7. Gentle??

539 91 50
                                    

.
.
.
.
Happy Reading

Ayo voment(๑و•̀ω•́)و
Target Author pengen nyampe 10 besar #Jay atau #Enhypen
Ketinggian si tapi ayo deh bisa(╥╯﹏╰╥)ง

♥︎nadlvrx♥︎

_________________

Jay🖕
Online

|cepet keluar
|gue di depan
|berangkat bareng
|gada penolakan

_________________

Lian melirik ponselnya sekilas. Setelah menghilang tanpa kabar berhari-hari, lelaki pemarah itu tiba-tiba saja datang hendak berangkat bersama? Dasar semena-mena.

Tidak ingin memperpanjang masalah, Lian segera keluar kamar setelah rambutnya selesai dirapihkan. Terlihat sang Adik sedang menengguk susu cokelat dengan rakus di atas kursi bar dapur.

"Je, ayo! Bareng Noona." Ajak Lian sembari menggunakan kaos kaki putihnya.

"Dijemput bang Heeseung??" Tanya Jayjay yang memutar kepalanya menghadap si Kakak.

Lian menggeleng, "bareng Jay."

"Oke." Jayjay segera menggendong tasnya, tak lupa melahap sebiji es batu sebelum akhirnya menghampiri Lian. Memang kebiasaan gigi grahamnya untuk menggerus es batu setidaknya satu dalam sehari.

Kakak beradik itu berjalan menuju pagar. Terlihat Jay yang bersandar pada mobil hitamnya dengan melipat tangan di depan dada. Seragamnya sangat berantakan, wajahnya kumel, begitu juga dengan rambut pirangnya. Jika saja ia tak berwajah tampan, mungkin orang-orang sudah menganggapnya gembel pinggir jalan.

"Lama banget si." Sambutan khas Jay menyapa telinga.

Tanpa merespon apa-apa, Lian menuntun sang Adik untuk masuk di kursi belakang. Saat melangkah hendak memutari kendaraan roda empat itu, Jay mencekal tangannya.

Lian mengangkat kedua alis seakan bertanya. Namun Jay malah menunduk, menampa tangan Lian seraya mengamati telapaknya yang terbalut kasa putih. Entah apa yang ada di pikiran Jay, yang pasti, sekarang si Pemilik tangan itu pun ikut membisu.

Pandangan Lian tak lepas dari profil wajah lelaki tempramental itu. Baru kali ini ia benar-benar memperhatikan tampang si Kekasih Palsu. Tulang hidung Jay begitu sempurna, bulu matanya panjang pula lentik, bibir tipis kemerahan serupa manisan ceri, alis yang tebal serasi dengan rahangnya yang tajam.

Tampan.

Eh? Lian menggeleng cepat, tidak-tidak. Setampan apapun Jay, orang ini adalah manusia iblis yang tak berbelas kasih. "Sadar Saemi.., sadar!"

"Aw!" Lian refleks menarik tangannya kala jemari Jay menyentuh permukaan kasa.

Jay melebarkan mata dan langsung meraih tangan Lian lagi, dengan panik ia meniup-niup telapak tangan itu. Bibirnya dengan cepat mengerucut dan menghembuskan napas berkali-kali ke seluruh permukaan-

Apa-apaan ini??

Jay sontak melepas tangan Lian. Ia gelagapan dengan mata mengejap-ngejap, "gausah pegang-pegang gue." Jay melengos masuk ke dalam mobil.

ABG Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang