Hi 2 bab❤
****
Hepi riding❤🥀
~~~~
"Gue gagal nembak Eline, kalau suatu saat perasaan gue ini nggak tersampaikan ke Eline. Tolong ya Gin, sampaiin perasaan gue ini" Kata Leo menatap kosong kertas yang sendari tadi ia mainkan, ia membentuk kertas itu menjadi bentuk pesawat.
Gina hanya terdiam tidak mau menjawab ucapan Leo. Gadis itu terduduk di kursi dekat brankar Leo berbaring. Ia hanya menatap kosong ke arah wajah Leo yang semakin lama semakin tirus.
"Kenapa lihatinnya gitu?" Tanya Leo dengan senyum tipis yang terpatri di bibir pucatnya.
Gina menjawabnya dengan gelengan kepala. Setelahnya ia mengalihkan pandangannya tidak mau menatap Leo lagi.
"Udah nggak ganteng ya?" Tanya Leo dengan candanya, namun tak ada reaksi sedikitpun dari Gina.
Leo sudah lelah membujuk Gina untuk berbicara dan bercanda bersamanya, sikap Gina berusah derastis. Namun di balik itu semua, Gina menyembunyikan rasa sesak yang menyeruak di dadanya, ia tidak ingin menangis untuk saat ini.
Leo meraup wajahnya pelan, ia menutup matanya sejenak, merasakan rasa sesak dan nyeri yang terus meneruak mengahantuinya. Leo sekuat itu, dia lelaki kuat, dia tidak akan pernah mengeluh sebelum rasa sakit itu terlalu menyiksanya. Mungkin, sekarang waktu yang tepat untuk Leo mengeluh pada segalanya.
"Sakit..." Lirih cowok itu dengan airmata yang jatuh dari sudut matanya.
Pandangan Gina bergerak cepat ke arah Leo, gadis itu menatap khawatir tidak tega pada melihat Leo. Seketika saja airmatanya tumpah.
"Kak Leo bakalan sembuh, kak Leo nggak boleh sakit" Tangis Gina semakin kencang, gadis itu menggapai tangan Leo yang terasa sangat dingin.
Leo kembali membuka matanya, tatapannya sangat sayu. Tangannya beralih menggenggam tangan Gina.
"Pasti" Ujarnya pelan.
Leo kambali menegakkan pandangannya, entah mengapa di saat seperti ini, menatap di langit-langit ruangan sangat menenangkannya. Dari pada ia menatap Gina yang terus menangis, ia akan semakin sakit.
"Kenapa lo bisa tau gue ada di sini?" Tanya Leo.
"Om Falno datang ke rumah, dia bilang kak Leo minta tolong sama dia. Sampai akhirnya, Gina kasih tau om Falno kalau Kak Leo lagi ada di rumah Eline. Karena Om Falno khawatir, Gina sama Om Falno pergi ke rumah Eline. Gina turun dari mobil om Falno saat lihat orang-orang bergerombol di depan rumah Eline. Ternyata mereka nemuin kak Leo yang pingsan" Jelas Gina setelah meredakan tangisnya.
"Kedua orang tua Eline udah nggak ada, Gin..." Lirih Leo. Cowok itu mengingat moment pertama dirinya bertemu Erika di rumah Eline. Momen di mana ia di sambut dengan baik oleh Erika walaupun sedikit menjengkelkan.
******
"Saya mengenal siapa kedua pelaku itu pak" Kata Karlo ketika polisi itu menunjukkan rekaman CCTV yang berada di ruang rawat Rega dan Erika.
Setelah mengantar Eline pulang, Karlo segera pergi ke kantor polisi untuk mengurus kasus kematian Rega dan Erika karena ulah Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC COUSIN [HIATUS]
Roman pour Adolescents[DI REVISI] Ini kisah Eline dan sepupunya Karlo yang saling mencintai, awalnya merasa aneh di dalam dunia persepupuan ada rasa cinta, bukannya sepupu bagaikan saudara? Namun mereka membiarkan rasa cinta tumbuh bersama kata "enjoy", tidak mempermasa...