01

270 26 0
                                    

⚠️WARNING TYPO EVERYWHERE⚠️
.
.
.

Pagi yang indah untuk mengawali minggu ini. Hangatnya sinar matahari memaksa masuk melewati celah tirai yang sudah sedikit terbuka. Pagi ini terlihat sangat damai untuk seorang kloningan dewa Zeus yang masih mengarungi alam bawah sadarnya di balik bed cover yang hangat. Namun kedamaian itu tak bertahan lama ketika pintu kamar di buka dengan kasar.

"ASAHI!!"

Seseorang yang kini berkecak pinggang di ambang pintu melangkahkan kakinya mendekati makhluk bernama Asahi yang sama sekali tak merespon panggilannya.

"ASAHI!! BANGUN LO BOCAH ASTAGAA!! MAU TELAT SEKOLAH LO HAH?! UDAH JAM BERAPA INI ASTAGAA, ASAHI BANGUN WOEY!!"

Seseorang itu kini melompat-lompatkan dirinya di atas kasur Asahi tidak peduli jika dirinya akan kena amukan Asahi nantinya.

Brakk...

"SAKIT BANGKE!!"

Dirinya menatap tajam Asahi yang tadi menendang kakinya dengan sengaja hingga terjungkal, bahkan dengan tampang tak berdosanya Asahi langsung beranjak menuju kamar mandi dengan sebuah handuk di pundaknya.

"Sabar gue ya tuhan, sabaarr bangett,"

Karena misinya membangunkan Asahi sudah selesai, dirinya langsung beranjak pergi dari kamar suram tersebut. Kenapa suram? Karena warna cat nya abu-abu dan beberapa detail berwarna putih juga hitam:)

-----

"Lhoh, adek kamu mana? Katanya mau bangunin tadi?"

Tanya seorang wanita paruh baya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan. Di zaman teknologi seperti ini meski manusia bisa memakan makanan melewati alat pembuat makanan secara instan, tapi sebagian besar dari mereka masih lebih memilih untuk memasak makanannya sendiri.

"Bentar lagi juga turun Ma, Asahi kan mandinya nggak ada lima menit selesai,"

Dan benar saja tak lama sstelah itu makhluk yang mereka bicarakan datang ke ruang makan dengan seragam yang sedikit berantakan juga rambut yang tidak di rapikan, dasipun tak terpasang pada lehernya.

"Ma, nanti Sahi pulang telat," Asahi menarik salah satu kursi dan mendudukinya.

"Kenapa?" tanya sang Mama.

"Main,"

"Yeuu main mulu lo bocah, belajar yang rajin, tahun depan udah tingkatan akhir lo,"

"Sorry gue pinter,"

Seorang di samping Asahi mengelus dadanya, "Hobi bener nistain abangnya secara nggak langsung,"

Asahi hanya mengedikkan bahunya tak peduli, lalu menyantap sarapannya yang di ambilkan Mama nya.

"Sahi doang yang di ambilin, Tabi mau juga dong,"

"Maaf anda siapa ya?" Tanga wanita paruh baya itu dengan wajah julidnya.

"Demi bulu keteknya alek nggak apa dah nggak apaa,"

"Sahi berangkat," Asahi mengambil tasnya lalu berlalu begitu saja dari ruang makan.

"Hati-hati di jalan sayang!!"

Asahi berdiri di depan pintu rumahnya yang bergeser otomatis dan benar saja, seorang lelaki dengan seragam academy yang sama seperti dirinya tengah menunggu di luar gerbang.

"Lama lo," ucapnya sembari menaiki flying board nya.

Asahi tak peduli, langsung saja ia memakai tasnya dan menaiki flying board miliknya.

Praeteritum || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang