romantic cousin lima belas

86 25 4
                                    

Thank you kalian yg udah nungguin romantic cousin update 🥰

"Gina masih berharap sama lo"

"Gue nggak peduli"

Leo manatap Karlo tajam sedangkan Karlo terlihat bodo amat dengan tatapan tajam sahabatnya itu.

"Ck, lupain" Leo berdecak sebal lalu terduduk di kursi panjang dekat Karlo berdiri.

"Eline cantik tau" Ucap Leo tanpa sadar.

Karlo menatap lekat ke arah sahabatnya itu sebelum akhirnya Karlo menoyor kepala Leo.

"Apaansih!!" Leo menatap Karlo sebal.

"Gue nggak bercanda. Karloooo, Eline tuh cantik, baik, perhatian"

Karlo merubah raut wajahnya menjadi serius lalu beranjak duduk di dekat Leo.

"Lo suka sama Eline?" Tanya Karlo serius masih menatap tajam ke arah Leo. Dalam hati Leo benar-benar kesal dengan Karlo. Tetapi tidak cowok itu tunjukkan.

"Kalau lo suka, jagain dia ya" Ucap Karlo tersenyum lalu menepuk pelan pundak Leo, Leo yang semula kesal beralih menatap Karlo heran.

Sejak kapan Karlo merelakan Eline untuk Leo, padahal kemarin-kemarin Karlo yang melarang Eline untuk dekat-dekat dengan Leo. Alasannya, Karlo takut Eline lebih dekat dengan sahabatnya itu.

Entah mengapa semua perempuan yang berada di sisi Leo selalu merasa nyaman begitu juga dengan, Eline.

"Karlo..." Panggil Leo yang membuat Karlo mendongakkan kepalanya dari yang semua tertunduk.

"Hm."

"Lo, kenapa deket banget sama Eline?"

"Karena dia sepupu gue lah!" Balas Karlo sewot

"Nggak gitu. Gue punya sepupu cewek, tiap kita ketemu hampir mau bunuh satu sama lain tau nggak!"

"Itu karena sepupu lo nyebelin. Eline nggak gitu orangnya, dia baik, lembut"

Leo menaikkan alisnya menatap senyuman hambar dari Karlo. Sahabatnya yang satu ini memang sangat aneh hari ini.

"Lo kenapa sih!?" Tanya Leo.

"Gue punya firasat buruk aja gitu"

"Apa?"

"Kayaknya bokap gue bakal nyari gue. Kalau udah ketangkep, kayaknya gue mau dihabisin" Ucap Karlo yang membuat mulut Leo menganga lebar.

"Asumsi lo doang!"

                                  ★★★★

Eline merebahkan tubuhnya di kamarnya sesekali ia mondar mandir menuju jendela  untuk melihat Leo dan Karlo yang tidak selesai-selesai dengan pembicaraannya.

Kebetulan kamar Eline berada di lantai dua rumahnya. Eline berpindah duduk di kursi belajarnya sambil menumpang dagu menatap pemandangan luar jendelanya.

"Mereka ngomongin apa sih lama banget" Eline memajukan badannya lalu menatap ke bawah ke arah Leo dan Karlo yang masih sibuk mengobrol.

"KARLOO, LEOO!!" Panggil Eline yang sudah kesal dan kesabarannya sudah habis.

Kedua cowok itu mendongakkan pandangannya menatap Eline yang kini sudah berada di atas balkon kamarnya. Kedua mata cowok itu menyipit karena matahari yang berada di atas.

Hening. Bahkan teriakan Eline memanggil nama keduanya tidak di jawab, Karlo dan Leo terus memandang Eline dari bawah sana, hal itu membuat Eline bingung.

Karena penasaran, Eline segera keluar dari kamarnya dan langsung berlari menuruni anak tangga untuk bertemu menemui dua cowok aneh itu.

"Ngomongin apa sih, lama banget?!" Tanya Eline sekali lagi yang hanya mendapat gelengan kepala dari Leo dan Karlo.

Karlo berdiri dari duduknya lalu menatap Eline sekilas. "Gue pamit dulu ya" Ucap Karlo dengan senyum tipisnya lalu melangkah pergi.

"Karlo...." Eline menahan tangan Karlo membuat langkah cowok itu terhenti, namun Karlo sama sekali tidak mau menoleh menatap Eline.

"Lo kenapa?" Tanya Eline saat merasa ada yang aneh dari Karlo.

"Gue nggak kenapa-napa, gue mau pulang nanti gue ke lagi sini" Balas Karlo menepuk pelan pundak Eline lalu mengecup singkat punggung tangan Eline yang menggenggam tangannya.

"Nanti gue balik lagi kalau bocah lima tahun itu udah pulang" Lanjut Karlo yang melepas tangan Eline, bocah lima tahun yang di maksud Karlo adalah Awan.

"Terserah" Balas Eline yang menatap Karlo kesal, sedangkan Karlo hanya tersenyum tipis lalu melangkah pergi meninggalkan Eline dan Leo. Benar-benar pergi.

"Leo.." Panggil Eline.

"Hm."

"Karlo kenapa?"

Leo mengangkat bahunya sekilat tanda tak tau.

"Gue sayang sama dia. Gue nggak mau dia pergi" Ucap Eline tanpa sadar. Hal itu membuat hati dan pikiran Leo bertanya-tanya.

★★★★

Kenapa aku bikin cerita kisah cinta antar sepupu?

Aku cuma tertarik aja bikin cerita ini
Aku juga nggak tau kalian suka atau nggak sama cerita ini.

Waktu itu ngerasa nggak bisa ngelanjutin cerita ini, bahkan aku nggak up sampai berbulan-bulan.

Sebenarnya aku juga mau unpublish cerita ini tapi setelah di pikir-pikir nggak jadi🙏😊

Pokoknya bisa🥰

Maacih yg udah vote n follow

Kasih tau ke temen-temen kalian yuk❤

ROMANTIC COUSIN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang