Ariel terbangun dari tidurnya lalu melihat jam menunjukan pukul 10 pagi dan Ariel berendam di bathtub kamar mandinya.Eve sedang memakan nasi goreng di meja makan bersama Celine, Sisca sedang workout di halaman belakang rumah, tak lama Ariel turun menghampiri Eve dan Celine sedang makan lalu ikut makan di depan mereka.
"Ka Cindy sama Ka Jinan kemana?" Celine diam sejenak lalu memberi tahu Cindy sedang mengurus keberangkatannya ke Korea sedangkan Jinan sedang ikut rapat bersama Gaby untuk membuka cabang di Bandung.
Disisi lain Anin yg sedang ada di Jepang pun mengikuti kelas pertamanya, Anin sudah mulai terbiasa di kampus barunya setelah selesai jam pertamanya, Anin bergegas ke kantor yg akan ia pegang di Jepang.
Ada Fenin menghampiri Anin yg bingung mencari ruangannya, Anin sedikit terkejut melihat keberadaan Feni, Feni tersenyum saat melihat wajah terkejut Anin.
"Gak usah kaget gitu, memang Ka Gaby sepenuhnya kasih ke Jepang" Anin menggeleng tak tahu lalu Feni mengajak Anin ke ruangannya sembari menjelaskan maksud dari keberadaannya disini, Gaby meminta Feni untuk menjaga Anin selama di Jepang dan akan selang seling dengan Shammy dan Shani hingga Anin lulus kuliah dan memegang perusahaan.
###
Jinan sedang menunggu Gaby yg meeting dengan klien dari Bandung tanpa sengaja Jinan menjatuhkan berkas - berkas penting milik Gaby, Jinan langsung membereskan namun ada satu file penting yg mencuri perhatiannya.
Jinan sedikit membuka surat itu lalu membacanya setelah itu Jinan terkejut dengan isi surat itu tak lupa Jinan memfoto surat itu terlebih dahulu lalu merapikan kembali surat itu ke tempat semula sebelum Gaby keluar dari ruangan rapat. Jinan kembali duduk dengan perasaan yg tak dapat diartikan, Gaby keluar bersama Keynal dan Shani sambil berbincang topik rapat tadi.
Shani melihat ke arah Jinan sambil tersenyum dan segera menghampiri dan pergi memeluk Jinan, Gaby dan Keynal melihat tingkah mereka pun hanya tersenyum. Keynal merangkul Gaby dan memberi kekuatan untuk Gaby agar bisa melepaskan Anin, Cindy mengejar cita - cita mereka, Gaby tersenyum lalu mengganguk setuju dengan apa yg Keynal bilang.
“Aku udah ikhlas melepas mereka kak, bagaimanapun mereka berhak mengejar cita - citanya dan aku juga mau yg terbaik untuk mereka” Keynal merangkul Gaby sambil melihat interaksi Shani dan Jinan.
Sisca yang baru selesai mandi pun merasa lapar dan mencari makan di dalam kulkas, Cindy yg melihat Sisca kelaparan pun menghampiri Sisca dan memberi makanan yang ia beli tadi. Cindy sengaja membeli lebihan untuk Sisca karena Cindy tahu Sisca tak berani menyalakan kompor.
Sisca melihat Cindy membawa makanan pun tersenyum terlebih Cindy membawakan makanan kesukaannya, Eve tidur bersama Ariel di kamarnya sedangkan Celine tertidur di kamarnya.
"Celine…kamu kok bisa disini nak" Celine tersenyum bahagia melihat orang didepannya tanpa menjawab pertanyaan orang itu, Celine memeluk erat orang itu.
"Celine kangen sama mama…mama udah gak sayang ya sama aku dan yg lain, kenapa mama sama papa cepet banget ninggalin aku sama yg lain" Celine menangis sesenggukan di dalam dekapan ibunya.
Mata Ghea berkaca - kaca saat menangis dalam dekapannya, sejujurnya ia sangat merindukan untuk memeluk semua orang anak - anaknya.
"Celine…dengerin mama ya, mama sama papa sayang banget sama kalian semua tanpa terkecuali, tapi sekarang kamu harus dengerin dan nurut sama kakak kamu ya. Inget kalian cuman punya satu sama lain, kalian harus saling jaga satu sama lain. Mama harus pergi kamu sehat - sehat ya" Ghea mulai menjauh dari Celine.
Celine terbangun dari mimpinya dengan berlinang air mata, ia menepuk pipi agar tersadar dari mimpinya lalu Celine turun ke bawah dengan perasaan kangen dan terselip bahagia.
Kebetulan Jinan dan Gaby sudah pulang dari kantor, Jinan ijin untuk langsung ke kamarnya sedangkan Gaby pergi ke dapur lalu berpapasan dengan Celine yg mengambil minum.
Saat Gaby menaruh sayuran di dalam kulkas, Celine mulai bercerita tentang mimpinya tadi. Gaby tampak terdiam sejenak saat mendengar cerita Celine.
"Kamu kangen ya sama mama dan papa, kalau gitu besok kita ke makam mama sama papa ya" Celine tersenyum bahagia mendengar ucapan Gaby dan memeluk Gaby.
Setelah berpelukan, Gaby kembali melanjutkan aktivitas untuk menyiapkan makan malam. Cindy melihat Gaby segera menghampiri dan membantu Gaby.
Saat makan malam, mereka semua tenang memakan makanan yang disiapkan oleh Gaby dan Cindy.
"Besok…aku minta kosongkan waktu kalian, besok kita ke ke makam mama sama papa" semua yg semula hening sesaat Gaby menyampaikan informasi itu langsung rusuh bahagia. Walaupun mereka sadar, mereka tidak bisa bertemu langsung namun datang dan bercerita pada mama sama papa itu membuat lebih baik.
Jinan hanya diam mendengar itu walau hatinya bahagia tetapi surat yang ia baca tadi siang mengganggu pikirannya, Gaby melihat itu pun bertanya namun Jinan memilih untuk pergi keluar ke halaman belakang.
Gaby mengikuti Jinan dari belakang, sampailah mereka di bangku taman mereka.
"Ada yang kakak tutupin dari kita semua?" Gaby diam dan mengerti arah pembicaraan Jinan, Gaby hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kak…gak semuanya beban kakak harus kakak tanggung sendiri, aku adik kakak bukan orang lain" Jinan sedikit berteriak walau Jinan sudah berteriak orang yg didalam rumah tak merasa terganggu.
"Nan…kakak tahu apa yang kamu maksud hanya kakak belum siap untuk Kasih tahu semuanya, kakak belum siap dengan konsekuensinya, kakak belum siap mengulang kejadian di masa lalu. Kakak mohon kamu mengerti nanti disaat kakak sudah siap kakak akan cerita dan memberitahu kalian semua, Pasti" Gaby menyakinkan Jinan yang sedikit ragu dengannya.
Jinan hanya diam mendengar ucapan dari Gaby, satu sisi Jinan ingin Gaby berkata jujur kepadanya namun disisi lain Jinan kasihan melihat Gaby yg menahan air matanya.
"Aku bakal tungguin sampai kakak udah siap… aku siap kak, kalau emang kakak butuh pendengar untuk keluh kesah kakak. Yang terpenting kakak harus inget aku bakal selalu ada untuk kakak saat kakak membutuhkan aku" Gaby terharu dan langsung memeluk Jinan, Gaby tak menyangka Jinan sangat punya pemikiran yg cukup dewasa dari umurnya.
Setelah berpelukan, Jinan mengajak Gaby ke dalam untuk ikut menonton bersama sambil menggandeng tangan Gaby.
Sesampainya mereka disana sudah berjalan hampir setengah jam film di tayangkan, Cindy memberi kode agar Jinan duduk disebelahnya lalu Shania menarik Gaby untuk disampingnya.
###
Sam masih mencoba menghubungi Shania namun nomor Shania selalu tak aktif jika Sam telpon, Sam memutar otak untuk membujuk Shania kembali ke rumah.
Sedangkan Boby juga menghubungi Shania untuk tahu keadaan dan dimana keberadaannya agar dirinya tenang, mungkin saja sudah ribuan kali dirinya nelpon Shania dan mengirim pesan kepada Shania namun hasilnya tetap tidak dibalas oleh Shania.
Beby melihat kakaknya seperti setrika yg mondar mandir sedari tadi pun menenangkan Boby, Boby langsung menceritakan kekhawatirannya kepada Shania karena dari seminggu yg lalu Shania tidak memberi kabar dan nomornya pun tak aktif.
Beby mengingat kejadian dua hari yg lalu, dirinya bertemu dengan Shania, Eve, Celine, dan Kinal di mall untuk mencari barang. Beby berasumsi bahwa Shania tinggal bersama Eve dan keluarga terlebih Shania juga memiliki hubungan darah namun dirinya tahu dimana keberadaan Shania pun tak yakin untuk memberitahukan pada Boby maupun Sam dan tetap memilih diam dan menenangkan Boby.
To Be Continued
Waw...udah lama banget ya cerita ini gak update, semoga gak bosen bosen deh baca ceritanya.
Jangan lupa Vote dan Komen
See you on the next chapter ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool People
General FictionMenceritakan kisah 8 bersaudara menghadapi masalah yg akan datang yg bersangkut paut dengan masa lalu mereka dan mencoba untuk berdamai dengan masa lalu itu. This is Cool people. Welcome to the geng.