CP - 31

288 35 2
                                    

Boby sudah melaporkan ke polisi atas hilangnya Shania, Boby sangat khawatir dengan Shania. Walau Boby tahu Shania memendam perasaan padanya namun hatinya tak bisa berbohong, hatinya masih memilih Gaby tetapi Boby juga sudah menganggap Shania sebagai saudaranya sendiri.

Boby terduduk di jok pengemudi di dalam mobil, Boby masih bingung dimana keberadaan Shania. Jarang sekali Shania seperti ini, tak lama telepon berdering lalu Boby mengangkatnya dan berlalu pergi meninggalkan kantor polisi.

Disisi lain Sam masih mencari keberadaan Shania namun sudah menemukan titik terang kalau Shania bersama Gaby selama ia hilang itu dalam pikiran Sam, Sam tersenyum jika fakta sebenarnya seperti baginya ini akan lebih mudah dari perkiraannya.

Sam menyuruh anak buahnya untuk mencari alamat rumah Gaby dan melaporkan ke polisi bahwa ada yang menculik Shania, Anak buahnya pun menuruti permintaan Sam dan segera mencari alamat yang diminta oleh Sam.

###

Hari ini Gaby dan Eve diperbolehkan pulang oleh dokter namun mereka harus tetap bedrest selama dua hari, Shani menemani dan mengantarkan mereka pulang kebetulan Cindy sedang ada urusan di kantor bersama Shania sedangkan yang lain pergi ke sekolah dan ke kampus.

Sesampainya dirumah Gaby, Shani segera membuka pintu rumah untuk Gaby dan Eve. Namun tiba - tiba kedatangan polisi yang menanyakan keberadaan Gaby.

"Selamat Siang Pak…ada apa ya?" Shani menanyakan tujuan kedatangan polisi ke sini, Gaby dan Eve yang baru ingin masuk pun tertunda karena kedatangan polisi. Eve mengeratkan genggaman kpd Gaby saat polisi menanyakan keberadaan Gaby.

"Kami datang membawa surat penangkapan Gaby atas penculikan dan hilangnya Shania" Shani mendengar itu pun sedikit terkejut dan Eve semakin mengeratkan genggamannya.

Eve tak mau kakaknya ditangkap karena Eve merasa Gaby tak salah atas tuduhan tersebut dan memohon Polisi tidak menangkap Gaby, Gaby yang terkejut pun tak sempat membela dirinya sudah sedikit di seret oleh Polisi.

Eve memohon kepada polisi hingga berlutut di depan polisi agar sang kakak tidak ditangkap, Shani mencoba menahan polisi namun sia - sia permohonan Shani dan Eve ditolak dan tetap membawa Gaby ke dalam mobil polisi.

Eve melihat kakaknya di dalam mobil polisi segera mengejar mobil polisi namun di tengah jalan ia tak sanggup berdiri, Shani melihat keadaan Eve pun hanya dapat menenangkan Eve. Tak lama Eve pingsan karena kecapean, segera Shani membawa Eve kedalam kamarnya dan menunggu Eve siuman.

Jinan yang baru balik pun melihat kondisi Eve pun segera menghampiri Eve dan Shani, Jinan menanyakan apa yang terjadi kepada Shani. Shani hanya menunduk dan diam melihat reaksi Shani hanya menggeleng segera Jinan mencari keberadaan Gaby namun ia tidak menemukan Gaby di setiap sudut rumah.

Jinan kembali ke Shani dan menanyakan keberadaan Gaby dengan nada yang sedikit tinggi, Shani mendengar itu sedikit ketakutan baginya Ia sangat jarang melihat Jinan semarah ini.

Shani menjelaskan semuanya dengan pelan - pelan agar Jinan mengerti dan tidak semakin marah, Jinan mendengar penjelasan dari Shani dengan nada pelan pun melunak.

"Siapa yang tega buat laporan itu, padahal ka Gaby sama sekali gak pernah nyulik Ka Shania. Ka Shania -nya datang sendiri kesini" Jinan memegang kepalanya yg amat berat, Jinan merasa hari ini sangat melelahkan.

"Apa ada yang tahu lagi selain kita bertiga kak?" Shani menggeleng dan berkata kejadiannya baru tadi terjadi, Shani belum sempat mengabari yang lain tentang ini.

Jinan hanya terduduk di kamar Eve lalu mata Jinan tertuju pada foto yang terpampang di kamar Eve, Jinan mengambil foto tersebut dan mengusapnya.

'Pa…Ma…kenapa kita jadi kayak gini' Jinan hanya menunduk dan berlinang air mata saat melihat foto itu, Shani melihat itu mengelus Jinan dan menenangkan Jinan baginya hanya itu yang ia bisa lakukan sekarang.

Cindy, Sisca, dan Ariel pun pulang dan langsung memanggil Shani dengan keras, Cindy sedikit mendobrak pintu. Jinan melihat itu segera menenangkan mereka bertiga, Shani hanya menunduk.

"Pliss…jangan salahin Ci Shani, Ci Shani sama sekali gatau apa - apa" Jinan menahan tubuh mereka bertiga Ariel hanya diam dan memasang wajah marahnya, Cindy mendengar itu pun sedang menahan emosinya sedangkan Sisca emosinya masih membara.

"Katanya Ci Shani mau jagain mereka tapi apa buktinya, kenapa bisa terjadi" Sisca membentak Shani, Sisca merasa Shani lalai menjaga Gaby dan Eve.

"SIS…STOP GUE UDAH BILANG SAMA LO, JANGAN SALAHIN CI SHANI….CI SHANI GAK TAHU APA - APA, mending sekarang kita ke kantor polisi untuk nemenin Ka Gaby. Sekarang bukan waktunya kita saling menyalahkan yang terpenting sekarang Ka Gaby butuh support kita sebagai adiknya."Sisca tersadar lalu pergi keluar dari kamar dan segera memesan ojek online untuk pergi ke kantor polisi, Ariel melihat itu ikut menyusul bersama Sisca sedangkan Jinan mengajak Shani untuk pergi ke kantor polisi.

Cindy memilih untuk menemani Eve di rumah dan menunggu Eve siuman lalu tak lupa Cindy menitipkan pesan kepada Jinan untuk Gaby, Jinan mengangguk lalu pergi bersama Shani dengan mobil Shani.

Sedangkan di kantor polisi Gaby diintrogasi dan di paksa untuk mengakui kesalahan yang sama sekali tidak ia perbuat, Gaby sedikit frustasi saat polisi memberinya tekanan.

"Pak…saya tegaskan sekali lagi, saya sekali tidak melakukan itu. Kenapa Bapak selalu memaksa saya untuk mengakui itu"Gaby sedikit menarik nadanya, Polisi yang sedang membuat laporan itu menggebrak meja.

"Kamu ya udah salah masih ngotot tidak mau ngaku salah, apa perlu bukti untuk kamu mengakui semuanya, saya tidak akan memaksa kamu untuk mengakui jika saya tidak ada bukti” Gaby terkejut dengan pengakuan dari polisi dan meminta sang polisi untuk memberi buktinya.

Polisi tersebut menuruti permintaan  Gaby yang meminta bukti dan dia membuka file yang sedang mengajak Shania keluar dari kamarnya lewat jendela, Gaby tak menyangka rumah Sam dipenuhi oleh cctv. Gaby sama sekali tak dapat menyangkal lagi namun dirinya merasa tak bersalah atas video tersebut, baginya percuma jika harus membela dirinya karena polisi tidak akan percaya dengannya.

“Udah puas bukti semua tertuju kepada kamu, sekarang kamu jawab dimana kamu sembunyikan Shania….” Gaby hanya memasang muka malas mendengar ucapan sang polisi, disisi lain Gaby tidak mungkin bilang dimana keberadan Shania yang sekarang berada di rumah Shani. Gaby tak ingin Shani ikut terseret oleh masalah keluarganya, Gaby sudah bertekad menyembunyikan Shania hingga masalah antara dua keluarga ini selesai.

Sisca dan Ariel sudah sampai ke kantor polisi lalu segera menghampiri Gaby yang sedang di introgasi oleh polisi, Gaby yang melihat itu pun terkejut dan berdiri. Sisca langsung memeluk sang kakak dan diikuti oleh Ariel disampingnya.

Gaby menenangi mereka berdua dengan semuanya akan baik - baik saja, tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

To Be Continued

Hola...udah lama gak update ya

Gimana pengumuman summer festival tadi, membuat kalian sedih atau bangga dengan Shani?

Apapun keputusan yang Shani ambil semoga itu yang terbaik untuk dirinya kedepan, ya gen 3 tinggal dua😭. Tetap semangat ya Gracia dan Feni.


Maaf kadang - kadang saya lupa untuk update tapi semoga kalian gak bosen ya sama alur ceritanya, semoga terhibur dengan ceritanya.
Menurut kalian mau dilanjutin atau di buat end aja? Komen ya... Butuh saran dari kalian juga.

Jangan Lupa untuk Vote dan Komen

See you on the next chapter ☺️

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang