1. 5W+1H✔

997 129 14
                                    

.
.
.
.
Happy Reading

♥︎nadlvrx♥︎


"Ngoceh apaan si lo??" Tanya Jay; si Anak tunggal kaya raya, menatap heran pada kekasih bayarannya.

"Apa?" Saemi mengerutkan alisnya bingung, menatap Jay yang kini berbaring di sampingnya.

"?!"

Saemi refleks turun dari kasur melihat Jay begitu dekat dengannya. Astaga, "DIMANA INI??, SIAPA ANDA?!," Saemi bertanya, membentak lebih tepatnya.

Pria itu mengusap malas wajahnya dengan kedua tangan, "Liliana Choi, masih pagi, jangan becanda. Garing."

Saemi semakin mengernyit, "siapa Liliana??"

"Eh?" Jay melirik Saemi lewat sela-sela jarinya, "tumben lu gak marah dipanggil Liliana?"

"Hah??"

Semuanya begitu membingungkan, semuanya. Terlebih saat Saemi melihat refleksi dirinya dalam cermin kecil di atas nakas. Ada apa dengan rambutnya? Dan- oh shit, wajahnya?! Benar-benar gila. Yang Saemi syukuri hanya tubuhnya yang masih berbusana lengkap.

Bukannya sedetik yang lalu Ia sedang menenggak pil ke 17? Tak pernah Ia mendengar seumur hidup, kalau alam baka berbentuk kamar tidur luas dengan seorang lelaki tampan berambut pirang yang menatap dirinya begitu tajam.

"Ini mimpi?" Saemi memukul-mukul kepalanya.

"Sakit juga," ia semakin mengernyit.













































Setelah berdebat lama dengan lelaki tak dikenal tadi, "Liana hilang ingatan, karna overdosis obat tidur. Tapi ajaibnya efek samping pada fisik tidak ditemukan satu pun," jelas dokter pribadi Jay.

Kedua remaja itu terbungkam langsung. "Oh my god..., how??" Jay memutar kursinya menghadap Lian. "Jadi kemarin lu ngelantur pengen ditemenin tidur, karna teler??"

Tanpa memasang telinga, Saemi masih bergelut dengan pikirannya. Tangannya dengan ragu meraba pipinya sendiri. "Ini kan wajah Nak Lian, Kenapa bisa begini??" Wajah yang tadi Ia lihat dalam cermin, merupakan wajah mantan kekasih Sangwon.

Jika dalam cerita lain, pemeran utama akan langsung mengerti karna sepertinya pernah mendengar cerita reinkarnasi. Namun mau mengharap apa dari wanita paruh baya yang sibuk banting tulang siang malam itu? Menyentuh remot televisi saja Ia sangat jarang.

Ya mungkin yang Ia tahu hanya.., ilmu hitam? Mitos, kerasukan, dan hal mistis lainnya yang biasa ibu-ibu ketahui.

"Gila. Aku harus ke dukun sekarang juga!" Tanpa pamit Saemi berlari keluar kamar.

Jay mendelik melihat sahabat sekaligus kekasih-nya itu melesat begitu cepat. Ia segera beranjak dari duduknya. "Mau kemana?!" Ia mencekal pergelangan tangan Lian setelah bersusah payah mengejarnya.

"Dukun Nak, Dukun! Astaga... anak jaman sekarang lemot begini ya. Ibu bukan Liliana, Ibu-"

"Shhht. Berhenti ngeracau. Tenangin diri dulu coba." Jay mendorong bahu Saemi hingga terduduk di sofa ruang tamu.

Saemi menarik nafas dalam-dalam, lalu dihembuskan panjang. Matanya melotot namun tak fokus, kepalanya blank.

Ada apa ini?

ABG Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang