CP - 11

648 77 5
                                    

“Kak…” Jinan masuk kedalam rumahnya berlari kecil ke arah Gaby sedang memasak di dapur, Jinan menunjukan wajah bahagianya ke Gaby. 

“Kak…aku punya kabar bagus yg kakak harus tahu…”Gaby mengangguk seyum sambil mematikan kompor lalu mengajak Jinan duduk di kursi deket meja dapur. 

“Apa nan…kayaknya seneng banget keliatannya” Jinan memberikan selembar kertas kepada Gaby dan Gaby membaca selembar kertas itu lalu ikut bahagia 

“Kak…aku keterima untuk main series, jadi pemain utama lagi akhirnya penantian lama aku kesampean juga” Gaby merangkul Jinan melihat jinan dengan tatapan bangga

“Kalau kamu selalu berusaha itu pasti tercapai nan…yg terpenting kuliah kamu ga terganggu kalau sampai terganggu mending kuliah dulu sampai lulus baru kamu mau casting silahkan”Jinan memberi hormat dan berkata siap dengan lantang ke Gaby membuat Gaby tertaw dengan tingkahnya. 

“Yaudah istirahat gih kakak mau masak yg enak, kita malam ini merayakan kamu main series ya” Jinan mengangguk lalu kembali ke kamarnya meninggalkan Gaby di dapur, sedangkan Gaby yg di dapur kembali memasak. 

Malam tiba semua keluarga sudah berkumpul di meja makan, makanan pun sudah disajikan meja makan. Mereka semua terpesona dan matanya berbinar melihat makanan yg disajikan oleh Gaby. 

“Kak tumben banget makan makanan kayak gini, ada apa?” Gaby hanya terseyum lalu meminta Jinan berdiri. 

Jinan sudah berdiri lalu menjelaskan apa yg dia ingin sampaikan saat semuanya denger itu berbahagia apalagi Eve yg notabennya manja sekali dengan Jinan, Semua memberi ucapan selamat ke Jinan. 

Setelah itu mereka makan malam bersama sambil bercerita dan melempar candaan satu sama lain, tiba - tiba Anin memotong pembicaraan mereka semua. 

“Ada yg aku pengen omongin…mungkin kalian akan kaget sama apa yg aku akan sampaikan, namun aku udah berdiskusi sama Ka Gaby, Cindy, dan Sisca.”Cindy mengangguk dan memberi support untuk anin menyampaikan yg ingin ia sampaikan. 

“Aku ke terima beasiswa lanjutan hingga lulus dan bisa langsung magang dan kerja di tempat itu” Semua disana senang mendengar itu namun tiba tiba Celine, Ariel, dan Eve merubah ekpresinya saat Anin melanjutkan perkataannya. 

“Namun aku harus pergi ke Jepang untuk beasiswa itu karena perusahaan yg aku tempati untuk magang dan kerja ada di Jepang dan aku sudah pikir matang" untuk menerima itu.”Jinan menghela nafas karena ia tak diajak diskusi oleh Anin walaupun Anin pernah memberitahukan kepadanya.

"Kak serius kak…kenapa harus ke jepang, kenapa harus diterima juga"Eve menangis segugukan saat mendengar keputusan Anin, Celine menahan air matanya lalu Jinan melihat itu langsung memeluknya. 

Anin juga menahan tangisnya melihat saudara saudara menangis sebenernya ia juga tak sanggup untuk meninggalkan mereka, namun ia sudah memikirkan dengan matang" untuk mimpi dan masa depannya. 

Gaby merasa disitu semakin sedih ia berusaha mencairkan suasan dengan tingkah aneh atau cerobohnya, semuanya melihatnya tertawa dengan tingkah Gaby. 

"Kakak…hati - hati jangan ceroboh dong"Ariel membuka suaranya, Gaby hanya menggaruk kepalanya.

"Gitu dong ketawa, jangan sedih - sedih Anin itu mau kita melepasnya dengan senyuman bukan nangis ya kan nin" Anin mengangguk setuju dengan Gaby lalu terseyum melihat saudara saudaranya. 

Mereka menikmati makan malam dengan suasana tenang tanpa berbicara apapun karena masih larut dan canggung dengan kejadian tadi. 

Keesokan paginya Gaby sudah membangunkan satu persatu adik"nya dan mempersiapkan sarapan, Gaby sudah membuat peraturan semua harus sarapan pagi bersama sama walaupun di hari libur setelah itu bebas mau mandi atau lanjut tidur kembali.

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang