Seperti biasa, Kate begitu fokus pada pekerjaannya sebagai event planner. Baginya, pekerjaan sebagai Event Planner atau banyak orang sebut sebagai event organizer merupakan sebuah misi yang sangat menantang untuk diselesaikan. Jika Ia berhasil menyelesaikan misi-misinya itu, Kate merasakan kepuasan batin yang tidak terkira. Selain mendapat penghasilan, Kate juga mendapat berbagai kenalan dari berbagai kalangan yang menambah daftar relasinya. Hal itulah yang terpenting. Karena rezeki bukan hanya mendapatkan uang, tetapi mendapat relasi adalah lebih dari itu.
"Kate, bagaimana progress Mbak Razka dan Mas Tommy?" Tanya Elle yang merupakan rekan Kate dalam menjalankan usaha.
Kate melihat daftar planningnya, sebagian besar sudah Ia tandai yang menandakan sudah selesai Ia persiapkan. "75 persen, Elle."
Elle menganggukkan kepala. "Oke, bagian yang lain akan aku urus dengan Remi dan Vin, ada klien baru masuk. Jadi tolong kamu ketemu dengan dia."
"Jam berapa Elle?" Tanya Kate seraya memberikan catatan progressnya pada Elle.
"Jam 4 sore di St@rbuck lantai bawah."
"Oke." Kate dengan senang hati menerima.
#
Jam 15:30 Kate sudah duduk manis. Ia memang sengaja datang lebih cepat dari waktu yang dijanjikan, karena masih ada beberapa hal yang harus Ia kerjakan, dari pada Ia datang telat karena asyik mengerjakan pekerjaan, lebih baik Ia menunggu disini.
Tanpa sadar, jam sudah menunjukkan pukul 16:12, Kate melihat sekeliling, tampaknya orang yang akan bertemu dengannya belum datang.
Hal itu merupakan hal biasa bagi Kate, menunggu klien. Tidak mengherankan jika bukan waktu pembahasannya yang lama, tapi karena menunggunya.
Sebuah pesan masuk pada ponsel Kate.
Lily Sukma 16:15
Halo Mbak Kate, saya Lily. Maaf saya datang telat, saya sudah di St@rbuck. Saya mengenakan gaun putih rambut dikuncir kuda.
Kate tersenyum, walaupun telat tapi klien kali ini tidak membuatnya menunggu hingga berjam-jam.
Kate Damara 16:16
Halo Mbak Lily. Tidak apa-apa. Saya ke tempat Mbak Lily.
Kate pun kembali melihat sekeliling mencari ciri-ciri perempuan yang disebutkan Lily. Tidak sulit menemukannya karena tampilan Lily yang mudah dikenali.
Kate berjalan mendekati Lily seraya mengagumi Lily yang tampak anggun walaupun dari samping.
"Halo, Mbak Lily. Saya Kate." Ucap Kate sesaat setelah duduk di depan Lily.
Lily tersenyum. "Halo Mbak Kate, saya Lily."
"Maaf ya Mbak, sudah menunggu lama?" Ucap Lily sarat dengan nada tidak enak.
"Tidak kok Mbak, saya juga baru datang." Kilah Kate.
"Oh, syukurlah." Lily mengangkat tangan kanannya memanggil pramusaji. "Mbak Kate mau pesan apa?"
Kate tidak ingin memesan kopi, Ia sudah meminum 4 gelas kopi hari ini. "Ice red velvet ya Mas." Ucap Kate pada pramusaji.
"Saya juga." Lily menyamakan pesanannya dengan Kate.
"Baik Kak, saya ulangi pesanannya ya, ice red velvet 2, ya.." pramusaji mengkonfirmasi.
"Betul Mas." Jawab Kate dan Lily serempak.
