dua empat

15.5K 793 72
                                    

Andai di suruh memilih salah satu dari Alpha, jatuh dimana pilihanmu?
❤Heksa
❤Alka
❤Utta
❤Septian
❤Juna

PEMILU!!  Pengen Memiliki Mu 💔

Tapi... tapi... tetapi...

Aku sing berjuang, koe sing di sayang☺



***


"Thanks Sa," ucap Mora saat turun dari boncengan cowok itu.

Heksa mengangguk dibalik helm fullfacenya namun cowok itu tak kunjung menyalakan mesin motornya lagi. Ia hanya diam di atas motornya entah sedang menunggu apa.

"Balik gih!" titah Mora karena Heksa tak segera kembali ke Cakrawala.

Cowok itu tak menjawab namun malah melepas helmnya lalu turun dari motor besarnya. Melihat hal itu membuat Mora menyerit bingung kearahnya.

"Gue mau di sini,"

"Ini masih jam sekolah Sa," Mora mencekal tangan Heksa saat cowok itu hendak berjalan menuju teras rumahnya.

"Lima menit lagi jam istirahat kedua, mending gue di sini dulu," Heksa melepas cekalan tangan gadis itu lalu merubahnya menjadi bergandengan.

"Tap...," Mora tak melanjutkan ucapannya saat Heksa menempelkan telunjuknya di bibirnya.

Gadis itu hanya pasrah saat cowok itu menariknya sampai di depan pintu rumahnya. Belum sempat dirinya mengambil kunci yang ada di saku bajunya cowok yang menggandeng tangannya sudah terlebih dahulu memutar kunci dan membuka pintu tersebut.

Mora melotot melihat hal itu. Bagaimana bisa Heksa memegang kunci rumahnya. Padahal yang memiliki kunci rumah itu hanya dirinya dan juga Gio, tapi mengapa Heksa juga punya?

"Lo dapet kunci rumah gue dari mana?"

"Duplikat!" cowok itu mengangkat kunci berbandul bulan sabit yang di genggamnya tepat didepan wajah Mora.

"Ada yang aneh?" tanya Heksa karena Mora terbengong beberapa saat.

"LO YANG ANEH SAA!!"

"BUAT APA LO DUPLIKAT KUNCI RUMAH GUE??"

Heksa memejamkan matanya ketika mendengar teriakan Mora yang memekakkan telinganya. Ia kembali membuka matanya saat gadis itu berhenti berteriak.

"Biar bisa masuk rumah lo kapanpun gue mau," jawabnya tanpa dosa.

"GAK ADA AKHLAK LO SA!!"

"GUE ADUIN SAMA BANG GI...," gadis itu berhenti berteriak karena Heksa membekap mulutnya.

"Diem!! ntar kita dikira macem-macem sama tetangga lo,"

Kemudian Heksa menuntun gadis itu masuk ke rumah masih dengan membekap Mora dan menggenggam tangan gadis itu. Setelah sampai di ruang tamu, barulah Heksa membebaskan gadis itu.

"Anjirrr," desis Mora setelah bisa bernafas dengan normal seperti semula.

"Ulangi!!"

Mora memandangnya dengan mengerutkan keningnya. "Apanya?" tanya tak paham dengan yang di maksud cowok itu.

"Tadi ngomong apa pelan banget?" Heksa mendekati Mora yang berdiri beberapa langkah darinya dan langsung mencekal pergelangan tangan gadis itu.

"Cewek jangan ngomong kasar ya! gak baik," ucapnya lembut dengan tatapan teduh.

PRAHEKSA Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang