CP - 06

714 74 1
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Shania karena ia bisa mendapatkan keprcayaan orang sekitarnya.

Shania memasuki ruangannya, namun bukan ruangan Gaby tepatnya sebelah ruangan Gaby. Shania duduk diruangannya sambil terseyum

"Aku janji aku ga bakal mengecewakan kalian lagi, aku bakal berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi kamu Gab"Shania melihat Foto Dirinya, Gaby, Deva, dan Ayana.

TOK.....TOK.....

"Permisi Bu... ada yang file yang harus ditanda tangani oleh Ibu" Feni memberi file ke shania, shania terseyum mendengar cara bicara Feni terhadapnya.

"Jangan panggil aku Ibu... aku belum tua"Feni sedikit terkejut karena kata kata Shania, dia sedikit terseyum.

'Aku merasa Deja Vu saat Ka Shania bilang seperti itu, spertinya memang Ka Gaby dan Ka Shania memang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun, mereka seperti anak kembar.

"Kalau lagi berdua atau diluar kantor panggil aku kak aja" Shania memberi tahu Feni, Feni mengganguk mengerti dan keluar dari ruangan Shania.

Saat Feni keluar dari ruangan Shania dia langsung ke ruangannya dengan Shani dan Gracia, terlihat mereka sedang sibuk dengan kerjaan masing masing. Sampai akhirnya Gracia membuka suara.

"Mau video call Ka Gaby ga? Aku lihat ig story mereka seru banget deh" Gracia berbicara sambil memengang Hpnya.

"Jadi daritadi kamu ga kerjain dokumen itu dong Ge" Shani merengang otonya sedari tadi berkutik dengan laptopnya. Gracia kikuk mendegar kata kata Shani

"Ya ga gitu aku ngestuck untuk kerjainnya, jadi aku buka hp sebentar untuki mencuci mata." Shani membuang muka

"Boleh coba call aja di angkat ga sama Ka Gaby?"Feni menengahi perdebatan mereka, Shani langsung mempindakan layar tab laptopnya untuk nelfon Gaby. Feni dan Gracia memndekati Shani, tak lama muncul muka Eve dilayar mereka sedang di kamar dengan wajah kebinggungan.

Mereka bertiga seketika tertawa saat melihat wajah Eve, Eve masih melihat nama di layar Hpnya Gaby.

"Kak...Ci Shani Nelfon nih, aku cmn asal angkat aja ganggung tahu lagi asik asik main malah ada telfon" Kesal Eve berbicara dengan Gaby dikamarnya, Eve memberikan Hp Gaby ke pemiliknya.

"Jangan kerja awas aja, aku ngambek sama kakak kalau kakak kerja" Eve mengancam Gaby, Gaby hanya memalingkan mukanya dan mengangguk sedangkan mereka bertiga hanya menyimak pembicaraan Gaby dan Eve.

" Kakak...kita ganggu ya?" Gracia memuka suara sedari menyimak pembicaraan Gaby dan Eve, Gaby hanya terseyum.

"Ya Enggaklah kenapa kamu nanya kayak gitu Gre"Gaby melihat layar Hpnya ada Gracia, Feni dan Shai dengan serius melihatnya.

"Gapapa takutnya kita ganggu kakak" Feni terseyum saat bisa mendengar perdebatan Gaby dan Adiknya.

"Ohyaaa... aku mau nanya mumpung aku inget juga kenapa kemarin ada Shania di ruangan aku, kebetulan audionya lagi bermasalah jadi aku ga bisa dengar kalian ngomong apa?" Feni, Gracia, dan Shani saling memandang untuk kompak memberi jawaban untuk Gaby.

"Ehhhh itu kak..."Gracia salah tingkah untuk menjawab pertanyaan dari Gaby namun disaat bersamaan ada suara seseorag dari luar dengan reflek Shani memutuskan panggilan mereka.

Tut....Tut...

"Kok mati yaudahlah biarin mungkin salah lihat kali ya" Gaby menaruh Hp-nya di nakas dan berlalu pergi keluar menyusul adik adiknya di ruang tamu.

Disisi lain Shani, Feni dan Gracia sangat panik saat ada suara dari luar, mereka melihat ke arah pintu masuklah Shania dari luar sambil terseyum.

"Aku tahu kalian ga bisa jawab pertanyaan Gaby makanya aku ketok pintunya" Mereka bertiga menafas lega, Shania masuk ke ruangan mereka.

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang