Perhatian untuk seluruh siswa SMA Cakrawala di harap menuju lapangan dengan segera, karena apel pagi akan segera di laksanakan.
Suara pemberitahuan itu langsung terdengar ke segala penjuru SMA Cakrawala melalui speaker yang terpasang di setiap sudut bangunan sekolahan.
Siswa mulai berhamburan keluar kelas dan mulai berbaris sesuai kelas masing-masing."MORAAAA", teriak seorang cewek. Namun teriakannya tak terdengar karena suasana gaduh di sekelilingnya.
Seakan ia tau kalau sahabatnya tak mendengar teriakannya, lantas dirinya melambaikan tangan ke arah sahabatnya dengan sedikit berjinjit karena tubuhnya terhalangi siswa kelas lain yg posturnya lebih tinggi darinya.
Tak menunggu lama akhirnya, Mora, sahabat cewem tersebut menghampiri nya dan ikut berbaris di sebelahnya.
"Untung belum mulai apelnya", ucap Amora dengan nafas tersenggal-senggal
"Lo dari mana aja, dari tadi gue cariin juga" Tanya Silla, sahabat Mora
"Motor bang Gio mogok, jadi gue lari dari perempatan ujung itu", jawabnya nyengir
"Gilaaa lo lari", Mora mengangguk sambil mengatur nafasnya
"Lain kali kalo ada apa-apa kabarin gue Mor, apa gunanya gue jadi sahabat lo"
"Iya siappp Silla", Mora mengakhiri percakapan nya karena apel telah di mulai
Apel pagi terasa begitu lama karena pidato dari kepala sekolah yang panjangnya melebihi Sabang sampai Merauke, di tambah lagi cuaca pagi ini sangat panas membuat kulit serasa di panggang.
Njirrr lama banget ngocehnya
Sumpah panas bangettt ini
Tuhan tolong datangkan mendung sekarang
Cepetan ngapa yg ngomong kaki gue udah pegel bgt
Sumpah serapah dari para siswa terdengar bersahutan. Mora tak menggubris sama sekali celotehan dari siswa siswi di dekat nya, sifat bodo amat nya sudah mendarah daging dari dulu.
"Mor", lirih Silla sambil memegang pundak Mora sebagai tumpuan.
"Astaga lo kenapa Sill", Kaget Mora hingga sekelilingnya ikut panik
Silla tidak merespon apa yg Mora katakan, yang ia rasakan sekarang tubuhnya sangat lemas seperti ada yg menghisap energinya. Pandangannya mulai mengabur, suara orang di sekelilingnya hanya terdengar samar-samar dan hingga akhirnya
Brukkkkk
"Sillaaaaa", dengan cekatan Mora menahan tubuh sahabatnya sebelum benar-benar jatuh ke tanah.
"Tolong panggilin anak pmr", ucap Mora penuh khawatir entah kepada siapa
Woii ini ada yg pingsan PMR cepetan bawa tandu
Salah seorang siswi berteriak, entah dia siapa Mora juga tidak tau, yg terpenting sekarang sahabatnya segera mendapat pertolongan
Lama banget sihh cepetan anjirr
Anak PMR pada kemana woii
Setelah beberapa saat Mora menahan tubuh Silla, namun tidak ada satupun anggota PMR yang datang membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAHEKSA Alpha
Teen Fiction#1 in Badboy 01/07/2022 #3 in Geng 28/06/2022 #1 in Rekomendasi 29/09/22 #9 in Teenfiction 08/10/22 #1 in Bad 13/10/22 #1 in Highschool 02/11/22 ⚠Masih berantakan, revisi kalo udah END Follow dulu sebelum baca!!! 🌟💬🌟💬🌟💬🌟💬🌟💬 Jangan jadi g...