CP - 12

566 69 1
                                    

Anin, Sisca, Jinan, Cindy dan Gaby sedang pergi ke mall untuk membeli perlengkapan Anin ke Jepang, mereka sedang berada di supermarket dalam mall pada bagian dapur.

"Lo mau bawa apa aja ke Jepang nin..."Sisca melihat alat - alat dapur sambil menunggu jawaban dari Anin yg sedang berpikir.

"Kayak udah cukup sih ini,ga usah banyak banyaklah. Takut overweight kopernya gue males kalau harus bawanya banyak banyak juga. Lagian gue kan mau belajar bukan buat main atau liburan" Cindy dan Jinan kompak mengangguk setuju, memang kalau niat untuk pergi belajar lebih baik membawa barang secukupnya aja.

Gaby sedang asik melihat sayur - sayuran dan buah buahan terpisah dari adik adiknya, ya sekalian untuk belanja bulanan mumpung ia sempat untuk berbelanja.

'Rasanya adem banget ngeliat ka Gaby belanja, kapan lagi kan bisa ngeliat ka Gaby kayak gini. Biasanya ngeliat dia di depan laptop sama berkas' Jinan melihat Gaby dengan serius memilih buah untuk dibeli.

Jinan, Anin, Sisca, dan Cindy menghampiri Gaby lalu menanyakan apakah sudah belum berbelanjannya, Gaby mengangguk lalu mereka berjalan ke arah kasir untuk membayar barang barangnya setelah itu pulang.

Gaby menitipkan barang - barangnya yg ia beli ke Cindy untuk dimasuki ke dalam kulkas lalu ijin untuk pergi ke kantor karena harus rapat dengan perusahaan lain.

Setelah sampai di rumah, Cindy membereskan barang yg di beli oleh Gaby dibantu oleh Jinan sedangkan Anin membereskan barang barangnya untuk dibawa ke Jepang di bantu oleh Sisca.

Banyak perdebatan di antara Sisca dan Anin selama memasukkan barang - barang Anin kedalam koper contohnya seperti ini;

"Sis...ga kayak gitu di tata, nanti ga muat yg lain" anin memberi tahu sisca namun sisca merasa benar tak mau kalah ia membalas ucapan anin itu terjadi terus menerus.

Jinan dan Cindy adem ayem aja di dapur membereskan barang barang yg dibeli Gaby ke dalam kulkas.

Setelah semuanya selesai di masukkan ke dalam kulkas mereka berdua duduk di sofa dan menyalakan TV untuk nonton.

Mereka semua tenang namun tiba tiba ada suara perdebatan tentang siapa yang ga rapi menaruh barang dalam koper ya siapa lagi kalau bukan Sisca Dan Anin.

Tak lama dari itu suara cempreng Ariel sedang marah marah di telfon, diikuti oleh Eve dan Celine dibelakangnya.

Cindy melihat jam ternyata hampir jam 5, ia bangkit ke dapur dan melihat bahan- bahan makanan yang Ingin dia masak.

Hampir 1 jam ia menyiapkan dan memasak makanan sudah selesai lalu di taruh diatas meja makan, Jinan dan Anin membantu Cindy yang sedang sibuk di dapur.

Tak lama Anin merasa perutnya mules ijin ke Jinan untuk toilet setelah selesai ia keluar terus kembali merasa hal yang sama dan itu terjadi hampir 10 kali.

Celine yang ingin ke toilet melihat Anin dengan wajah yang cukup pucat lalu bolak balik toilet, Celine menghampiri Anin dan Ingin menanyakan keadaan Anin.

Siapa sangka saat ingin menghampiri Anin, tiba - tiba Anin pingsan refleks Celine teriak meminta tolong.

Semuanya terkejut dengan teriakan Celine lalu semuanya langsung menghampiri celine, tak kalah terkejutnya mereka melihat Anin sudah tak sadarkan diri dengan wajah pucat.

Cindy menyuruh Sisca dan Jinan mengangkat Anin kedalam mobil lalu menyuruh Eve mengabari Gaby.

Mereka semua bergegas ke rumah sakit, Sisca nampak berpikir dan mengingat apa saja yang ia dan Anin lakukan pagi ini

Seketika dia mengingat ada pria tua yang tak asing baginya saat sarapan bubur ayam tadi pagi

Tak lama Gaby datang dengan wajah khawatir dan wajah kelelahan karena terburu - buru untuk datang ke rumah sakit, Gaby menghampiri mereka dan menanyakan keadaan Anin.

Mereka menggeleng tak tahu memang dokter belum keluar dari ruangan UGD, wajah panik dan khawatir terlihat di wajah Gaby.

Sisca menarik Gaby keluar dan mengajak duduk kursi taman rumah sakit

"Kak...kayak aku tahu deh siapa penyebab Anin masuk rumah sakit" Gaby melihat Sisca dengan tatapan serius lalu Sisca kembali menyakinkan dirinya kembali.

"Tadi pagi aku sama Anin sarapan bubur ayam di depan komplek biasa yang aneh nya itu adalah ada abang tukang buburnya itu kayak aku kenal" Gaby beralih melihat ke arah lain dan tetap mendengarkan Sisca berbicara.

"Aku lihat dia menaruh sesuatu di buburnya Anin awalnya aku ga curiga mungkin itu lada karena Aku ga suka pake lada sedangkan Anin Kan suka pake lada tapi dengan kejadian tadi Aku curiga abang itu" Sisca terus mengingat ingat bagaimana bentuk wajah tukang bubur tadi pagi.

"Itu kayak Om Sam...."Gaby mendengar itu masih tetap berusaha menahan amarahnya sedangkan Sisca masih menebak nebak kalau memang benar itu Sam ia tak akan pernah bisa memaafkan jika Anin kenapa napa.

"Kamu yakin Sissy"Sisca mengangguk ia tak pernah lupa bagaimana bentuk wajah Sam, Gaby hanya diam melihat bunga - bunga di dekat taman

Dari belakang Jinan menghampiri mereka berdua lalu memanggil Gaby karena dokter ingin berbicara dengannya.

Gaby langsung berlari kecil ke ruangan dokter sesuai arah Jinan setelah sampai ia mengetuk pintu dan masuk.

"Gab ..."Dokter memanggil Gaby lalu melempar senyum ke Gaby dan dibalas oleh Gaby, Gaby duduk di depan Dokter itu

"Ada apa sama Anin, dia ga kenapa napa kan Han" Dokter itu menenangkan Gaby yang khawatir dengan Anin.

Dokter itu bernama Hanna, Hanna adalah teman seangkatan Gaby di kampus namun berbeda jurusan saja, mereka cukup dekat Gaby sudah mempercayai Hanna untuk merawat adik adik jika sakit.

"Anin mengalami keracunan makanan tapi tenang ga parah kok tapi lo tahu dia makan apa aja dari pagi sampai siang/sore" Gaby berpikir dan teringat omongan Sisca tadi

"Kalau sarapan sih tadi gue nyiapin roti doang karena kesiangan jadi ga sempet masak, tapi yang denger dari Sisca mereka sarapan Bubur tadi pagi.

"Ooh lo ga perlu khawatir Gab...Anin ga kenapa napa kok dia cmn butuh bedrest untuk seminggu kedepan"Gaby mengangguk mengerti lalu ijin keluar untuk ke ruangan Anin lalu Gaby masuk kedalam kamar Anin melihat adik adiknya masih mengkhawatirkan Anin.

Gaby menghampiri mereka dan menenangkan mereka semua lalu bilang Anin baik baik saja hanya perlu istirahat saja.

Mereka semua lega mendengarkan kabar keadaan Anin, Gaby meminta mereka semua pulang untuk istirahat sedangkan ia menjaga Anin disini.

Sisca sempat protes diakhir anggukan oleh Gaby untuk menemani Gaby menjaga Anin sedangkan yang lain sempat ikut protes juga namun ditolak oleh Gaby dan tetap menyuruh mereka pulang dan istirahat.

Sisca duduk disamping Gaby yang memperlihatkan wajah kelelahan nya dengan keadaan sekarang dan mengelus pundak Gaby untuk menguatkan Gaby.

"Jangan pernah menyerah kak, aku tahu kakak dan kita semua kuat untuk melewati semua cobaan yang ada"Sisca terus menguatkan Gaby lalu Gaby pun menguatkan satu sama lain.

T.B.C

Gimana kabar kalian baik baik aja kan?
Seru banget ya ngeliat Cool People kumpul bareng

Jangan lupa vote dan komen
See you in next chapter 😊

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang