Damar berusaha menikahkan putrinya dengan Ardi karena demi kebahagian Nidita juga, Ardi senang akan menikah dengan gadis yang dia cintai sendari dulu.
Nindita sedang bersiap ia membelai perutnya sambil berucap. "Kita akan memulai hidup yang baru Nak," ucap Nindita sambil membelai perutnya yang masih rata.
Ardi masuk ke kamar Nindita lalu menepuk pundak calon istrinya.
"Nyimas," kata Ardi menepuk pundak Nindita.
"Ada apa Kangmas," sahut Nindita tangan Ardi yang di pundaknya ia sentuh.
"Saya tahu Sampeyan masih muda tapi Saya akan berusaha menjadi Bopo yang baik buat anak Sampeyan."
Ardi menyampaikan isi hatinya langsung kepada Nindita selain menyampaikan isi hatinya Ardi juga ingin melihat Nindita untuk terakhir kalinya.
Di karenakan ia tak akan melihat Nindita lagi selama seminggu menuju hari pernikahan mereka, "saya pamit Nyimas."
Nindita hanya mengaggukan kepalanya sambil mengusap perutnya, harapannya pupus sudah ia ingin menjadi juru masak dan membuka kedai sendiri.
Bagi gadis-gadis pribumi pada masa itu sudah menjadi kebiasaan jika bisa memasak dan tak heran banyak yang bekerja di kedai murah atau bekerja sebagai juru masak di rumah bangsawan dan orang-orang kaya Belanda.
Nindita hanya bisa menangisi nasibnya sekarang entah keputusannya benar atau salah, awalnya ia hanya ingin menyelamatkan nyawa Ayahnya orangtua satu-satunya yang ia miliki.
#####
Arabaella bersiap ia memasukan barang-barangnya ke dalam koper karena dalam beberapa jam lagi kapal yang ia tumpangi ingin berlabuh ke pelabuhan sundan kelapa di Batavia, Ia tak menyangka umurnya sekarang sudah mencapai kepala.
Wanita berambut pirang gelap itu tak sabar kembali memijakan kakinya di tanah ia lahir juga tak sabar ingin memeluk sang Papa, adik laki-lakinya, terutama putranya.
Arabella berharap jika Putranya yaitu, Fredrick tidak seperti sang papa, brengsek. Arabella tidak tahu sebenarnya apa yang sudah di perbuat oleh putranya.
Turun dari kapal Arabella merasakan udara tanah Jawa yang panas ia malah menghirup udara itu dalam-dalam lalu menikmatinya. Sampai seorang Pribumi menepuk pundaknya lalu menoleh ke belakang.
"Permisi, apa Madame ini putri dari Menner Van buthjer?"
"Jaa," jawab Arabella dengan ramah.
"Kom op, mevrouw, ik breng u naar het huis van uw zoon." (Ayo nyonya, saya akan membawa Anda ke rumah anak Anda).
Arabella melihat bagaimana pria itu yang seumuran putranya memasukan barang-barangnya ke dalam mobil lalu menjemputnya.
Arabella melihat kalung miliknya ini adalah pemberian Damar sahabatnya ia akan mencari Damar setelah ini sudah lama ia amat merindukan sahabatnya itu.
Maaf lama gak Update karena banyak tugas kuliah yang menggunung nanti kalo ada waktu senggang usahain update 2 kali sebagai permintaan maaf.
#BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
1930-1945
Historical Fictionkisah karangan yang diambil dari tahun 1930 sampai 1945 tentang fredrick van berg perwira asal Belanda yang mencintai gundiknya Nindita kuworo. tanpa di sadari dari hasil hubungannya dengan Nindita. Fredrick di karunia seorang putri karena tak mau...