"Kenapa tiba-tiba Kate?" Tanya Elle ketika mendengar Kate ingin mengundurkan diri.
Kate menghela nafas dalam. "Kamu tidak usah khawatir, aku sudah bertemu pihak Mas Leo untuk membicarakan perihal pengunduran diri aku, syukurnya mereka sudah menyetujui. Tidak ada denda yang kita bayar."
"Apakah ini ada hubungannya dengan Mbak Lily? Maafkan aku karena memaksa kamu untuk mengurus event Mbak Lily." Ucap Elle dengan sesal.
"Tidak kok." Kate tidak dapat mengatakan semuanya, Ia tahan jika tidak ingin semua tambah runyam padahal hatinya sudah tidak karuan.
"Lalu apa Kate? Tolong jelaskan." Mohon Elle.
"Aku sedikit jenuh, hehe." Kate tidak dapat memikirkan jawaban lain.
"Kamu akan kembali kesini lagi kan?"
Kate hanya tersenyum dan mengangguk. Walau Ia tahu, mungkin hal itu mungkin tidak akan terjadi.
Elle memeluk Kate erat. "Aku memang tidak tahu pasti apa yang kamu rasakan juga apa yang kamu alami Kate. Tapi aku akan tetap disini, kamu tahu kemana harus mencari aku. Kita sudah mengalami banyak jatuh bangun untuk membuat usaha kita sampai sejauh ini, dan bagiku, kamu bukan hanya sekedar rekan kerja saja, tapi lebih dari itu... Aku menganggapmu bak saudariku, aku menyayangimu Kate.."
Kate menitikkan air matanya, semakin berat rasanya untuk Ia mengambil keputusan ini terlebih Ia telah bertemu dengan orang-orang yang benar-benar peduli padanya. "Terima kasih Elle, aku pun demikian."
Kate menguraikan pelukan diantara mereka. "Maaf, aku pergi dulu."
Elle enggan melepaskan Kate. "Kate..."
Kate tersenyum, dengan gerakan lembut melepas pegangan tangan Elle.
"Tolong terus beri aku kabar." Pinta Elle, entah mengapa Ia merasa kepergian Kate kali ini akan lama, akan jauh dari jangkauannya.
"Pasti Elle."
Elle berdiri dari duduknya Ia ingin mengantar Kate dengan berjalan disampingnya. "Aku akan selalu menunggu kabar dari kamu Kate."
Kate sejenak terkekeh. "Iya.. Aku mengerti, aku pasti akan memberi kabar pada kamu."
"Noted, kamu sudah berjanji."
Kate kembali terkekeh.
"Akhirnya.... kamu sudah sehat?" Remi secara tiba-tiba saja hadir diantara Kate dan Elle.
"Hai Rem!" Sapa Kate dan Elle bersamaan.
"Elle, aku ingin berbicara sebentar dengan Remi, ya." Izin Kate.
Elle mengangguk lesu, sementara Remi bertanya-tanya.
Elle pun berlalu meninggalkan Kate dan Remi berdua.
"Ke st@rbuck yuk!" Kate tidak menunggu persetujuan Remi segera beranjak.
Remi dengan cepat menyusul langkah Kate hingga kini mereka sudah bersisian. "Kamu sudah sehat?" Tanya Remi yang sebelumnya belum mendapat jawaban.
"Sudah mendingan kok ini." Jawab Kate.
____
"Kamu pesan apa?" Tanya Remi, mereka sudah sampai di kafe st@rbuck yang berada di lantai bawah gedung.
"Red velvet, biasa.." Jawab Kate.
Kate memilih tempat duduk sementara Remi memesankan minum untuk mereka.
Tidak lama setelah memesan, Remi bergabung dengan Kate. "Elle kenapa? Tadi aku lihat matanya sembab."
Kate belum menjawab, rencananya mengajak Remi ke kafe ini adalah untuk berpamitan. "Remi, sebelumnya aku minta maaf sekaligus berterima kasih atas semua effort kamu dan Vin untuk memajukan usaha kita. But now, I must go. Hehe." Kate ingin menangis saat mengatakannya, usaha yang mereka rintis adalah setengah bagian hidup Kate, dan kini Ia harus meninggalkannya.
Remi terpaku. "Aduh aku salah dengar deh ini, pasti salah dengar." Remi berusaha mengelak, sejujurnya Ia tidak menyangka Kate akan mengatakannya.
"No, yang kamu dengar benar dan nyata. Aku sudah berpamitan pada Elle, awalnya aku fikir cukup hanya pada dia, tapi kamu tiba-tiba muncul, aku rasa semesta meminta aku untuk berpamitan pada kamu juga." Jelas Kate.
"But, why? Kita baik-baik saja selama ini. Team work kita pun semakin solid. Apa ada yang salah? Apa kamu sudah tahu perasaanku lalu kamu ilfeel atau gimana?" Tanya Remi yang membuat Kate tidak menyangka.
"Perasaan? Illfeel? Maksudnya?"
Remi tertunduk lesu. "Aku... Memiliki perasaan untuk kamu, aku tidak tahu kapan perasaan ini muncul dan terus tumbuh.. Aku tidak memiliki nyali untuk menyatakannya pada kamu, atau belum-"
"Remi..."
"Apa karena perasaan aku ini yang membuat kamu ingin menjauh?" Remi menatap tepat di mata Kate, begitu pula Kate.
Kate menggeleng dan tersenyum. "Sejujurnya aku tidak menyangka, hehe." Kate berusaha mencairkan suasana.
"Kalau begitu, don't go. Kalau kamu tidak suka biar aku saja yang menjauh."
"Oh tidak, tidak.. Aku sedang dalam fase merasa jenuh pada semuanya. Suatu hari nanti aku akam kembali." Lagi, Kate menjanjikan hal yang belum pasti Ia tepati.
Remi menghela nafas. "Itu artinya kamu berjanji akan kembali, kan?"
Sama seperti pada Elle, Kate mengangguk dan menjawab. "Pasti."
#
14 Januari 2022 - 14:43
