20. Baikan or Balikan?

17 3 0
                                    

Ternyata benar kata orang bahwa cinta itu buta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata benar kata orang bahwa cinta itu buta. Mau sebanyak apapun orang itu melakukan sesuatu yang buruk, jika sudah cinta apalagi sayang pasti akan kembali lagi seperti awal

 Mau sebanyak apapun orang itu melakukan sesuatu yang buruk, jika sudah cinta apalagi sayang pasti akan kembali lagi seperti awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Halo Al kenapa?"

Pukul 4 sore Alden tiba tiba menelpon Devina, ntah itu apa urusannya.

"Jam 5 kosong ga?" Alden di sebrang sana sedang tengkurap di kasurnya. Wajahnya terlihat berseri seri.

Devina menyerngitkan dahi nya, tumben sekali manusia satu ini.

"Gue ga kemana mana si seharian ini, ga ada acara. Kenapa emang?" Tanya nya.

"Gue ajak ke rumah mau ga? Bunda kangen katanya"

Devina kali ini tidak bisa menahan senyumnya, bibirnya terangkat membentuk bulan sabit, jantungnya juga tiba tiba berdetak lebih cepat dari biasanya. Ini sangat langka, sangat sangat langka. Berbulan bulan dulu menjalani hubungan, ini pertama kali nya Devina di ajak ke rumah cowok itu.

"Kok diem hm?" Diseberang sana Alden kembali bersuara.

"Eh? em iya bisa" Jawab gugup Devina. Meskipun hubungan nya dengan Alden sudah kandas tapi, tidak bisa di pungkiri hatinya masih dipenuhi nama Alden.

Alden tersenyum di sebrang sana "Nanti gue jemput ya cantik, jam 5 okey?"

Devina mengangguk meski tak terlihat oleh Alden "Oke"

"Kalo gitu udahan dulu ya telepon nya, gue mau makan sekalian siap siap" Lanjut Devina.

"Oke, see u nanti cantik"

Bunyi sambungan terputus terdengar. Devina refleks memeluk handphone nya sendiri, bibirnya masih mengukir senyum ditambah pipinya yang sedikit merah.

"Alden kenapa si? Manis banget dari kemarin, apa jangan jangan dia belum minum obat ya?" Gadis tersebut bermonolog, dia menggeleng cepat. Ah, fikirannya ini ada ada saja.

"Jangan Vin! Lo ga boleh baper dulu sama tu manusia!" Tegas Devina sendiri memegang erat handphone nya.

"Tapi gue udah baper gimana dong!" Gadis tersebut menjatuhkan tubuhnya ke ranjang yang sejak tadi berdiri. Dia memejamkan matanya erat erat mencoba membuat normal jantungnya.

DEVINA [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang