Delapan

23.6K 1.2K 46
                                    

Deru motor sport terdengar membelah ramainya jalan raya malam ini, seakan dirinya adalah sang raja jalanan.

Dia Alkana Putra Pratama, skill pembalap nya tak di ragukan lagi. Hanya butuh waktu kurang dari 5 menit, pria tersebut bisa menempuh jarak 60 Km. Woww

Ia mengurangi kecepatan motornya saat memasuki pekarangan gudang tua. Alka menghentikan motornya tepat di depan gudang tua tersebut.

Sudah ada tiga motor sport yang terparkir di sana, berarti kurang satu orang yang belum datang. Dirinya sudah bisa menebak siapa orang itu. Pasti dia...

Alka melepas helm fullface yang membungkus kepalanya. Ia turun dan berjalan memasuki gudang yang terlihat sepi itu.

Kaki panjangnya melangkah memasuki gudang tersebut. Ia membuka pintu utama, yang pertama ia lihat adalah ketiga temannya yang fokus dengan smartphone masing-masing.

"Ehemmm", Deheman Alka membuat ketiga temannya menengok ke arah sumber suara.

"Lhah udah sampe aja lo", Tian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Hmm", Alka berjalan menuju salah satu sofa dan langsung menghempaskan tubuhnya di sana.

Tempat ini bukan sekedar gudang tua, namun ini adalah markas Alpha. Jangan heran jika di dalamnya bukan seperti gudang pada umumnya. Mereka sudah menyuap gudang itu menjadi lebih rapi dan nyaman.

Bisa di bilang tempat ini seperti rumah bagi Alpha. Di dalam gudang tersebut terdapat sofa untuk bersantai Heksa dkk, satu kamar pribadi milik ketua mereka, satu kamar mandi, dan dapur full furniture.

"Heksa mana", tanya Alka

"Belom dateng", jawab Juna

"Tau", ketus Alka

"Kenapa nanya", sahut Juna lagi

"Bangke", umpat Alka

"Alka bisa kasar juga", Utta tertawa dengan
heboh.

Ckkkk decak Alka menanggapi teman bangsat nya

"Telpon", Alka menatap Tian

"Gue", Tian yang merasa di ajak bicara menunjuk dirinya memastikan.

"Hmm", singkat Alka

"Kenapa gk lo sendiri yg telpon", ucap Tian pada Alka yang duduk dengan ekspres datar seperti biasanya.

"Alka...? Nelpon...? Hello....", nada bicara Juna dibuat alay

"Ngomong aja jarang di suruh telpon, yang ada bikin emosi orang", Juna tertawa setelah mengucapkan kata-kata nya.

"Lhah bener juga", Kini Utta juga ikut tertawa.

"Buru", titah Alka tidak bisa di ganggu gugat.

"Iye iye", Tian mengotak-atik handphone nya mencari kontak Heksa di sana

Tak menunggu lama panggilan Tian di angkat oleh Heksa di seberang sana.

"Apa", tanya Heksa to the point

"Lo dimana Sa, ini pada kumpul di markas", tanya Tian

"Goldan Cafe", singkat Heksa

"Traktiran", sahut Juna dengan tawa karena Tian melakukan panggilan dengan loud speaker

"Ckkkk buruan dateng", Heksa sudah hafal dengan kelakuan temannya yang satu itu

"Otw Sa", jawab Tian dan langsung mematikan sambungan telpon nya

"Gercep banget lo pada kalo denger gratisan", ujar Utta

"Lo gk mau", tanya Juna

"Ya mau lah", Utta menjawab dengan tawa menggelegar.

PRAHEKSA Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang