18. Jenguk Alden

15 2 0
                                    

"Azka" Panggil Devina tanpa menoleh, dengan tangan yang sibuk memasukan buku bukunya kedalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Azka" Panggil Devina tanpa menoleh, dengan tangan yang sibuk memasukan buku bukunya kedalam tas.

"Kenapa Vin?" Tanya Azka menatap Devina yang sibuk dengan kegiatannya.

Devina menoleh, tangan nya meraih tasnya. "Jadikan jenguk Alden?" Azka mengangguk sekilas.

"Jadi"

Motor Azka melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit yang di maksud. Sesekali ia menatap Devina yang berada di belakangnya melalui kaca spion, beberapa kali Gadis itu terlihat menghela nafas, seperti sangat khawatir terhadap Alden atau memang hanya sedikit lelah karna panasnya kota Jakarta.

Sesampainya di parkiran rumah sakit, Azka menoleh kebelakang kala tak ada pergerakan dari Devina. Ia menghela nafas pelan, Devina melamun sampai sampai ia tidak sadar sudah sampai area rumah sakit.

"Vin, udah nyampe ga mau turun?" Ucap Azka bertanya yang membuyarkan lamunan Devina.

Gadis itu tersentak pelan, buru buru ia turun dari motor Azka dan melepas helm nya.

"Sorry Azka, gue ga sadar kalo udah nyampe" Gadis itu menggaruk tengkuk nya yang tak gatal saat sudah mengembalikan helm kepada Azka.

Azka terkekeh pelan melihat tingkah Devina yang jarang sekali di perlihatkan kepada orang banyak. "Gapapa" Laki laki tersebut menggenggam pergelangan tangan Devina ketika dia sudah turun dari motor, lalu menariknya mengikuti langkah kaki nya. "Ayok" Ucap nya.

"Lo tau tempat Alden di rawat Ka?" Tanya Devina menyerngitkan keningnya. Azka mengangguk pertanda tahu.

"Tadi gue nanya sama Kakak nya Alden" Devina mengangguk saja, jujur dia belum tahu betul seluk beluk keluarga Alden, selama berbulan bulan ia menjalin hubungan dengan laki laki itu, ia sama sekali tidak di beritahu oleh laki laki tersebut soal keluarganya. Ah tidak, hanya pernah saja beberapa kali diceritakan tentang keluarga laki laki tersebut

Ya, ini lah kisah cinta yang mereka jalani, tidak dengan saling keterbukaan. Sama sama saling menyimpan.

Azka mendorong pelan pintu ruangan Alden di rawat, pintu terbuka yang menampakan Alden dengan tangan di infus dan mata terpejam. Bibirnya juga nampak pucat.

Tidak ada orang di ruangan laki laki tersebut, mungkin keluarganya sedang ada urusan.

Devina berjalan pelan ke arah brankar yang Alden tempati dengan mata menatap sendu mata terpejam Alden.

"Alden" Panggilnya pelan memegang pergelangan tangan Alden yang bebas dari infusan.

Alden, laki laki tersebut membuka mata ketika mendengar suara yang sangat familiar dan yang sangat ia rindukan. Alden menatap wajah gadis di hadapanya dengan tatapan berbinar. Ah, rasanya mimpi bisa di jenguk Devina, orang yang masih sangat ia cintai.

"Vin, Lo tau dari siapa gue di rumah sakit?" Tanya Alden, laki laki tersebut meringis pelan ketika dia mencoba duduk. Pusing, satu kata yang menggambarkan dirinya sekarang.

DEVINA [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang