...
"Kenapa To?" Jeongwoo memperhatikan Haruto sambil memakan es krim berbentuk ikan yang tadi sempat ia beli.
"Di suruh nyamperin bang Yedam ke kedai mie deket taman kota,"
"Yodah ayok kalo gitu," Jeongwoo segera menaiki flying board nya dan terbang menuju taman kota, meninggalkan Haruto yang masih berdiri di dekat kedai donat madu.
"Yeeh si tengil, tengil beneran, segala gue pake di tinggal," Haruto segera menyusul Jeongwoo.
.
.
.
Kedua remaja itu mendarat tepat di depan kedai mie yang di maksud Yedam."Mana nih si abang, kagak keliatan upilnya,"
Haruto ikut melihat sekitarnya guna mencari sosok bernama Bang Yedam, tapi sepasang mata elangnya justru menangkap sosok lain, sosok yang tadi menemani Yedam.
"Woo, itu bang HaJe bukan sih?"
"Mana-mana?" Haruto mengarahkan telunjuknya ke arah lelaki berpakaian formal yang membawa dua kantong makanan.
"Samperin lah kuy," kedua remaja itu mendekati lelaki berpakaian formal yang mereka sebut HaJe.
"Oy bang HaJe!!" sapa Haruto sembari menepuk pundak lelaki itu hingga terkejut.
"HaJe.. HaJe, nama gue Hwang Hyunjin. Hyunjin. H Y U N J I N," protes lelaki yang ternyata bernama Hyunjin.
"Yaelah bang, biar singkat aja makanya di panggil bang HaJe," jelas Jeongwoo.
"Serah lo berdua aja dah," Hyunjin mengibaskan tangannya, lelah jika sudah berhadapan dengan dua remaja ini.
"Bang Yedam kemana emang bang?"
"Beli minum katanya," Haruto dan Jeongwoo hanya ber-oh.
Tak berselang lama setelah Haruto bertanya, oknum yang mereka cari akhirnya datang membawa dua kantung berisi dua minuman yang berbeda.
"Ruto sama Jongu belanjaan lo kasihin ke bang Hyunjin aja, nih sekalian punya gue bang," Yedam memberikan belanjaannya pada Hyunjin di ikutin Jeongwoo dan Haruto yang menurut saja.
"Lhah anjir, apa maksudnya weh nyuruh gur bawa beginian," Hyunjin menatap tajam tiga makhluk tengil yang menatapnya dengan pandangan tak bersalah.
"Tadi lo kata kita di suruh ke istana presiden, jadi lo anterin nih makanan punya temen-temen gue ke markas,"
Hyunjin menghela nafasnya pasrah lalu mengangguk kecil. "Istana presiden? Ngapain?" Yedam mengedikkan bahunya sebagai jawaban.
"Yodah bang kita duluan yaa, hati-hati lo dijalan ntar ketemu orang utan ciptaan Asahi," dengan santainya ketiga remaja itu meninggalkan Hyunjin yang masih berdiri kaku di depan kedai mie.
"Ya tuhan, sabar banget lho gue, sampe pengen ngumpat rasanya," dengan tidak ikhlas Hyunjin menaiki flying board nya menuju gang kecil di pinggir kota, tempat dimana Yedam, Haruto dan Jeongwoo mendarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Praeteritum || TREASURE
Fanfiction- Ketika sebuah memori akan potongan kejadian masa lalu muncul dan membentuk sebuah teka-teki yang mengharuskan mereka kembali ke masa itu juga - Jadwal up » seluangnya waktu ®bahasa campur ⚠️warning kata-kata kasar⚠️