Dua Tiga

15.8K 822 75
                                    

Hello pren, apa kabar dengan mantan? Upss
Canda gengs canda wkwkk

Witing tresno jalaran soko kulino
(Cinta itu tumbuh karena terbiasa)

Kalian setuju gak sih??

Pikirin sambil baca Heksa!!!
Eitss jan lupa tinggalkan jejak kalian

So, Happy Reading Guys 😘

***

"Kemana nih?" tanya Mora saat dirinya di bawa Alka menyusul keberadaan Heksa.

"Ikut aja!" Alka berjalan mendahului Mora. Ia sudah tidak merangkul gadis itu sejak keluar dari UKS.

Mora hanya mengikuti kemana Alka berjalan. Alasannya cuma satu, dirinya hanya ingin tau sebenarnya Heksa kenapa kok berubah aneh seperti itu.

Mora menghentikan langkahnya saat Alka berhenti di depan gudang yang berada di pojok belakang. Ia sedikit berjinjit untuk mengintip keadaan didalam gudang tersebut lewat jendela yang berada di dekatnya.

"Ngapain?" Alka bertanya dengan terkikik sendiri saat melihat Mora yang berusaha melihat kedalam gudang itu meskipun harus berjinjit dan sesekali melompat.

Gadis itu hanya nyengir memperlihatkan barisan giginya yang rapi sambil memggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Heksa ada di dalem, lo masuk aja gue tungguin di sini!"

"Temenin Al!" Mora menarik tangan cowok itu agar ikut masuk bersamanya.

Ia sedikit ragu dengan apa yang di katakan cowok itu. Gimana kalau Alka hanya mengerjainya? Tapi apa mungkin orang seperti Alka bisa berbuat jail, sepertinya tidak mungkin.

"Gue gak boong, masuk gih!" Alka seakan bisa membaca kekhawatiran gadis yang ada di hadapannya itu.

Alka berjalan mendekati Mora yang masih mematung di tempat lalu mendorong gadis itu agar segera menemui seseorang yang ada di dalam gudang tersebut.

Dengan langkah terpaksa Mora masuk ke tempat yang terbilang kotor itu. Ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang katanya ada di tempat itu. Gadis itu menelisik hingga akhirnya dirinya menemukan seorang cowok yang berada di balik tumpukan bangku-bangku rusak.

"Saa," Mora berjalan mendekati Heksa yang duduk bersandar di dinding. Cowok itu terlihat tak berdaya dan matanya terpejam membuat Mora sedikit khawatir dengan keadaannya.

Mora kembali memanggil cowok itu saat dirinya sudah berada di dekatnya karena Heksa sama sekali tidak merespon panggilnya

"Saa,"

"Heksa," Mora menggoyangkan lengan Heksa namun lagi-lagi tidak ada respon dari cowok itu padahal Mora yakin Heksa mendengar panggilnya.

"Sayang!!!" Mora sedikit membentak karena dirinya jengah menunggu Heksa yang tak kunjung menyahut.

Upss, gadis itu refleks membekap mulutnya sendiri ketika sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

Setelah Mora memanggilnya seperti itu barulah Heksa membuka matanya lalu melirik sekilas gadis yang sudah berada di dekatnya.

"Apa?"

"Lo kenapa?" Mora menatap cowok itu penuh tanya tapi bukannya menjawab Heksa malah balik menatap gadis itu begitu instens.

Gadis itu tiba-tiba syokk saat melihat tangan Heksa yang sudah babak belur. "Apa yang lo lakuin Sa?" Mora meraih tangan itu agar dirinya bisa melihat lebih jelas luka cowok itu.

Heksa kembali membisu lalu menarik Mora hingga gadis itu masuk ke pelukannya. "Be mine!!" ucapnya lemah setengah berbisik.

"Hahhh???"

PRAHEKSA Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang