SP - Fransisca Saraswati

755 63 2
                                    

Sisca sedang melamun di kantin tak lama datang Lulu bersama Dheo, Lulu memang sedang mendekati Sisca namun pdkt nya di tolak mentah - mentah oleh Sisca karena hal itu tak membuatnya putus asa malahan membuatnya semakin bersemangat untuk mendapatkan Sisca.

Dheo anak pendiam itu diam diam menyukai salah satu kakaknya Sisca.

Terlihat Dheo lebih akrab dengan Sisca dibandingkan dirinya sedangkan dirinya lebih akrab dengan Jinan.

Ya Dheo menyukai Jinan namun tak berani untuk mendekatinya, ia takut kalau nasib percintaannya akan sama dengan Lulu.

Sisca berpamitan dengan mereka untuk pulang sesampainya pulang, Ia bertemu dengan Ariel yang sedang melamun.

Sisca menghampiri lalu bertanya kepada Ariel, Ariel menceritakan semuanya ke Sisca.

Sisca hanya diam tanpa bersuara mendengarkan cerita Ariel, tak lama Cindy datang dan Ariel masuk sebelum masuk Ariel meminta kepada Sisca untuk tidak menceritakan kepada siapapun.

Cindy menghampiri nya dan bertanya ada apa namun Sisca hanya diam dan berjalan masuk tanpa menghiraukan keberadaan Cindy.

Sesampainya di kamar ia terduduk di lantai kamarnya lalu menangis histeris dalam diamnya, Sisca memang seperti itu kesedihan yang ia rasakan hanya bisa ia pendam.

Sisca merasakan sesak di dadanya namun dia tak tahu alasan apa yang membuatnya merasa kan sesakan itu.

Sisca bingung ia harus marah atau sedih dengan keadaan ini, entah mungkin ia menyesal karena tak bisa menahan Anin untuk pergi.

Sebenarnya Sisca lah orang yang paling sedih saat Anin memutuskan untuk pindah ke Jepang, bagaimanapun juga Anin dan Sisca selalu bersama mempunyai memori dan kenangan bersama paling banyak.

Motto mereka berdua adalah dimana disana ada Sisca pasti disitu ada Anin begitu sebaliknya dimana disana ada Anin pasti disitu ada Sisca.
Mereka berdua memang terlihat tidak akur namun mereka berdua mempunyai cara untuk menunjukan rasa sayangnya mereka

“Gue sebenernya ga mau lo pergi nin, tapi gue ga bisa nahan lo untuk pergi. Satu sisi gue bangga kalau lo mau kejer impian lo tapi satu sisi gue sedih kalau lo ninggalin gue” Sisca segera menghapus air matanya lalu bersiap untuk berangkat reading film.

Sisca turun dari tangga melihat Anin sedang masak dari kejauhan Sisca berpamitan kepada Anin dan Anin mengiyakan pamitan Sisca

Sisca memesan taksi online untuk pergi ke tempat readingnya di sekitar senayan, Ia menatap luar jendela mobil melihat pemandangan

Setelah sampai ia masuk dan memulai reading filmya

Hari sore tiba saat keluar Ia melihat mobil yang ia kenal, hingga pengemudi itu keluar dari mobil dan menyambut kehadiran Sisca

Sisca melihat siapa yang keluar dari mobil itu langsung berlari ke arah orang itu, ia tak peduli malu dilihat orang orang sekitarnya

"Kok ga bilang kalau mau jemput" Sisca bahagia sambil memegang lengan orang itu

"Emang kalau mau jemput kamu harus bilang dulu ya, jadi ga boleh nih jemput kamu" Sisca tersenyum lalu memukul pelan bahu orang itu.

"Ya jelas boleh lah, aku cuman takut kalau ga bilang mau jemput keburu pesen taksi online." Orang itu hanya tersenyum melihat tingkah manjanya Sisca terhadapnya

"Ya kan biar surprise, seneng ga di jemput aku" Sisca mengangguk lalu menyandarkan kepalanya  di tangan orang itu

"Eh..kak emang ga ganggu kakak jemput aku, kerjaan kakak sudah selesaikan. Aku cuman takut ganggu waktu kakak kerja aja" Orang itu hanya diam dan menyuruh masuk kedalam mobil.

Cool PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang