CP - 29

272 36 2
                                    

Shania memberanikan diri datang ke rumahnya untuk bertemu dengan Sam, dengan emosi yang memuncak Shania mendobrak pintu ruangan kerja Sam.

Sam sama sekali tidak terkejut melainkan tertawa melihat tindakan Shania barusan.

"Papa kan… penyebab nama perusahaan Gaby tercemar" Sam mulai bangkit dari kursi kerja ya dan menghampiri Shania sambil merangkul namun itu tolak kasar oleh Shania.

"Sayang…kok kamu bisa nuduh papa kamu sendiri sih" Shania hanya membuang muka saat Sam berbicara seperti itu, Sam mencoba kembali merangkul Shania namun tetap ditolak kasar oleh Shania.

"Alah pa…gak usah sok baik deh, aku udah tahu kebusukan - kebusukan yang udah papa perbuat sama keluarga Gaby" Sam masih mencoba menahan emosi-nya agar Shania tidak kabur lagi dari rumah.

"Kamu perlu apa sayang…"Shania mengambil kesempatan itu untuk membuat Sam jujur padanya akan semua ini.

"Papa kan yang buat nama perusahaan Gaby tercemar” membuat Sam tertawa mendengar ucapan Shania. Sam membisikan sesuatu terhadap Shania membuat Shania emosi lalu mencoba memukul Sam tetapi di tahan oleh bodyguard Sam.

Sam menyuruh mereka untuk mengurung Shania di dalam kamarnya agar tidak kabur kembali, Shania yang dikurung pun memberontak namun apa dayanya kekuatanya tidak sekuat bodyguard sang Ayah.

Shania mencoba menggedor - gedor pintu agar dibukakan tetapi tidak membuah hasil hingga Shania lelah sendiri, Shania mengingat bahwa percakapannya dengan Sang Ayah ia rekam segera Shania mengirim rekaman itu ke Gaby dan tak lupa dia backup rekamannya.

Hampir satu jam Shania dikurung secara tiba - tiba ada yang mengetuk jendela kamarnya, Shania penasaran segera melihat siapa yang mengetuk jendela kamarnya.

Betapa terkejutnya Shania melihat orang yang mengetuk jendela kamarnya, orang itu memberi intruksi untuk membuka jendela kamarnya segera membuka jendela kamarnya.

“Gab…lo udah gila…lo mau mati” Shania sedikit membentak Gaby karena nekat naik ke kamarnya lewat jendela, Gaby hanya meminta Shania untuk diam dan mengikuti arahannya.

“Gila lo ya Gab…ini lantai 3 kalau lo atau gue jatuh gimana, bangun - bangun  bisa beda alam kita” Gaby segera menyuruh Shania untuk keluar dari kamar lewat jendela namun shania ragu dan takut.

“Lo mau keluar gak sih….gue udah berusaha nyelamatin lo, buruan keluar nanti ketahuan sama anak buiah Om Sam kalau lo terlalu ragu dan takut.Shan… tenang ada gue kok lo gak perlu khawatir Shan…gue bakal ngejaga lo” Setelah dibujuk oleh Gaby, pada akhirnya Shania memutuskan untuk keluar dari kamar dan mengikuti arahan Gaby.

Saat kabur lewat jendela pun tak selalu mulus, tekadang Shania atau Gaby sempat ingin jatuh namun mereka saling menjaga dan membantu pun akhirnya bisa turun dengan selamat, GHaby segera mengajak Shania ke arah mobil dan menyuruh Shania untuk masuk.

Didalam mobil ada Gracia dan Shani yang menunggu kehadiran Gaby dan Shania, mereka bernafas lega saat melihat Gaby dan Shania selamat dalam misi penyelamatan Shania, Shani segera mengemudikan mobilnya dan meninggalkan kawasan komplek tersebut.

“Kak…engga - engga lagi kakak kayak gini, aku tuh khawatir sama kakak…”Shani mengemoli Gaby sedangkan yang diomeli hanya diam seperti anak kecil yang sedang diomeli ibunya, Shania melihat itu pun sedikit tertawa.

“Gab…kenapa lo nekat banget sih…misalkan tadi lo kenapa - kenapa gimana?” Gaby hanya diam dan memalingkan muka ke arah jendela.

Shania tersadar bahwa Gaby sudah menyelamatkannya dengan bertaruhnya sendiri, seharusnya dirinya mengucapkan terima Kasih bukan memarahinya.

"Gab…Terima Kasih ya…makasih lo udah nyelametin gue dari kamar itu" Gaby hanya menghela nafas dan diam menghadap jendela.

"Sama - Sama Kak…gak perlu ngucapin Terima Kasih lagi pula Ka Shania kan sepupu Ka Gaby, maaf aku yang wakilin karena Ka Gaby lagi tidur"Shania melihat kearah Gaby yang sedang terlelap dengan inisiatif Shania memindahkan arah Kepala Gaby ke bahunya.

"Kalian kenapa sih…ngebolehin Gaby pergi selamatkan aku, kalian kan tahu Gaby masih di rawat di rumah sakit" Gracia dan Shani terdiam mendengar ucapan Shania, tak salah namun bagaimana mereka menahan Gaby memaksa untuk menyelamatkan Shania.

"Kak…aku jelasin semuanya ya….awalnya tuh Ka Gaby nelfon Shammy tapi kebetulan Shammy lagi pergi sama Sam jadi aku yang angkat, bahkan Shammy Sama Sam aja kagak tahu kalau aku pergi" Shania mendengar itu pun jadi terharu melihat pengorbanan Gaby untuk menolongnya.

Shani kembali membawa Gaby ke rumah sakit untuk dirawat kembali, Shania mencoba membangunkan Gaby dan Gaby terbangun oleh panggilan Shania.

"Lo balik ke ruangan rawat lo lagi ya, pasti adik - adik lo nyariin lo" Gaby pun hanya mengangguk dan menurut perintah Shania.

Sesampainya di ruangan rawatnya Gaby dicecar oleh adik - adiknya, untungnya Ada Shania, Shani, dan Gracia yang membantu Gaby untuk menjelaskan alasan mengapa Gaby kabur dari rumah sakit.

Shani dan Gracia menenangkan adik - adik Gaby dengan menjelaskan semuanya sedangkan Shania membawa Gaby ke ruangannya dan memanggil dokter.

Dokter segera datang ke ruangan Gaby lalu bertanya kemana Gaby pergi, Gaby hanya meminta maaf kepada Dokter sedangkan Dokter terkejut mendengar permintaan maaf dari Gaby.

"Ngapain kamu minta maaf sama saya justru kamu minta maaf sama keluarga kamu, mereka semua kalang kalut cari kamu kesana kesini gak ketemu temu. Gab…kalau emang ada apa bilang sama keluarga kamu biar mereka gak khawatir sama kamu" Gaby mengangguk lalu mereka semua masuk dan memeluk Gaby, dan Gaby meminta maaf kepada mereka karena membuat mereka khawatir sama dirinya. Mereka mengangguk tersenyum melihat keadaan Gaby yang baik - baik saja.

"Gab…kalau dilihat - lihat sih kamu udah lebih baik dari sebelumnya deh soalnya bisa kabur itu menandakan kamu sudah lebih baik" Gaby terkekeh mendengar ucapan sang Dokter.

"Tapi kamu harus dipasang infus lagi dan lihat sampai malam nanti kalau kamu sama Eve sudah ada kemajuan, mudah - mudahan besok udah bisa pulang" Gaby dan Eve pun mengangguk Yang lain tersenyum mendengar kemajuan dari Gaby dan Eve, Dokter ijin untuk keluar untuk mengecheck pasien lain.

"Kak…masalah sudah clear Nama baik perusahaan kita sudah aman" Gracia memberi kabar baik kepada Gaby dan semua termasuk Gaby bernafas lega.

"Shammy dan Sam udah dateng ke kantor perusahaan tersebut lalu menjelaskan semuanya dan mengganti rugi perusahaan tersebut" Shani melanjutkan ucapan Gracia yang tertunda, mendengar itu Gracia sedikit ngambek karena ucapannya sudah didahului oleh Shani sedangkan Shani hanya tertawa sambil mengelus pundak Gracia dan meminta maaf kepada Gracia, mereka yang melihat itu pun tertawa.

Ada sosok baju hitam yang sedang mengintai mereka dari kejauhan

"Ini baru permulaan Gaby… permainan segera dimulai" Tawa licik dari orang tersebut sambil meninggalkan tempat itu.

T.B.C

Yess... Hari ini update guysss...
Siapa nih yang masih nungguin melanjutkan ceritanya 🙋‍♂️?
Semoga suka ya sama ceritanya dan gak ngebosenin kalian baca dan nungguin updatan

Jangan lupa besok ada yang ulang tahun ya guyss...

Jangan lupa untuk Vote dan Komen yaaa

See you on the next chapter ☺️

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang