23

103 24 2
                                    

Hallo guys, nungguin nggak??
Nggak, nggak usah, jangan di tungguin:)
Lagi sibuk-sibuknya soalnya:)

BTW mo bilang, bab ini satu-satunya bab yang ada di draf
Jadi dengan kata lain di draf pun aku belum nambah lagi:)

Ya udah gitu aja hehe
Selamat menikmati cerita yang belum ada inti csdita atau inti konflik nya ini:(

...

Hyunsuk, Jihoon, Yoshi, Junkyu, Mashiho, Jaehyuk, Yedam dan Doyoung. Kini kereka berkumpul di dekat gerbang academy, rencananya mereka ingin pulang bersama dan menjemput Haruto, Jeongwoo dan Junghwan terlebih dahulu.

  "Asahi? Asahi mana?" Jihoon menatap Mashiho dan Jaehyuk bergantian. Belum sempat salah satu dari keduanya menjawab, sebuah flying board terbang melewati mereka, menjauh dari area academy.

  "Lhah? Mau kemana dia?" Mashiho dan Jaehyuk saling bertukar tatap sejenak sebelum akhirnya Mashiho memutuskan membuka suara, "Dia tadi bilangnya ke gue sama Jaehyuk ada urusan sebentar bang di rumah, jadi mau balik duluan katanya,"

  "Ya udah kalau gitu mending kita duluan aja bang, kasihan Haruto, Jeongwoo sama Junghwan kalau udah nunggu," mereka semua mengangguk menyetujui usulan Doyoung untuk pergi lebih dahulu.

Rencananya setelah ini mereka akan berkumpul di rumah Hyunsuk untuk membahas suatu hal tentang kelanjutan proyek museum dan misi mereka. Kenapa di rumah Hyunsuk? Jawaban yang simple karena mereka juga bisa bosan dengan suasana markas.

Beralih pada Asahi yang kini terbang menuju ke istana tentunya, mempunyai urusan di rumah hanyalah sebuah alibi yang Asahi buat dan tentu saja ia sudah bekerja sama dengan saudara juga mama nya jika tiba-tiba saja teman-temannya akan menghampirinya ke rumah.

Asahi turun dari flying board nya dan melihat kesekitarnya dengan bingung, Asahi belum masuk, ia masih di dekat gerbang istana dan ramai sekali meski tidak terlalu ramai. Setelah lama berdiam, Asahi melangkahkan kakinya menuju pintu utama yang terbuka lebar dan bertanya pada salah satu bodyguard yang menjaga.

  "Ada apa? Ramai sekali,"

Bodyguard itu memberi hormat terlebih dahulu, "Presiden mengadakan sebuah pertemuan penting bersama petinggi dan pejabat lain nya tuan muda,"

Setelah mengangguk dan berterima kasih, Asahi kembali melanjutkan langkahnya ntah menuju ke mana, ia hanya memiliki satu tujuan yaitu taman istana. Biasanya para gadis atau wanita suka menghabiskan waktu sengganggnya di taman untuk menyendiri bukan? Hanya itu yang Asahi pikirkan, kalau saja tebakannya benar kan. Tapi tebakannya salah, kini Asahi sudah berada di taman istana dan tidak ada siapa pun disini.

  "Mau cari dimana?" Asahi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tak mau berlama-lama Asahi kembali melangkahkan kakinya menuju tempat lainnya.

Cklek...

Asahi membuka pintu besar tersebut dan masuk kedalamnya dan benar kali ini, ia menemukan orang yang ia cari, sedang membersihkan buku-buku yang tersusun rapi. Asahi berjalan mendekat dan berhenti tepat di belakang maid tersebut.

  "Song Ha Rin,"

Gadis itu menghentikan kegiatannya sejenak, begitu ia membalikkan badannya raut terkejut tampak jelas pada wajahnya begitu tau siapa yang memanggilnya.

  "A-ah tuan muda, a-ada yang bisa saya bantu?"

Asahi terdiam sejenak memperhatikan gadis di hadapannya, "Bisa bicara sebentar? Habis itu lo boleh tembak gue sampai mati,"

Praeteritum || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang