Sudahku bilang aku up 2 chap
Hi guys i'm comeback❤
Follow-baca-komen-vote
Sudahkah?
****
Eline meremas kuat sisi tasnya, gadis itu clingak-clinguk mencari kendaraan umum yang bisa mengantarnya pulang, mata gadis itu terlihat memerah dan sembab karena manangis.
Eline pantang menangis, gadis itu berusaha agar tidak menangis di sepanjang masalahnya, ini yang ia takutkan. Menangis sebentar saja bisa membuat matanya sembab dan memerah, orang-orang rumah akan bertanya jika ia pulang dalam keadaan mata yang sembab. Sangat horor.
Karena tak kunjung mendapatkan kendaraan umum, Eline memilih berjalan kaki barang kali ada angkot atau taxi saat ia menyusuri jalan. Eline melipat lengan hoddie merahnya untuk melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya jam sudah menunjukkan pukul 15.14 ia sudah setengah hari berada di rumah Leo.
Eline menghentikan langkahnya, ia benar-benar merasa insecure dengan matanya yang terlihat sembab, banyak orang yang berjalan kesana-kesini.
"Hah!" Eline terpelonjak kaget saat seseorang menarik tangannya, gadis itu ingin memberontak tetapi saat ia tahu itu Karlo ia memilih diam dan mengikuti Karlo.
Karlo melepas tangan Eline di jalan sepi yang jauh dari tempatnya tadi, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut cowok itu.
Karlo memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Eline, cowok itu menatap tajam ke arah gadis di depannya.
"Gue di bawa pulang sama mama, gue tinggal di rumah itu lagi" Ucap Karlo dengan pandangan yang teralih sedikitpun dari Eline.
"G-gue minta maaf" Ucap Eline menundukkan kepalanya, jelas saja ia merasa bersalah karena telah memberi tahu keberadaan Karlo. Eline benar-benar tidak tega melihat Seyka tadi.
"Gue nggak tega lihat ibu yang rindu sama anaknya. Udah ya, jangan kabur lagi dari rumah" Ucap Eline yang tak berani menatap Karlo, terdengar helaan nafas panjang dari Karlo.
"Gue tau. Tapi gue tersiksa tinggal di sana, bukan fisik yang luka. Tapi batin" Ucap Karlo dingin.
"Lo marah sama gue?" Eline mengangkat pandangannya untuk menatap Karlo, sedangkan cowok itu terdiam menatap Eline lekat. Jelas saja Karlo melihat mata sembab Eline.
"Siapa yang bikin lo nangis?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Karlo, Eline segera membuang pandangannya ke arah lain.
"Lo kenapa natap gue tajem gitu, gue takut" Ucap Eline membuat Karlo tersenyum tipis. Rasanya ingin sekali memeluk Eline.
Bodyguard Bima berada tak jauh dari dirinya dan Eline berdiri. Kedua bodyguard itu suruhan Seyka, agar Karlo tidak kabur lagi. Tetapi Seyka tidak melarang Karlo untuk bertemu Eline, tapi tidak dengan Bima.
Karlo tak bisa menahan senyumnya kala melihat wajah Eline yang terlihat lucu.
"Siapa yang bikin kamu nangis?" Tanya Karlo lagi dengan senyumnya."Nggak ada"
"Jawab" Tangan karlo menangkup kedua pipi Eline, menatap gadis itu dalam dengan senyuman khas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC COUSIN [HIATUS]
Teen Fiction[DI REVISI] Ini kisah Eline dan sepupunya Karlo yang saling mencintai, awalnya merasa aneh di dalam dunia persepupuan ada rasa cinta, bukannya sepupu bagaikan saudara? Namun mereka membiarkan rasa cinta tumbuh bersama kata "enjoy", tidak mempermasa...