14. Wajar

432 67 84
                                    

.
.
.
.
Happy Reading

Maaf tengah malem gini nieh😭 thor sibuk rl+vote MAMA yang akunnya bejibun, kalau gak dipake sayang banget. Demi enhypen deh😾💪.

Chapter ini thor bikinnya pake sks(sistem kebut semalem), jadi maaf kalo berantakan atau cringe banget.

♥︎nadlvrx♥︎

20:17

"Kak!" Seru Riki sambil mengangkat gantungan kunci milik Lian yang tak sengaja jatuh.

Jangankan menghentikan langkah, Yang DIpanggil sepertinya mendengar saja tidak. Satu yang remaja 16 tahun itu yakini, mata kakak kelasnya itu berkaca-kaca. Ia bisa melihat kilatan lara dalam maniknya walau hanya 3 detik ia sempat menatap, Lian berlari sangat cepat. Ingin Riki menyusul si Kakak Kelas dan bertanya siapa yang membuatnya begitu. Bukan karena apa-apa, ia benci melihat matahari penghangat hatinya tiba-tiba redup seperti itu. Siapa yang dengan lancang mendatangkan awan gelap di air mukanya??

Riki segera mengambil gantungan kunci itu dan berjalan lagi menuju gudang sekolah untuk mengambil bola basket baru. Pikirannya tertuju lagi pada kejadian tadi. Kala Lian bersedih seperti itu, dimana kekasihnya berada? Bukankah lelaki songong itu yang seharusnya pertama menghibur? Atau jangan-jangan ... ia lah pelaku dari jatuhnya air mata Lian?

??

Sepertinya benar.

Riki membanting bola di tangannya dan melangkah cepat menuju lelaki yang sedang berpelukan di depan pintu gudang itu. Riki menarik tangannya kasar,

BUGHH...

"BANGSAT LO!" Hardik Riki setelah melayangkan bogeman pada pipi kakak kelasnya itu.

Somi memekik takut dan segera menghampiri Jay yang tersungkur ke tembok koridor, sudut bibirnya terlihat mengeluarkan darah. Jay menepis tangan Somi dan langsung berjalan murka menghampiri Riki, "maksud lo apa anjing!?" Serunya tak terima sembari menarik kerah seragam si Adik Kelas.

"Jadi orang bego gausah gini-gini amat! Selama ini gue nahan diri karena kak Ana biasa-biasa aja! Kalau dia udah nangis kaya gitu, lo pikir gue bakal tinggal diam?!"

"Lian nangis??"

"Lo pacarnya bukan sih?? Kalau dari awal gua tau lo cuma sampah kaya gini, gak bakal gue hargain hubungan kalian berdua! KALAU GAK BECUS JADI COWOK DIA, KASIH KE GUA AJA!'

BUGHH...

Jay melayangkan bogeman kuat pada rahang Riki. "JAGA MULUT LO TOLOL!"

"Jay!" Seru Somi.

"Awas aja kalau sampe lu berani deketin Lian!"

Riki segera menghampiri Jay lagi walau rahangnya terasa sakit. "Siapa takut?? Sampah kayak lo gak pantes jadi cowok kak Ana!" Riki balas menonjok perut Jay, kakak kelasnya itu langsung tersungkur jauh.

"BANGSAT!" Jay berapi-api melangkah ke Riki lagi.

Mereka kehilangan kendali, keduanya berkelahi sengit tak peduli nyawa. Malam yang seharusnya sunyi, kini penuh oleh hardikan kasar penuh dendam dari dua orang remaja yang dikuasai ego masing-masing itu. Keduanya masih kesetanan walau sekujur tubuh mereka sudah babak belur tak karuan, mungkin salah satunya bisa mati jika saja satpam sekolah tak datang menghentikan mereka.

"Gue liatin lo ya! Jangan harap lo selamat kalau sampe berani deketin cewek gue!"

"Silahkan, gue gak peduli! Lo liat aja nanti, kak Ana sendiri yang bakal nyamperin gue duluan!"

ABG Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang