpaksa menghentikan niatnya untuk mencari Mika dia harus menghadiri rapat OSIS , Dewi menghubunginya melalui chat di grup osis

Dewi

@Elang hari ini ada rapat dadakan

Elang
Jam berapa?

Dewi
Sekarang  Lang, yang lain udah nunggu..

Elang
Oke gue kesana sekarang.

Dewi tersenyum puas begitu ia melihat balasan chat terakhir dari Elang 

"Lihat Mika Elang ga akan pernah mencari lo, gue akan buat dia sibuk  hari ini jangankan mencari lo buat mikirin lo aja Elang ga akan gue kasih ijin. "

***
Sementara di Rooftop Mika masih terisak dalam kesendiriannya perasaannya campur aduk antara bingung dan sedih  ponselnya dari tadi tidak berhenti  bergetar puluhan miscall dari Alex telah menghiasi layar ponselnya belum lagi chat cowok itu tanpa bosan terus mengiriminya chat.

Alex

P
P
P
SAYANG
Kamu dimana?
Please jawab!!

Mika...
Mi....

Aku cari kamu ke kelas ga ada
Di kantin juga ga ada
Mika please jawab!!!

Aku bingung

🥺
Sayang please 🥺🥺🥺

Kasih tau aku kamu di mana?

Namun Mika hanya melihatnya tanpa berniat ingin membalas chat tersebut jujur bukan Alex yang ingin dia lihat mengiriminya pesan tapi Elang.

Kenapa sekarang lo berubah Lang, gue rindu Elang yang dulu, Elang yang terus bersama gue di samping gue, apapun yang terjadi, gue rindu saat- saat kita bersama Lang  ( Mika terus bermonolog) namun ingatan Mika seolah di tarik paksa pada kejadian beberapa hari yang lalu.

" apa diantara kalian tidak pernah ada rasa tertarik satu sama lain? Kalian laki-laki dan perempuan jadi tidak ada yang tidak mungkin kan di dunia ini"

Apa mungkin Elang juga punya perasaan yang sama kaya gue? ( Mika mulai menerka-nerka)

" saya sudah menganggap Mika seperti adik saya "

Tapi Elang udah bilang kaya gitu, apa mungkin waktu itu Elang hanya menutupi perasaannya karena ga enak sama papah, kenapa hidup gue miris banget ya Tuhan, di saat hamba mencintai seseorang justru orang itu tidak peduli lagi sama hamba ( Mika lagi- lagi mengeluarkan unek-unek dalam hatinya)

Mika melirik ke arah ponselnya yang masih  setia bergetar  lalu tanpa berfikir panjang ia langsung mendial warna hijau pada panggilan telepon nya

" iya halo " suara serak Mika terdengar kesebrang sana

" kamu  nangis? "

" aku gak papa ko Alex"

" kamu di mana?,"

"Aku di Rooftop"

" kamu jangan kemana-mana
Aku segera kesana"

Panggilan pun berakhir Mika menarik rambutnya kasar belum selesai masalah Elang masalah lain justru muncul

MAAF KALO GUE EGOIS TAPI GUE SAYANG SAMA KALIAN BERDUA

see you next part.


hati yang patah 💔 ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang