"Misi pertama kalian adalah, mencari Bunga Aureolus," ucap Pak Logan dengan penuh wibawa dan rasa percaya kepada para anggota Aureolus.
Mereka semua terdiam untuk beberapa saat hingga akhirnya Hera membuka suaranya. "Tapi bukannya Bunga Aureolus itu gak nyata, Pak? Berdasarkan yang saya baca, bunga itu ada di Pulau Fiminex dan Pulau Fiminex sendiri sebenernya gak ada," tuturnya panjang lebar.
Anggota Aureolus yang lain hanya memandangi Hera penuh kagum karena pengetahuannya yang di atas rata-rata.
"Pintar sekali kamu," ujar Pak Logan. Semua yang Hera katakan tadi benar adanya, Bunga Aureolus dan Pulau Fiminex hanyalah cerita pengantar tidur belaka. "Pulau Fiminex itu ada, tapi berada di dimensi yang berbeda dengan kita," jelas pria itu.
Lantas semuanya menganga. "Terus kita harus pindah dimensi, Pak? Emang bisa?" tanya Niran.
Pak Logan mengangguk. "Yang harus kalian persiapkan adalah kesehatan. Berpindah dimensi tidak semudah yang kalian kira." Ia mengubah slide menjadi gambar Pulau Fiminex yang terlihat sangat besar, ukurannya seperti lima kali dari Pulau Kalimantan.
"Kalian akan pergi ke sini." Ia menunjuk ke daerah tengah pulau. "Para ahli sejarah bilang kalau Bunga Aureolus ada di sana, di wilayah Kerajaan Belamour."
Para anggota Aureolus terutama Hera masih belum bisa menerima semua informasi ini, bagaimana bisa mereka mencari sesuatu yang belum tentu ada? Lagipula dari mana sejarahnya mereka bisa berpindah dimensi?
"Apa Bapak yakin ini aman? Saya tahu kita harus mengabdi kepada negara dan masyarakat, tapi keselamatan tetap yang utama. Juga ... apa keuntungan yang diberikan Bunga Aureolus ini sampai kita harus nekat pergi ke dimensi lain?" tanya Kian sambil menyalakan voice record di ponselnya.
"Pertanyaan bagus, Kiandra. Saya akan menjelaskan keuntungan yang diberikan bunga ini." Pak Logan mengganti slide yang bertuliskan banyak fungsi dari Bunga Aureolus. "Setelah kalian menemukan Bunga Aureolus, saya akan lebih dulu mengonsumsinya. Jika efeknya berhasil, kalian semua akan mengonsumsinya. Dengan itu kalian akan menjadi tidak terkalahkan."
Di slide power point tertera kalau Bunga Aureolus bisa memberikan kekuatan ajaib bagi para pengonsumsinya. Jika dijelaskan secara detail, kandungan bunga itu akan berubah menjadi emas yang akan tertanam selamanya di dalam tubuh si pengonsumsi.
"Bapak pastikan kalian semua akan aman saat berangkat maupun saat kembali lagi. Kami sudah menemukan portal untuk pergi ke dimensi tempat Pulau Fiminex berada."
"This is lit! Keren banget, Pak! Dengan senang hati kami akan menjalankan misi ini," ujar Gara penuh semangat.
"Bagaimana dengan yang lain? Apa kalian siap menjalankan misi pertama kalian?" tanya Pak Logan, beberapa dari mereka mengangguk penuh percaya diri.
"Di mana portal yang akan membawa kami ke sana, Pak?" tanya Sheva.
"Di ruang rahasia Gedung Ragair," jawab pria itu. Lantas ia mematikan proyektor dan meletakkan remotenya di atas meja miliknya. "Saya rasa pembicaraan tentang misi kali ini saya cukupkan, apa kalian mau berkeliling?" tawar Pak Logan lalu direspon anggukan oleh para anggota Aureolus.
Satu persatu mulai keluar dari ruangan khusus presiden lalu mulai berkeliling. Zale yang sedari tadi hanya diam mendengarkan perkataan para manusia yang ia anggap jenius mulai menghirup udara segar untuk melegakan otaknya.
"Lo connect gak sih apa yang Hera omongin tadi? Atau at least apa misi kita dah," ujar Zale setelah menepuk pundak Ison yang berjalan di depannya.
Ison menggeleng dan menunjukkan senyum polosnya. "Gue sejak digaplok sama Hera jadi bener-bener bengong, gak masuk ke otak semua," balasnya.
Lantas Zale tertawa dan merangkul pundak Ison yang lumayan tinggi baginya. "Kita sama!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Évasion : To Another Dimensions
FantasySemuanya terulang, beberapa dari mereka terlihat familiar, kali ini nama mereka tidak berubah, tapi ingatan mereka menghilang. Mereka melupakan tujuan utama mereka. Bagaikan sebuah robot yang diriset ulang dan diatur untuk melakukan tugas yang baru...