08

112 24 2
                                    

Oke yeoreobun...
Semalem aku gk lupa mau update, cumaa semalem diriku ada acara sampe jam setengah 11 malam, jadi gk sempet apdet karna udah capek juga hehe

Mo double update apa gk usah??

...

Sinar mentari sore masuk melalui celah jendela, tak membuat seorang pria yang tengah membaca buku itu terganggu dan berpindah dari tempat duduknya. Ia menutup buku yang dibacanya ketika sudah membaca setengah dari buku itu, buku lusuh yang terlihat sangat kuno diletakkannya begitu saja di atas meja. Sedangkan pria tadi menyenderkan punggungnya pada kursi.

  "Apa yang harus kita lakukan setelah ini tuan?"

Pria yang ditanya mengehela nafasnya sejenak sebelum menjawab, "Mereka harus menyelesaikan apa yang memang belum selesai,"

  "Apa yang membuatnya mereka tidak sadar dengan hal ini?"

  "Mereka tidak akan pernah sadar, sampai ada hal yang membuat mereka tersadar dan ingat,"

Pria itu beranjak dari kursinya sambil membawa buku lusuh itu, di ikuti pria yang tadi bersamanya keluar dari ruangan tersebut.
.
.
.
Sambil memakan camilan yang tadi Hyunsuk beli, Junghwan dan Jeongwoo tengah fokus memperhatikan Asahi, Haruto, Yedam dan Hyunjin yang sedang membuat pelindung agar markas mereka tak kasat mata.

  "Ini tuh harusnya nggak gini bang," dengan tatapan kesalnya Haruto menatap Yedam.

  "Ya terus gimana??" Yedam ikut kesal di buatnya.

  "Udah bener tadi pake desainnya Asahi aja, nggak usah aneh-aneh Dam," Hyunjin berusaha menengahi Yedam dan Haruto.

  "Lho aneh dari mananya bang,"

  "Wahai abang gue Bang Yedam yang terhormat, kita bikin pelindung bentuk setengah lingkaran aja udah cukup, nggak perlu aneh-aneh bentuk tai segala,"

  "Biar anti mainstream anjirr, masa apa-apa setengah lingkaran lah, kotak lah, segitiga lah,"

Jengwoo dan Junghwan menatap bergantian perdebatan antara Yedam dan Haruto. Hyunjin sudah memijat pangkal hidungnya sedangkan Asahi tetap pada pekerjaannya.

  "Hiih ya udahlah pake setengah lingkaran aja dah nggak apa, buruan lanjut," akhirnya Yedam mengalah dan kembali pada pekerjaannya.

Di sini lain ada Hyunsuk, Jihoon, Yoshi dan Jaehyuk yang melanjutkan projek senjata mereka. Sisanya seperti Doyoung, Mashiho dan Junkyu tengah sibuk dengan rancangan museum yang akan mereka bangun minggu depan.

  "Orang-orang sibuk bener, kita mau ngapain Wan?" Jeongwoo mengubah posisinya duduk menghadap adiknya itu, sedangkan Junghwan menjawabnya dengan mengangkat bungkusan snack menandakan bahwa mereka lebih baik ngemil saja dan memperhatikan yang lainnya.

Jeongwoo yang memang tidak mengerti harus melakukan apa akhirnya merapatkan diri pada Junghwan dan kembali memakan snack mereka. Hingga sebuah laser membelah bungkus snack yang sedang mereka makan.

Tak hanya Jeongwoo dan Junghwan, mereka semua menghentikan semua kegiatan dan menatap dengan tatapan terkejut ke arah Jaehyuk yang sedang memegang senjata baru yang baru saja jadi.

  "Wooaahh bangg!! Kita berhasil bang!! anjir keren banget nih senjata," Jehyuk bersorak senang dan saling berpelukan dengan Jihoon yang kini mengangkat tubuh Jaehyuk. Hyunsuk dan Yoshi hanya tersenyum kaku karena kejadian barusan.

Sedangkan yang lainnya masih pada posisinya. Hyunjin mendekat dan menggeplak kepala Jaehyuk, hingga lelaki bersenjata itu mengaduh sakit.

  "Lo kalo mau uji coba jangan di sini goblok, ntar kalau kena yang lain gimana?"

Praeteritum || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang