Teruntuk Lian, perempuan indah penyuka senja dan kesunyian.
Sumpah, Lian, aku gak tau kenapa aku bisa jatuh buat kamu sedemikian dalemnya.
Dan entah apa yang semua orang bilang, tentang aku; remaja yang jatuh cinta pada sosok dua kali lipat lebih tua darinya.
Apa peduli aku? Usia cuma angka dan perasaan ini nyata.
Walau berakhir sebelum waktunya.
Dunia ini rasanya terlalu gak adil buat kita, ya?
Karena aku kira mudah buat wujudkan harapan kita kalau hati kamu dan hati aku punya rasa yang sama, aku kira mudah bagi tulisan di buku cantik tempo hari berubah nyata kalau kita sama-sama mendamba, sama-sama harap kita berhasil mendedikasikan diri jadi pasangan sehidup semati. Namun takdir sepertinya menuntut kita buat kembali ke hilir. Dimana kita berstatus teman dan gak ada kata cinta terpikir.Aku rasanya terlalu egois buat kamu, ya?
Karna setelah kelopak cantik kamu terbuka, bukan cinta yang menyambut tapi kabar bahwa aku; pria yang katanya kamu cinta sejak hari pertama udah menikah dan berkeluarga.Aku terlalu pengecut buat kamu, ya?
Karena; andai dulu aku berani menolak, andai aku berani menatap obsidian Ayah tanpa berkalut, andai dulu .. aku bukan seorang Jongseong si Pengecut; detik ini kita pasti lagi saling sayang, kan? Kita pasti bisa sama-sama lagi, ... kan?Kamu selalu bilang; tidak.
Kamu terus ingetin aku; jangan menyesal, jangan menyesal, jangan menyesal.
Karena aku yang pengecut, aku yang egois itu udah membawa aku bertemu sosok malaikat kecil yang aku cinta selayaknya aku mencintai kamu, Lian.
Tapi, jikalau harus mengikut takdir, apa aku bakal baik-baik aja? Apa aku bakal rela melangkah dan gak akan mencoba berbalik-- pada kamu si Rumah hatiku mengarah?
Mungkin bisa, di kehidupan yang kali ini. Karena sebodoh-bodohnya aku, aku gak akan jadi Jeongseong si Pengecut buat kedua kali.
Tapi sebelum kenangan kita aku kubur lebih dalam lagi, Lian, boleh aku panggil kamu sayang untuk terakhir kali?
Sayang,
In another life, ya? Aku tau, aku paling tau setangguh-tangguhnya kamu liat aku mewujudkan impian bukan sama kamu, jauh di dalam sana masih kerasa sakit, kan?
In another life ya?, sayang.
Suami pemberani kamu itu pernah cerita, tentang kamu yang nangis berhari-hari setelah tau kalau aku udah menikah, udah berkeluarga.
Kamu terlalu baik hati, Lianku sayang. Cinta kamu masih mendamba balas tapi hati kamu terlalu lembut buat hancurin keluarga aku. Perasaan kamu masih begitu kuat namun hati kecil kamu gak akan pernah tega karena di antara semua orang, kamu paling tau sebesar apa keinginan aku buat berkeluarga harmonis, seperti sekarang.
Lilian, sayangnya Seongie, In another life, ya? Percaya ke aku.
Ingat percakapan kita tempo hari?,
"Even when I betrayed you?"
Kamu pasti masih ingat, perlahan namun pasti, aku mengangguk;
"Even when you betrayed me."
Jawaban itu masih berlaku hingga detik ini, Lilian.
.
.
.
.
.
🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
ABG Again ✔️
أدب الهواة"Saya aslinya ibu-ibu loh, kak." ... Jung Saemi, wanita paruh baya itu terbangun di tubuh seorang gadis muda yang dikenal kasar dan beringas; Liliana Choi. Alih - alih memikirkan cara untuk kembali seperti semula, ia memanfaatkan situasi untuk menc...