09

104 24 0
                                    

Ada double update yaa☺
Sebelumnya maaf bangeet, aku sebenernya nggk lupa buat update, tapi lagi padet kegiatan kampus sama tugas²
Maaf yaa bestiee🙏🏻

...

Dengan santainya Asahi berjalan masuk ke dalam rumah layaknya penguasa komplek:) kemeja seragamnya sudah tak lagi di kancingkan sehingga terlihat kaos putih polosnya, dasinya ntah kemana, rambutnya sedikit berantakan, tangan kirinya menyeret tas hitamnya sedangkan tangan kanannya membawa flying board.

Di depan televisi terdapat Seung Hyun yang dengan tengilnya menonton film kartun sambil memakan camilan. Fokus lelaki itu teralihkan kepada adiknya yang melewatinya begitu saja.

  "Heh bocah-! Dari mana lo anjir baru pulang, gue aduin ke mama mampus lo nggak boleh main lagi ntar,"

Ucapan Seung Hyun tak diindahkan Asahi, remaja itu hanya melirik dan melanjutkan langkahnya ke dapur untuk menemui sang mama.

  "Astaga Tabi, lo banyakin sabar aja dah punya adek jelmaan limbad gitu, tapi kalo nggak waras malah jadi reog," Seung Hyun mengusap dadanya.

Dengan wajah lelahnya Asahi mendekat ke arah wanita yang kini sedang memasak, di taruhnya tas dan flying board di atas meja makan lalu memeluk wanita yang di panggilnya mama. Terdengar kekehan dari sang mama juga usapan lembut di kepalanya.

  "Baru pulang hm? Gimana sama serangganya?" Seulgi menoleh ke arah kanan dimana Asahi menyandarkan kepalanya di sana, dapat dilihat putra bungsunya itu sedang memejamkan matanya.

  "Kamu bersih-bersih dulu sana habis itu kita makan, papa juga bentar lagi pulang," dapat Seulgi rasakan anggukan dari Asahi sebelum remaja itu melepas pelukannya. Asahi, sosok misterius yang irit berbicara tapi sangat manja dengan mama nya. Lucu.
.
.
Asahi turun dengan baju santainya sweater biru langit dan celana pendek putih, tanpa banyak bicara lagi ia langsung duduk di kursinya.

  "Wahh anak papa, udah lama kita nggak ketemu," pria paruh baya di samping Asahi yang menyebut dirinya papa menepuk-nepuk pundak putranya. Papa Asahi termasuk orang yang penting untuk Megasantara, maka dari itu dirinya jarang sekali pulang ke rumah.

  "Gimana sama serangga kamu? Berhasil?" Asahi mengangguk sebagai jawaban, kedua orang tua Asahi memang tau perihal bahwa dirinya menciptakan robot serangga untuk mata-mata.

  "Serangga apa lagi astagaa, nggak usah aneh-aneh lo Sa, dua bulan lalu robot tahan air masih wajar, dua minggu lalu robot orang utan, sekarang apa lagii,"

  "Robot serangga yang adek kamu buat ini bukan robot hewan yang kayak kemarin-kemarin, kamu itu tuh yang nggak ada kerjaan, rebahan mulu serasa punya gembel aja mama sama papa ini," Sehun melanjutkan makannya, mendengar ucapan nista dari papanya untuk Seung Hyun membuat Asahi menahan tawa disela makannya.

  "Astagaa gini amat hidup, cepat pa ngaku pa kalau aku ini anak pungut kann?!!" Asahi memutar bola matanya malas melihat tingkah kakaknya yang akan memulai drama murahannya.

  "Tabi cepet di makan!! Katanya mau ke kampus habis ini!!"

  "Iyaa ma iyaa astagaa udah selesai ini," Seung Hyun beranjak dari duduknya dan pamit untuk pergi ke kampusnya.

  "Papa denger bakal ada pembangunan museum minggu depan?"

  "Kok tau?" Sehun tersenyum, "Kamu lupa papa ini siapa hm?"

Asahi hanya mengangguk sebagai jawaban, "Ma, Sahi nggak bisa lama-lama harus langsung balik,"

  Seulgi mengangguk, "Jangan lupa ini nanti di bawa ya makanannya, kalau di rumah nggak ada yang makan ntar, habis ini papa juga bakal balik lagi,"

Praeteritum || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang