.
.
.
.
Happy Reading♥︎nadlvrx♥︎
"A-aku pernah melihat jasadnya!" Ujar Lian sepersekian detik sebelum Suga menekan tombol.Tak hanya Suga, keempat temannya pun langsung menatap Lian. Meminta penjelasan.
"Maksudku, Bunda Sangwon memberitahuku kalau ada yang aneh di jasadnya."
"Kenapa Bunda Sangwon ngasih tau lo diantara kita berlima?" Tanya Jake curiga.
"Gue mantan Sangwon." Lian menjawab mantap, -pengaruh panik. Bahkan terikut menggunakan gue-lo sebagai panggilan subjek.
Ketiga temannya-Jake, Sunghoon, Heeseung langsung melebarkan mata. Apa itu barusan?? Liliana Choi, perempuan semberono, hobi gelut dan petakilan itu, mantan Sangwon katanya?!
"Heh! Ngadi-ngadi lu, Sangwon mana mau sama cewe bangor kaya lo??" Ucap Sunghoon sewot.
Lian tanpa ragu meletakan ponselnya di atas meja hadapan Sunghoon. Langsung direbut oleh Jake dan melihat isinya, Sunghoon dan Heeseung ikut mengintip. Terpampang folder galeri yang berjudul "Einstein kesayangan."
Di dalamnya terdapat puluhan foto. Mulai dari potret Sangwon yang sepertinya diambil oleh Lian, potret Lian yang diambil oleh Sangwon, foto berdua, foto tangan keduanya yang bertaut, video random yang menunjukkan kedekatan mereka, foto Sangwon yang sedang terlelap, selfie berpelukan di atas ran-Ekhem. Entahlah, Saemi pun baru tahu mereka sejauh itu.
Lian merebut ponselnya lagi kala mulut ketiga orang itu sudah cukup untuk dimasuki bola kasti saking menganganya.
Suga yang tertarik mendengar pernyataan perempuan muda itu pun duduk kembali. "Apa yang aneh?" Tanya Suga. Nada bicaranya mendadak serius.
"Di perut dan lehernya ada luka tusukan pisau." Jawab Lian.
Suga berdehem, "baik, tusukan pisau." Ia menulis di catatan kecil yang entah sejak kapan ada di tangannya. Setelah itu pun ia bertanya banyak tentang si Korban. Terakhir bertemu, waktu ditemukan, dan banyak lagi.
"Jung Sangwon, 8 Mei 2003. Pelajar. Hilang 15 Februari, ditemukan 17 Februari pukul 3 dini hari." Suga menutup catatannya dan dikantongi kembali. "Sudah, silahkan pulang."
"Eh?"
"Kami akan ikut penyelidikan." Ucap Jay.
Suga langsung menggeleng, "asal kalian tau, kalau tentang pembunuhan, orang yang melaporkanpun, bisa aja adalah pelakunya. Dan kalian ini, berbondong-bondong sudah seperti main bola saja. Siapa yang menjamin kalian bisa dipercaya?"
"Tidak, kami harus ikut." Heeseung berucap kekeuh.
"Tak bisa."
"Aku akan bayar lebih." Lerai Jay.
Suga menggeleng lagi.
"Please..." Lian melakukan aegyo seimut mungkin. -Jake dan Sunghoon langsung mual.
Suga tadinya mengernyit heran, namun lama-lama luluh. Tak tega juga pikirnya, hanya remaja dengan semangat menggebu. "Baiklah. Tapi kalian tak boleh ikut bepergian, sebagai gantinya, saya akan melapor semua hal yang mencurigakan."
Kelima sejoli itu pun mengangguk setuju. dan tak lama dari itu meninggalkan gedung. Suga, melipat tangannya, menatap mobil mereka yang semakin menjauh. Matanya memicing, menyiratkan kebingungan juga curiga.
"Bagaimana kalau di antara mereka berlima?"
°●•●°
"Lu hutang penjelasan ama kita." Interupsi Sunghoon. Mengenai hubungan Lian dan Sangwon yang begitu tertutup. Tak pernah ada yang tahu apalagi menyangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABG Again ✔️
أدب الهواة"Saya aslinya ibu-ibu loh, kak." ... Jung Saemi, wanita paruh baya itu terbangun di tubuh seorang gadis muda yang dikenal kasar dan beringas; Liliana Choi. Alih - alih memikirkan cara untuk kembali seperti semula, ia memanfaatkan situasi untuk menc...