Hi i'm comeback ❤
Di sini kalian tidak akan bisa berpihak pada Karlo, Eline maupun Leo karena jika kalian berpihak pada satu tokoh maka kalian akan kecewa wkwkwkw
Btw
Wall di buka untuk promosi saja!
*****
"Gue"
"Jadi?" Eline tercekat, tubuh gadis itu melemas.
"J-jadi lo yang donorin ginjal buat Gina. Jadi selama ini lo hidup dengan satu ginjal? Jawab!" Eline menggoyangkan tubuh Leo, berharap cowok itu menjawab pertanyaannya.
Leo menganggukkan kepalanya pasrah. Cowok itu kembali mendekap tubuh Eline, ia sadar sudah membuat Eline menangis lagi.
"Kapan?!"
"Dua tahun yang lalu"
"Umur lo belum cukup buat itu, yo"
"Gue maksa dokter itu supaya ambil ginjal gue, Line. Supaya Gina sembuh, gue cuma punya Gina"
"Leo...." Panggil Eline yang terdengar lirih.
"Udah ah jangan nangis, gue cuma cerita aja kenapa malah nangis" Leo melepas pelukannya lalu menghapus jejak airmata Eline. Bisa-bisanya Leo sudah tersenyum kembali setelah membuat mata Eline sembab.
Leo beralih menghapus airmatanya sendiri, hujan sudah mereda, waktunya ia pulang. "Gue pulang dulu ya" Leo berdiri dari duduknya hendak melangkah pergi namun tarikkan tangan berhasil membuat Leo terduduk kembali.
"Nanti aja" Ucap Eline masih dengan isak tangisnya.
"Sekarang, kalau Karlo datang ke sini gimana?" Leo mengacak rambut Eline gemas lalu beranjak pergi meninggalkan Eline.
"LEO!" Eline segera berlari menghampiri Leo yang sudah berada di dekat motornya, bisa di bilang Leo ingin segera berlalu dari hadapan gadis itu. Gadis yang tengah memeluk Leo erat, sangat erat sekarang.
"Enak banget lo pergi setelah bikin mata gue bengkak" Ujar Eline dalam pelukan Leo. Eline yang menangis membuat Leo gemas melihatnya, tetapi ketika melihat airmata Eline, Leo meresa bersalah saja.
"Gue mau pulang" Balas Leo berusaha melepas pelukan Eline, dan pada akhirnya gadis itu melepas dirinya dari Leo.
"Kasian Gina di rumah sendirian" Lajut Leo kembali mengusap jejak airmata Eline.
"Lo udah ke dokter?" Tanyanya pada Leo.
"Buat apa?" Balas Leo balik bertanya.
"Lo nggak bisa sekuat itu dengan satu ginjal, yo..hikss" Eline kembali menjatuhkan dirinya pada pelukan Leo, bukan modus, Eline hanya merasa nyaman dan tak ingin melepas Leo walau hanya pulang ke rumah.
Leo hanya terdiam, menumpukan dagunya pada puncak kepala Eline, cowok itu menutup matanya sejenak dadanya benar-benar sesak, memang. Ia tidak sekuat itu.
Leo kembali membuka matanya, ia mendapati Karlo yang berdiri tegap jauh di belakang sana, terlihat Karlo yang menatapnya tajam dengan kedua tangan yang terkepal kuat di sisi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANTIC COUSIN [HIATUS]
Fiksi Remaja[DI REVISI] Ini kisah Eline dan sepupunya Karlo yang saling mencintai, awalnya merasa aneh di dalam dunia persepupuan ada rasa cinta, bukannya sepupu bagaikan saudara? Namun mereka membiarkan rasa cinta tumbuh bersama kata "enjoy", tidak mempermasa...