Jangan baca aja!!!!!
★★★★
Bangku karlo kosong, leo yakin karlo tidak masuk sekolah hari ini. "Kemarin gue denger kata di usir dari mulut karlo, apa mungkin di usir sama om bima. Secara om bima itu galak. Tapi gara-gara apa?. Ahh!, bingung deh gue" Leo menendang bangku karlo yang kosong, semua siswa dan siswi yang berada di kelas hanya menatap leo dengan tatapan heran.
★★★★
"Nggak tau, gue cuma kagum aja sama lo" Gina mengusap foto karlo yang berada di layar ponselnya, hal itu tak luput dari perhatian leo yang diam-diam berada di belakang gina yang kini tengah berada di kantin.
"Udah gue bilang jangan ngeharep sama karlo" Ucap leo yang membuat gina berjingkrak kaget dan langsung berdiri dari duduknya.
"Terserah gina!!"
"Lo kenapa sih jadi anak bandel banget!" Ucap leo dengan nada yang meninggi.
"Gina nggak bandel!, kak leo aja yang berlebihan dan terlalu ikut campur sama kehidupan gina" Ucap gina yang terlihat emosi, leo yang tadinya marah berusaha menyinggirkannya dahulu.
Karena semua mata orang-orang yang berada di kantin tertuju pada dirinya dan gina, leo segera menarik gina untuk membahas masalah kecil yang sudah membesar ini.
"Apa gini doang bikin lo marah, lo adek gue. Wajar kalau gue khawatir" Leo menggapai kedua bahu gina, mereka kini berada di taman belakang sekolah.
Gina tertunduk, sepertinya ia benar-benar marah. "Gue kayak gini karena gue sayang sama adek gue satu-satunya dan itu lo. Lo pernah sakit cuma gara-gara dia gin, gue nggak mau itu terulang lagi. Gue emang nggak benci sama sahabat gue yang pernah nyakitin adek gue. Yaitu lo yang di kecawain sama karlo"
Ucapan leo meluluhkan hati gina, kakaknya itu memang tidak mau dia sakit, apalagi tentang cinta. Air mata perlahan turun dari mata cantik gina, mungkin ini saatnya gadis itu merubah semua sikapnya yang egois.
"Gina jahat ya? Gina maksa orang lain buat cinta sama gina" Ucap gina bersama dengan tangisannya, hati leo terasa sakit saat melihat gina menangis, selama ini leo tidak akan membiarkan jika air mata itu turun dari mata gina.
Leo segera mendekap tubuh gina, ia memeluk adiknya itu dengan lembut dan penuh kasih sayang, tangannya terangkat untuk mengusap rambut hitam dan sedikit pirang milik gina.
"Gina nggak jahat. Tapi hal itu bikin karlo nyebut lo munafik" Ucap leo.
★★★★
Eline memulai home schooling nya bersma bu ilsha, guru yang di perintahkan orang tua eline untuk membantunya home schooling.
Dari balik pintu itu, karlo menatap eline yang tengah kebingungan dengan senyuman tipis di bibirnya. Karlo membalikkan badannya menatap pintu utama rumah eline. Seperti ada yang datang, siapa?.
Tokk....tokkk...tokk
Ketukan pintu itu membuat karlo segera membukanya, karena ia takut jika mengganggu eline yang tengah belajar.
"Karlo" Wanita itu segera memeluk anaknya, dia seyka yang dari kemarin memikirkan karlo.
Dalam pelukan seyka, karlo hanya diam tanpa membalas pelukan seyka, "mama kangen sama karlo" Seyka melepas pelukannya dan mengusap rambut anaknya, namun dengan cepat karlo menepisnya.
"Ikut mama pulang ya" Seyka menarik tangan karlo, namun karlo menghempas tangan seyka. "Cuma mama yang nyuruh karlo pulang. Papa di mana?, papa udah nggak pedulikan sama karlo" Ucap karlo yang membuat seyka terpatung.
"Papa juga pengin karlo pulang"
"Kenapa papa nggak jemput karlo. Karena ego yang papa pentingin, ya kan?" Karlo tersenyum sembari merasakan betapa sakit hatinya sekarang.
"Kamu nggak mau pulang sama mama?!" Bentakan seyka membuat karlo benar-benar tidak ingin pulang bersama seyka.
★★★★
Eline dan bu ilsha yang selesai jam home schooling segera membereskan buku-bukunya.
"Belajar lebih giat lagi ya, bu ilsha pamit dulu" Wanita itu tersenyum lalu keluar dari kamar eline.
"Eline" Panggil bu ilsha yang melihat seyka dan karlo.
"Ada tamu itu" Ucap seyka yang membuat eline membulatkan matanya saat melihat seyka.
Eline dan lisha berjalan menuju seyka dan karlo yang berada di pintu. "Mari" Ucap ilsha saat melewati seyka dan segera berlalu.
"Kalau kamu nggak mau pulang. Mama nggak bakal nganggep kamu anak mama" Ucap seyka yang mendapatkan anggukan kepala dari karlo.
Eline hanya diam, ia merasa takut kepada seyka. "Karlo nggak akan pulang" Ucap karlo penuh penekanan.
"Mama akan paksa" Ucap seyka yang segera memanggil beberapa orang yang berada di mobilnya. Tiga orang dengan tubuh kekar itu keluar dan segera menghampiri seyka.
"Bawa dia ke mobil" Ucap seyka sembari menunjuk karlo dan segera berlalu ke arah mobilnya.
"Karlo..." Panggil eline pelan dan memegang tangan karlo yang terasa dingin.
"Ikut saya" Tiga lelaki itu terus memaksa karlo untuk ikut bersama seyka, karlo terus menolaknya, ia malah memukul satu dari tiga lelaki itu.
Kini mereka bertengkar dan saling memukul, eline memundurkan langkahnya.
Satu lawan tiga itu sulit untuk karlo. Karlo mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari tiga lelaki itu, seyka yang menyenderkan tubuhnya di mobil itu hanya diam sembari bersedekap tanganbmelihat anaknya di pukuli."Karlo..." Menghilangkan rasa takut eline mengambil kayu pentungan yang berada di dekatnya, saat hendak memukul lelaki itu, eline lebih dulu di pukul. Hal itu membuat eline tersungkur di lantai dan tak sadarkan diri.
"Eline... " Dengan luka dan ringisan, karlo berjalan mendekati eline, karlo menggenggam tangan eline sebelum akhirnya lelaki itu memukul pinggang karlo. Membuat karlo merasakan sakit yang luar biasa. Sebelum akhirnya semua berubah menjadi gelap.
★★★★
Asikkk uhuyy!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC COUSIN [HIATUS]
Novela Juvenil[DI REVISI] Ini kisah Eline dan sepupunya Karlo yang saling mencintai, awalnya merasa aneh di dalam dunia persepupuan ada rasa cinta, bukannya sepupu bagaikan saudara? Namun mereka membiarkan rasa cinta tumbuh bersama kata "enjoy", tidak mempermasa...