★★★★
"Jadi selama ini, lo pengin sekolah di luar dari pada home schooling?" Tanya karlo di tengah-tengah makan siangnya bersama eline.
Eline hanya menganggukkan kepalanya.
"Kenapa nggak ngomong sama orang tua?"
"Nggak bakal di kasih"
"Kalo di kasih gimana?"
"Gue yakin nggak bakal di kasih karlo!!!..."
"Coba aja"
Eline terdiam memandang karlo dengan tatapan tidak suka, namun karlo membalasnya dengan senyuman manis khas miliknya.
"Ketaman yuk" Karlo menggapai tangan eline, namun dengan cepat eline menepisnya, karlo mematung sejenak untuk mengingat salah apa dirinya kepada eline.
"Marah?"
"Nggak"
"Ya udah kalau gitu cerita, ada apa?"
"Gue cuma bingung, sekolahnya awan" Eline menundukkan kepalanya, wajahnya terlihat murung. Saat awan nanti dewasa, apakah dunia luar akan asing untuknya.
Karlo terdiam, mengamati eline yang memainkan kukunya. Mungkin ini berat untuk eline, karena ia harus berperan penting dalam pertumbuhan adik kecilnya itu.
Eline tidak mau jika awan home schooling seperti dirinya, apalagi awan butuh dunia luar untuk melatihnya belajar.
Karlo berpikir sejenak, setelah ia mendapatkan ide. Cowok itu segera menggapai tangan eline, dan kali ini eline tidak menepisnya.
"Gimana kalau mama sama papa aku yang sekolahin awan" Senyum karlo mengembang saat berpikir bahwa idenya akan di setujui oleh eline.
Suasana hening sejenak, perlahan eline menggelengkan kepalanya. "Hubungan keluarga kita nggak baik" Ucap eline melepas tangan karlo dan segera pergi dari ruang makan.
★★★★
"Dari mana?" Tanya- seyka mama karlo,
Karlo yang baru datang dan melepas helmnya pun menatap seyka dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Mama tanya, kamu dari mana" Nada suara seyka meninggi membuat karlo turun dari motornya kasar. "Rumah eline" Karlo menatap dingin ke arah seyka, mamahnya ini akan selalu marah ketika dirinya pulang dari rumah eline.
"Ngapain kamu kesana?" Tanya seyka besedekap tangan di depan dada dengan mengangkat dagunya untuk menatap anaknya yang lebih tinggi darinya.
"Main aja" Jawab karlo singkat dan langsung memasuki rumahnya mengacuhkan seyka.
★★★★
Eline membanting tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya, napas lelah keluar dari mulutnya, di sudut mata gadis itu terdapat air mata yang di tahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC COUSIN [HIATUS]
Ficção Adolescente[DI REVISI] Ini kisah Eline dan sepupunya Karlo yang saling mencintai, awalnya merasa aneh di dalam dunia persepupuan ada rasa cinta, bukannya sepupu bagaikan saudara? Namun mereka membiarkan rasa cinta tumbuh bersama kata "enjoy", tidak mempermasa...