SP - Cindy Hapsari

766 89 2
                                    


Pagi hari, mereka semua sarapan kecuali Jinan. Semua terheran karena Jinan tidak ikut sarapan dan Gaby tidak memakai baju kerja melainkan baju pergi.

Setelah selesai sarapan, mereka semua berangkat seperti biasa Gaby mengantar Celine dan Eve.

Setelah sampai di kampus, Cindy segera ke kelasnya. Tidak ada siapapun di kampusnya, ia teringat Jinan yg tak masuk kampus.

Cindy memberi pesan ke Jinan, namun tak ada balasan dari Jinan tak sabar menunggu Jinan membalas ia akhirnya menelepon Jinan akan tetapi nomor Jinan tak aktif.

Dosen masuk ke dalam kelasnya, kelasnya mulai. Kelas pertama Cindy berlangsung 45 menit, lalu Cindy keluar dari kelas ia meresa heran mengapa geng yang suka menganggunya tidak menggangunya lagi.

tak sengaja aku melihat Ka Gaby disana, dan ternyata mahasiswa yang suka menindasku di panggil oleh dekan.

Samar samar aku mendengar perbincangan mereka, betapa terkejutnya aku saat tahu ternyata Jinan diskor dari kampus karena membelaku, dan disana ternyata tak hanya Jinan namun Ka Gaby juga membelaku disana.

Aku segera pergi dari sana, aku merasa bersalah sama Jinan karena aku dia sampai diskor.

Tak lama Anin menghampiri ku, dia mengajak makan bersama di luar kampus. Saat sampai di restoran ada kata Gaby bersama Jinan.

"Kalian berdua duduk, pesen sana nanti Sisca biar kakak yg pesenin." aku melihat Jinan tak ada sedih terpampang dimuka, malah aku melihat muka serius Jinan sedang membaca menu.

Setelah memesan makanan dan makanan diantar ke meja kita, kita semua serius memakan makanan masing masing, sedangkan aku hanya memainkan makanan yg aku pesan. Sisca menoelku menyuruhku makanan, ya Sisca sudah datang sejak menunggu makanan kita diantar.

"Setelah kalian selesai makan kembali ke kampus lagi ya, kecauli Cindy dan Jinan soalnya ada yg perlu kakak bicarakan sama mereka"Gaby memecahkan keheningan makan siang kita semua, Semua menuruti perintah Gaby.

Sekarang hanya tinggal kita bertiga ; aku, Jinan, dan Ka Gaby.

"Kenapa kalian ga pernah bilang ke kakak, ada yg ganggu kalian atau ada yg cari masalah sama kalian" Aku dan Jinan hanya menundukkan kepala.

"Nan kakak ga membenarkan tindakan kamu dan kamu Cindy kamu juga kenapa ga pernah cerita sama kakak" Cindy yg melihat Jinan hanya diam membuka suara.

"Kak...kakak tanya kenapa aku ga pernah cerita sama kakak, karena aku tahu jawaban kakak apa, pasti selalu sama kak. Aku muak sama jawaban kakak, kakak sama sekali ga pernah mengerti sama perasaan kita semua. Bahkan saat aku, Ariel,dan Celine sakit kakak kemana? kakak ga ada kan, yg urus kita bertiga itu Eve, Jinan, Sisca sama Anin. AKU TANYA SAMA KAKAK PADA SAAT ITU KAKAK KEMANA KAK"Cindy sudah berteriak di depan Gaby sambil tahan oleh Jinan, Jinan yg dari tadi diam akhirnya bersuara.

"CIN KENAPA HARUS BAHAS LAGI SIH, TAHAN EMOSI KAMU GA PERNAH BERHAK MARAH SAMA KA GABY. NGERTI KAMU CIN...TAHAN"Bentak Jinan kepada Cindy yg membuat ia terdiam.

"Kalian berdua diam, kakak jelasin semuanya ke kalian. kalian tahu kakak ga pernah melakukan sesuatu ga ada alasan pasti ada alasan di balik itu semua." Mereka berdua mengangguk dan Gaby menatap mereka dengan serius.

"Jadi gini" Gaby berusaha menenangkan mereka karena mereka berada di tempat umum dan ga enak juga dilihat orang orang.

Flashback On

"Kak Cindy, Ariel, sama Celine demam tinggi gimana ya, kita semua harus gimana?" Gaby mendengar itu terkejut dan panik segera membereskan berkas berkasnya di meja.

"Kamu tenang kamu kompres mereka aja dulu ya, kalau emang panas panasnya tinggi baru kalian baru ke rumah sakit ya. kalau kamu ya panik kamu ga bisa berpikir jernih ya tenang aja ya bentar kakak balik ke rumah ya... sabar" Gaby sedang ke arah basement

"Kak cepet pulang Celine sama Ariel ngeracau panggil kakak terus ya" Gaby membalas lalu menutup telfon dan Jinan kembali untuk mengecek keadaan mereka bertiga.

Saat perjalanan balik ke rumah, Gaby dihadang oleh beberapa orang, terpaksa ia harus meladeni mereka.

Mereka menyuruh Gaby untuk turun kebetulan saat itu hujan turun agak lebat. Orang orang segera menarik Gaby kedalam mobil, tapi sayang Gaby cukup kuat untuk itu. Mereka memukul Gaby namun Gaby dapat bertahan atas pukulan orang itu. Terjadilah baku hantam diantara mereka, walau sebenarnya Gaby kalah jumlah namun ia bisa menghabisi mereka satu satu.

Saat sudah selesai langsung Gaby kembali ke mobil nya, ia mengemudi mobil dengan kecepatan cukup tinggi. Namun saat dia sampai di rumahnya kosong, kembali dia mengecek pesan dari Jinan ternyata Mereka semua sudah di rumah sakit tak pakai lama dia langsung bergegas ke rumah sakit.

sesampainya di rumah Gaby merasa badannya lemas lalu jatuh pingsan, disana ada dokter dan suster langsung menolong Gaby.

Flashback Off

"Sekarang kamu tahu kan, bukan kakak ga ada, kakak ada selalu ada untuk kalian semua kalau kalian perlu kakak tinggal panggil kakak. Kakak ga akan pergi" Cindy dan Jinan yg mengetahui cerita sebenarnya langsung memeluk Gaby.

"Kak maafin Cindy ya cmn kepancing emosinya,karena Jinan tuh"Cindy menyenggol lengan Jinan.

"Kok aku sih salahin aja aku terus"Gaby ketawa melihat tingkah kedua adiknya.

"Nan hukuman kakak tetap berlaku ya, ini terakhir kali ya kamu keluar rumah, masa hukuman kamu berlaku mulai besok  sampai satu minggu kemudian" Jinan mengangguk dan menuruti perintah Gaby.

"Maafin aku nan" Bisik Cindy kepada Jinan dan anggukan dan seyuman Jinan balasan untuk permintaan maaf Cindy.

T.B.C

Yeay siapa nih nunggu lanjutan update WP ini, maaf ya agak ga nyambung, Nantikan kelanjutan part selanjutnya ya

Jangan lupa vote dan komen

See you in next chapter

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang