Bab 23

120 8 1
                                    

Seorang pria menggunakan topi caping anyaman, tangannya sibuk bertani bersama cucunya yang sekarang berusia sembilan tahun darah dagingnya dan Arabella sang sahabat, "eyang! saya taruh makanannya di saung ya."

Anak berumur sembilan tahun itu ikut membantu kakeknya dengan menanam biji-biji sayuran, lalu cabutan rumput yang di kebun mereka akan di berikan untuk dua sapi yang sebelum pergi Arabella menitipkan sejumlah uang kepada Damar.

Flashback 

800 Gulden, "Damar ini uang untuk kebutuhan cucu kita__berjanjilah untuk menjaga cucu kita sampai ik dan anak ik kembali." Arabella memberikan sejumlah uang kepada sahabatnya, "Damar ik tak bisa jamin cucu kita aman di bawah asuhan Nindita. Ik lihat dari wajahnya yang penuh amarah dan dendam," tutur Arabella sambil memegang tangan sahabatnya.

"Ya Ara ini untuk kebutuhan cucu kita, insyaallah saya akan jaga cucu kita."

Arabella menangis ia menatap langit biru lalu hatinya berharab bertemu cucunya lagi, aku ingin bertemu dirinya saat sudah dewasa nanti. Lalu Arabella kembali menaiki sadonya untuk menuju pelabuhan, Arabella akan hadir di pernikahan putranya dengan anak petinggi di Amsterdam.

Arabella menaiki kapal dengan berat hati karena cucunya masih tertinggal di Batavia belum ia sempat gendong atau peluk, Arabella berjanji kepada Damar akan kembali dan memberikan cucunya kasih sayang.

Flashback Off

Di Amsterdam udara cukup hangat membuat orang-orang merasa nyaman, Arabella menyuap cerealnya ia akan kembali ke Hindia Belanda. "Mama Ik kon niet naar Nederlands-Indië omdat Emma zwanger en zwak was." 

Fredrick sepertinya menghawatirkan istrinya yakni Emma, wanita berambut pirang itu berjalan ke arah putranya lalu membelai pipi anaknya yang sudah dewasa dan punya tanggung jawab. "Ik moet naar de koloniën, want je dochter is geboren en ze is 9 jaar oud." 

Rupanya ucapan Arabella tam membuat putranya senang malah membuatnya jengkel setengah mati, "Mama, ik zei toch dat ze mijn dochter niet is!! dat ongelukkige kind is gewoon mijn vorm van wraak!!" marah Fredrick dengan nada tinggi. 

PLAK

Arabella menampar putranya yang sudah mengatakan hal buruk. "Als het jouw schuld is, dan moeten wij als gezin ervoor betalen!!" maki Arabella dengan nada yang tak kalah tinggi.

Arabella mengusap rambutnya kasar sikap brengsek sang ayah yakni kakek Fredrick di turunkan lewat putranya, "morgen ga ik naar Nederlands-Indië." Arabella pergi untuk bersiap mengemasi barang-barangnya karena tak sabar menemui cucunya, sedangkan Fredrick nampak frustasi dengan semua ini.


#Bersambung

Artinya

Mama Ik kon niet naar Nederlands-Indië omdat Emma zwanger en zwak was. (Mama saya tidak bisa pergi ke Hindia Belanda karena Emma hamil dan lemah.)

"Ik moet naar de koloniën, want je dochter is geboren en ze is 9 jaar oud." (Saya harus pergi ke negeri jajahan, karena putri Anda lahir dan dia sudah berusia 9 tahun.)

"Mama, ik zei toch dat ze mijn dochter niet is!! dat ongelukkige kind is gewoon mijn vorm van wraak!!" marah Fredrick dengan nada tinggi. (Mama, Sudah Kubilang Dia Bukan Putriku!! anak sial itu hanyalah bentuk balas dendamku!!)

Als het jouw schuld is, dan moeten wij als gezin ervoor betalen!! (Jika itu salahmu maka kami sebagai keluarga harus membayarnya!!)

1930-1945Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang