13. A. Kate POV

2.9K 146 2
                                    

"Aku kan sudah menikah dengan kamu, sayang." Jawab Leo yang sudah tidak selembut tadi. Aku tahu dia sedang menahan emosi.

Aku diam, merasa bersalah karena telah lancang menanyakannya.

"Ayo pulang." Ajaknya yang sudah memegang lenganku.

Aku tidak menolak, jujur saja aku tidak ingin dia marah lagi padaku, dan kembali mengetatkan aturan atau bahkan mengancam aku.

Kami berjalan berdampingan menyusuri jalan menuju rumah secara perlahan. Aku sudah tidak bisa menikmati pemandangan sekitar yang memanjakan mata karena diliputi ketakutan.

"Lain kali, jangan tanyakan apapun tentang Lily, semua itu biar aku yang mengurus." Ucap Leo, dia mengeratkan pegangan tangannya padaku.

"Maaf." Cicitku.

Leo diam, tidak menanggapiku.

Setelahnya kami terus berjalan dalam diam hingga sampai ke rumah.

#

Aku sedang menyisir rambut di depan cermin dalam kamar baru saja selesai mandi, bergantian dengan Leo yang kini sedang mandi.

"Huh." Desahku seraya menghela nafas dalam.

Klik. Pintu kamar mandi terbuka, Leo segera menghampiriku belum memakai pakaiannya. Dia hanya memakai handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Kemudian dia mengambil alih sisir yang sedang aku pegang dan mulai menyisiri rambutku, gerakannya lembut dan amat perlahan.

"Rambut kamu halus banget, aku suka." Ucapnya memuji.

"Besok aku panggil terapis lagi untuk memijat dan meluluri tubuhmu agar rileks dan... Harum." Ucap Leo berbisik. Tubuhku menegang kaku, bulu kudukku berdiri. Leo memang sering memanggil terapis, dalam seminggu bisa sampai empat kali. Dia memang amat memanjakanku.

Aku tersenyum tipis nan kaku.

Leo mulai menuangkan vitamin rambut pada tangannya lalu mengusapkannya pada rambutku dan sedikit memijatnya, aku cukup menikmatinya.

"Terima kasih." Ucapku sesaat setelah Leo menyelesaikan kegiatannya.

"Sama-sama." Jawabnya. Leo mengecup bahuku yang tidak tertutup pakaian.

Tubuhku kembali bergetar mendapat perlakuan intim darinya.

Perlahan, kecupan Leo mulai menjalar disekitar leher meninggalkan bekas hisapan yang pasti akan membiru keesokan harinya.

"Nngghh.." Aku tidak tahan, rasanya amat geli.

Leo menggendongku, dia membawaku menuju kasur dan membaringkan tubuhku perlahan lalu menatapku dalam. "Kamu sangat cantik, selalu yang tercantik di mataku."

#

14 April 2022 - 20:59

Sedikit Update, hehe.

Gagal Move On? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang