15. Adira Aneh

21 4 0
                                    


[KASIH TAU YA PREN KALO ADA YG TYPO]

"Hai Alden" Sapa Adira dengan riang ketika sudah berada di samping Alden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Alden" Sapa Adira dengan riang ketika sudah berada di samping Alden. Tadi saat Adira sampai di gerbang sekolah tanpa sengaja dia melihat Alden yang sedang memarkirkan motornya sendirian.

Alden diam melirik sekilas, dia tidak peduli. Ntah lah, sikap Alden sekarang lebih banyak diam tidak seperti biasanya, raut wajah nya juga kadang datar. Begitu juga dengan Azka, biasanya dua manusia ini sering beradu mulut.

"Lo sendiri Al, tumben biasanya sama si Imelda" tanya Adira yang tidak mendapatkan respon apapun dari Alden.

"Lo mau ke kelas?Bareng yuk" Lagi lagi respon yang Adira dapatkan hanya diam.

"Lo diem Mulu Al, bisu Lo?" Ucap Adira tajam. Sungguh dia sudah kesal dengan sikap Alden yang berubah seperti ini.

"Lo kenapa berubah gini si? biasanya banyak omong Lo. Apa gara gara si Vina? yaelah Lo ngapain ambil pusing si Vina, lagian tu anak juga biasa aja, Lo di jauhin Vina? yaudah Lo jauhin balik lah. Ngapain pusingin tu orang" Ucapan Adira kali ini berhasil membuat Alden bicara.

"Lo sahabat nya, tapi Lo ngomong seolah olah Lo musuh nya" Adira diam membeku di tempat.

"Eh, em gue duluan Al. Bye!" Setelah mengucapkan itu Adira berjalan lebih dulu dengan langkah sedikit berlari.

Alden menyerngit heran menatap kepergian Adira, "Ada yang ga beres" Gumam nya pelan, fikiran nya melayang kemana mana. Tidak, Tidak mungkin Adira seperti itu, Alden menggeleng cepat menepis fikiran buruk nya. Dia menghela nafas dan berjalan menuju kelas nya.

Oh ya, sebenar nya Adira juga satu kelas dengan Alden, Azka, dan Devina. Hanya Imelda yang berbeda kelas dari mereka.

Baru saja Alden menginjakan kaki nya di pintu kelas, dia sudah di suguhi dengan pemandangan dimana Devina dan Azka sedang tertawa, terlihat sangat bahagia.

Alden diam, hati nya berbicara.

'Lo keliatan bahagia banget ya Vin? ga kayak waktu sama gue"

Alden tertawa kecil, menertawakan nasib nya. Melihat Devina tertawa memang membuatnya ikut bahagia, tapi ketika melihat Devina lebih bahagia dengan orang lain hatinya terluka. Mungkin ini balasan tuhan untuk nya, dia selalu menyia - nyiakan Devina saat dulu masih bersama.

Bukan kemauan Alden sebenarnya tapi, apa boleh buat.

"Pagi Vin" Sapa Alden yang membuat Azka dan Devina menghentikan aktivitas nya, mereka berdua kompak menoleh ke arah sumber suara.

Devina diam, tak lama kemudian membalas sapaan Alden "Pagi" Ucap nya cuek, kembali dengan aktivitas nya bersama Azka. Alden tersenyum tipis, kalau boleh jujur hati nya sakit.

Ah sudah lah Alden tidak ingin ambil pusing.

"KAS WOI KAS!" Teriak lantang bendahara yang bernama Sarah. Gadis tersebut berdiri di depan papan tulis dengan tangan yang berdecak pinggang menatap murid murid disana dengan tajam. Bendahara nya ini memang mengerikan.

DEVINA [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang