4 Tahun kemudian
Seorang wanita Eropa berparas paruh baya turun dari kapal lalu menaiki mobil yang sudah di tunggu oleh saudaranya yang dinas di Hindia Belanda, anak kedua keluarga Van dergin. Wanita itu menghembuskan nafasnya ia sangat merindukan suasana di Hindia Belanda, masa kecilnya di lahirkan disini.
Di rumah saudaranya yang Arabella habiskan bersama ibu, ayah dan saudaranya. Dia masuk lalu para bendide perparas pribumi membawa barang-barang Arabella yang ada di bagasi mobil, "tolong bawa barang ik ke dalam." Arabella langsung melenggang masuk ke dalam untuk menuju kamarnya.
Joseph belum pulang karena ada rapat para petinggi militer, soal organisasi yang di bentuk pribumi yang perlahan menyerang sistem pemerintahan. Arabella besok akan menemui Damar untuk bertemu dengan cucunya, tapi besok ia akan bicara terlebih dahulu dengan Joseph Van Dergin.
"Tante tapi disini kami para Eropa harus mendapatkan yang layak," ujar seorang gadis berusia 15 tahun membawa buku.
"Iva sejak kapan kamu disini?" tanya Arabella, kepada gadis usia 15 tahun berambut pirang dan berkulit putih pucat itu.
"Barusan Tante, ik baru pulang dari sekolah." Iva bicara sambil memegang bukunya, lalu Arabella membantu keponakannya untuk menaruh buku dan membersihkan diri.
"Tante apa malam ini je akan memasak?" tanya Iva kepada bibinya, "nee liefste ada bendide yang memasak malam ini." Arabella masih membantu keponakannya merapikan barang-barangnya, "tapi masakan tante lebih enak ik rindu ingin cake buatan tante, kue jahe dan sebagainya."
Iva bicara kepada bibinya, sepertinya gadis ini sangat ramah dan baik. Arabella saat Joseph pulang akan bicara soal pencarian rumah yang akan di jual karena ia mau membelinya, agar bisa di tempati bersama cucunya nanti.
**********
Malam ini Melati di ajarkan Damar solat dan membaca kitab suci, Melati sangat bahagia tinggal bersama kakeknya yang usianya sekarang sudah sakit-sakitan. Tetapi gadis yang berusia sembilan tahun itu tetap setia merawat kakeknya, minggu depan usia Melati ingin sepuluh tahun dan saudaranya sembilan tahun.
Bahkan Melati membuat makan malam untuk kakeknya meski usianya sembilan tahun tetapi gadis itu bisa meniup kayu bakar dan rela matanya pedih dan terbatuk-batuk adalah hal biasa, hanya malam ini Melati bisa makan daging karena mendapatkan jualan sayur yang laku keras di tambah uang kepingan 1000 Gulden yang di kirimkan Arabella untuk cucunya.
"Eyang kenapa masak daging hari ini? lalu kenapa Eyang membeli dua sapi dan kerbau apa hasil penjualan melebihi cukup? tapi penjualan masih tersisa?" tanya Melati yang sepertinya mulai memiliki rasa ingin tahu dan kedewasaan pikirannya mulai berkembang.
"Tidak masalah nduk cahayu, kemari sama Eyang."
Melati duduk di pangkuan kakeknya, Damar menjelaskan jika besok neneknya yakni Arabella akan ke sini. Awalnya anak itu sangat gembira tapi setelah mengetahui jika sang nenek londo wajah anak itu langsung pucat, tubuhnya diam mematung seolah tak bernyawa.
#Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
1930-1945
Historical Fictionkisah karangan yang diambil dari tahun 1930 sampai 1945 tentang fredrick van berg perwira asal Belanda yang mencintai gundiknya Nindita kuworo. tanpa di sadari dari hasil hubungannya dengan Nindita. Fredrick di karunia seorang putri karena tak mau...