19. Forever

375 55 72
                                    

.
.
.
.
Happy Reading

⚠️Aman sih cuma gak tau deh☺️

Belum direvisi juga ini, masih rancu banget.

♥︎nadlvrx♥︎

Lian mendelik, apa - apaan ini?! Kenapa tiga curut itu masuk begitu saja tanpa izin?? Ia menggerutu tak karuan. Tapi pada akhirnya dengan wajah masam menyusul mereka pula.

"Lian, kita gak jadi nginep, bye!" Jay mendorong paksa tiga orang lainnya untuk keluar dari rumah Lian.

"Hah?" Lian menatap cengo keempat sejoli yang saling jewer - menjewer selagi kaki - kaki jenjang itu terpogoh - pogoh menuju mobil Jay.
.
.
.

"Mana kok datanya belum masuk??"

"Ah, gagal! Tu tiga anak badung masuk gitu aja dan Jay langsung ngambil HP-nya terus nyusulin mereka keluar."

"Ck, kita butuh hari ini juga kamu tau?"

"Jadi??"

"Plan C."

"What?? No! Kamu kira segampang itu?!"

"Kenapa susah?? Pake obat tidur yang kemarin. Larutin di wine, masukin ke mulut kamu tapi jangan ditelan. Cium Suspect 1 sambil masukin wine-nya ke mulut dia. Udah dijelasin 'kan kemarin??"

"Aku tau. Tapi ya-- Hyeongsa-nim pikir aja! Tiba - tiba aku minta itu sama dia?? Gila!"

"Malu?"

"Of course!"

"Itu bukan badan kamu nih, gausah menye - menye. Cuma sekali, Saemi. Abis obatnya bekerja dia bakal langsung tumbang kok."

"Stress. Berapa lama sampai obatnya ngaruh??"

"Sekitar 15 menit."

"..."

"Come on, aku tau kamu rasanya pengen muntah liat pembunuh anak kamu sendiri naik turun ngedesah diatas kamu tapi ayolah, demi Sangwon."

"... oke fine."

"Hati - hati, jangan sampai Suspect 1 punya kecurigaan apapun. Buat senatural mungkin."

"Wish me luck."

Saemi —yang sebenarnya menggunakan tangan Lian— menutup panggilan teleponnya.

Wanita itu menghirup napas panjang seraya memejamkan mata, membayangkan bagaimana hubungan Lian dengan Jay bisa jadi canggung jika melakukan rencana cadangan ketiga ini.

Tapi mau bagaimana lagi? Tak ada pilihan lain, ini harapan terakhir. Ia harus segera berhasil mentransfer segala informasi dari ponsel Jay ke detektif mahal itu, karena ia pun ingin cepat - cepat menyelesaikan masalah terakhir hidupnya ini. Saemi sudah benar - benar muak setiap hari berlagak kasmaran di depan Jay.

Setelah mengecek jika Jayjay sudah terlelap pulas di kamarnya. Saemi membuat larutan wine dan obat tidur sesuai instruksi Suga—si Detektif bayaran. Seteguk saja, tapi dengan konsentrasi tinggi. Jay harus segera tertidur agar Saemi bisa leluasa mengobrak - abrik ponsel sialan itu. Atau kalau bisa langsung pingsan saja tanpa harus melakukan hubungan itu terlebih dulu. Ewh.

Tak apalah, apapun yang akan terjadi nanti, toh ini bukan tubuhnya. Siapa peduli?

Usai berganti pakaian dengan piyama paling minim yang Lian punya, Saemi akhirnya memberanikan diri untuk memancing Jay dalam percakapan kakaotalk.

ABG Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang