romantic cousin empat puluh enam

44 9 0
                                    

I'm comeback❤

Satu part untuk satu minggu kedepan ygy

Hepi riding🥀

Vote?

*****

Gadis itu terus meringkuk di dalam kamarnya, walaupun airmatanya tak lagi ke luar, namun rasanya masih sulit untuk mempercayainya. Walau begitu, Eline terus memaksa dirinya agar merelakan kedua orangtuanya.

Malam hari yang dingin dengan hujan lebat dengan guntur yang menyambar ke sana kemari membuat gadis itu teringat dengan kedua orangtuanya.

Suara decitan pintu membuat pandangan Eline teralih pada pintu kamarnya yang terbuka menampilkan sosok Awan dengan baju tidur dengan motif beruang berwarna cokelat.

Anak kecil itu merangkak ke atas kasur Eline dan langsung memeluk kakak perempuannya itu erat. Hal itu membuat Eline segera membalas pelukan Awan.

"Kak Eline jangan sedih terus" Ujar Awan membuat Eline malu. Malu karena melihat Awan yang terlihat baik-baik saja, sedangkan dirinya menangis.

Awan juga sangat hancur pastinya. Namun bocah itu berhasil menutupi lukanya, sedangkan Eline sama sekali tidak bisa.

"BangSilau di mana? Awan mau di temenin tidur sama Bangsilau kayak waktu itu" Kata Awan melepas pelukannya untuk Eline.

Eline terdiam, menoleh menatap jendela kamarnya yang masih terbuka menampilkan guntur yang berkeliatan di langit malam dengan hujan yang semakin lebat.

"GUE BISA SENDIRI, LEBIH BAIK LO PERGI!"

"Tapi janji nggak boleh nangis kayak gini"

"GUE BENCI SAMA LO, KARLO!!"

"Line, bukan gue–"

"Gue minta lo pergi, nggak lebih!"

"Oke. Gue pergi, nanti malam gue bakal kesini lagi. Gue janji bakal ke sini karena gue nggak akan ninggalin lo sampai kapanpun..."

Eline kembali mengusap airmatanya yang turun kembali, ia benar-benar tidak menyangka bahwa Bima tega melakukan itu, bahkan Karlo juga diam saja tanpa bertindak ketika melihat aksi Papa-nya.

"Kak Eline" Panggil Awan mennyadarkan Eline.

Gadis itu kembali menatap Awan dengan senyum tipis. "Bangsilau sibuk" Balas Eline yang membuat Awan mengangguk mengerti.

"Awan tidur sama kak Eline aja ya?" Kata Eline yang membuat Awan mengangguk antusias.

******

"Kira-kira, umur gue tinggal berapa lama lagi ya, Gin?" Tanya Leo pada Gina setelah ia menghabiskan semangkuk bubur yang Gina bawa.

"Gina nggak mau bahas itu" Balas Gina segera melenggang pergi dari ruangan Leo, Gina berusaha menghindari kata-kata yang terus keluar dari mulut Leo. Yang membahas tentang kematian.

Leo menatap punggung Gina yang berlalu hilang dari balik pintu dengan tatapan kecewa. Tangan Leo bergerak mengusap dadanya yang terasa sesak. Sebisa mungkin Leo terlihat baik-baik saja, namun Leo rasa, semakin lama, penyakit itu semakin menggerogoti tubuhnya.

ROMANTIC COUSIN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang