05. Setitik Kebahagiaan

43 10 1
                                    

[KASIH TAU YA PREN KALO ADA YANG TYPO]

Setelah kemarin Devina menginap di rumah Azka, kini gadis cantik itu tengah duduk di kursi kamar nya, menatap ikan ikan yang berada di akuarium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kemarin Devina menginap di rumah Azka, kini gadis cantik itu tengah duduk di kursi kamar nya, menatap ikan ikan yang berada di akuarium.

Hari ini adalah hari Minggu. Jika kalian bingung Devina menginap di hari apa, dia menginap di hari Jum'at malam Sabtu.

Sangat menyenangkan menginap di rumah Azka, Devina seperti memiliki keluarga yang sempurna. Sayang nya, hal itu hanya impian nya saja, mau bagaimana pun juga keluarga Azka menganggapnya keluarga tetap saja rasanya berbeda.

"Gue udah lama melihara ikan ini, tapi belum di kasih nama. Apa ya namanya?" Monolog nya.

Devina menatap ikan hias tersebut dengan fikiran yang memikirkan nama untuk ikan tersebut.

Otaknya terus berjalan mencari nama yang cocok untuk ikan Guppy tersebut, ikan itu berwarna biru.

"Blupy" Satu kata yang di ucap Devina membuatnya tersenyum lebar.

"Iya, Blupy aja deh!" Serunya senang.

"Haii Blupy" Sapa nya pada ikan kesayangan nya itu.

Devina menghela nafas "Sama aja sepi"

"Kapan ya mamah sama papah pulang, kangen banget Vina" Devina terus menatap ikan Guppy nya itu.

"Padahal kalau ada mamah di sini pasti rumah rame, mereka udah lupa apa gimana ya Blupy?" Devina dia berbicara seolah olah ikan tersebut mengerti apa yang dia ucapkan.

"Blupy, Vina mau cerita deh. Kemarin kan Vina nginep di rumah Azka, kamu pasti tau kan? Yang waktu itu ke rumah ini bareng pacarnya Vina. Kamu tau Blupy? Di sana aku liat keluarga nya Azka harmoniisss banget" Devina menghela nafas mencoba untuk tidak menangis.

Dia menundukkan kepalanya.

"Vina iri liat mereka" dia diam mencoba mengatur nafas. Air matanya sudah mengalir, bahunya bergetar, kepalanya menunduk, matanya tertutup menikmati rasa sakit di dada nya, nafas nya tidak teratur. Dia menangis tersedu sedu.

"Hiks"

Satu isakan lolos dari mulut nya.

"Blupy Vina gapu nya siapa siapa, pacar Vina selalu sama temen kecilnya, Vina ga pernah di buat bahagia. Blupy sayang kan sama Vina?"

Devina terus mengeluarkan keluh kesahnya kepada ikan kesayangan nya itu yang sudah ia rawat satu tahun lebih.

Matanya terus mengeluarkan air mata, hatinya sesak mengingat seberapa menyedihkan nya dia. Mungkin ada yang lebih buruk dari nya, Devina tau itu.

Bertahun tahun ditinggalkan oleh kedua orang tua nya, seperti di buang begitu saja.

Devina bangkit dari duduk nya menuju kaca di kamarnya, dia menatap pantulan dirinya sendiri lalu dengan perlahan tersenyum.

DEVINA [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang