"Gila!" Pekik Kate setelah mendengar kesepakatan yang ditawarkan Leo.
"Jangan mengira aku masih memiliki perasaan untuk kamu, aku melakukan ini karena kamu pantas mendapatkannya. Aku akan membuat kamu merana." Leo bergerak menjauh, membalik badannya seraya menyesap sisa ciuman diantara mereka.
"Aku akan bicara pada orang tuamu, beliau pasti akan membantuku jika aku memberikan kesepakatan akan pergi selamanya dari kamu!" Ujar Kate melawan.
Leo mengeratkan kepalan tangannya. Ia mengatur emosinya sebelum berbalik menghadap Kate. Leo tertawa kencang sebentar lalu mengubah ekspresinya menjadi sinis. "Kamu fikir aku masih anak bawang yang tunduk pada orang tuaku dan tidak memiliki kekuatan?"
Leo kembali berjalan mendekati Kate. Ada jarak diantara mereka. "Kamu salah, Kate! Aku sudah memiliki kekuatanku sendiri! Percuma kamu meminta bantuan dari orang tuaku, karena sekarang aku-lah yang memegang kendali. " Dalam hati Leo menyalahkan Kate karena sudah menghampirinya. Seharusnya Kate diam dan bersikap profesional saja, tapi kini Ia tidak akan melepaskannya lagi.
Lutut Kate melemas, Ia mengumpulkan sisa tenaganya untuk menjauh dari Leo, laki-laki yang sangat brengsek baginya.
"Berani melangkah keluar tanpa seizinku, balasan pertama untukmu akan segera kamu terima." Ucap Leo santai.
Langkah Kate terhenti. Leo berjalan mendekati Kate merengkuhnya dalam pelukan. "Kamu hanya perlu diam mengikuti kemauanku, tidak akan ada seorang pun yang tersakiti."
Kate kembali menangis.
#
Leo mengantar Kate pulang, Ia memasuki apartemen Kate.
"Aku mau istirahat, Le." Ujar Kate secara halus mengusir Leo, tanpa menunggu jawaban Leo, Ia memasuki kamar mandi.
Lima menit kemudian, Kate keluar dari kamar mandi, Ia mengira jika Leo sudah pulang, namun dugannya salah, Leo masih berada dalam apartemennya.
Leo mendekati Kate, tapi Kate menjauh. "Aku benar-benar lelah." Keluh Kate.
Leo tetap berjalan mendekati Kate, begitu pula Kate tetap menjauh hingga dirinya terpojok. Leo mengurung Kate. "Aku memiliki kuasa atas kamu, kamu adalah pihak yang tidak berhak meminta sesuatu dari aku. Kamu hanya boleh menerima, tanpa melawan."
Kate terisak. "Gila, kamu memang sudah gila." Kate berontak, Ia mendorong Leo hingga terjatuh, membuat Leo emosi.
"KATE!!!" Leo berteriak pada Kate yang lari menuju kamarnya, namun saat akan mengunci pintu kamarnya Leo berhasil menghalangi, Kate pun terdorong hingga terjatuh di atas kasurnya.
Leo tersenyum sinis, menghampiri lalu menindih Kate yang berada di bawahnya. Saat akan mencium Kate, ponsel Leo berdering, jika deringan itu memiliki bunyi lain, Leo tidak akan mengangkat dan mengabaikannya, tapi tidak dengan dering ini yang memiliki bunyi khusus, telpon dari Lily.
Leo bangkit dari atas Kate mengambil ponsel yang berada di saku celana. Namun sebelum mengangkat telpon Leo menutup rapat bibir Kate. "Halo sayang." Sapa Leo.
"Aku sedang berada di luar, ada yang harus aku kerjakan. Kamu sudah makan?" Tanya Leo pada sang penelpon yang sudah Kate ketahui, Lily.
"Aku juga sudah, maaf sayang aku tutup dulu telponnya ya, sampai jumpa besok." Ucap Leo.
"I love you too, calon istri." Leo pun menutup panggilan telponnya.
Leo kembali menatap Kate yang kini duduk di kasur.
"Kamu sudah memiliki tunangan, Le." Kate menyadarkan Leo akan posisinya.
"Seorang raja wajar memiliki banyak selir, tapi hanya satu ratunya. Dan itu hanya Lily, sementara kamu hanya selingan buatku." Balas Leo tidak peduli.
"Gilaaaa, pergi kamu dari sini!" Usir Kate terang-terangan.
"Hahahahahahaha." Leo tertawa dengan keras. "Kate... Kate... Ternyata kamu sudah lupa dengan perkataanku sebelumnya. Tidak apa-apa, aku akan selalu mengingatkannya jika kamu lupa. Aku memiliki kuasa atas kamu, kamu adalah pihak yang tidak berhak meminta sesuatu dari aku. Kamu hanya boleh menerima, tanpa melawan." Leo mengingatkan Kate pada perkataanya.
"Aku belum menyetujui apapun, jangan mengambil keputusan sepihak!" Teriak Kate tidak terima.
Season 1 - END
#
30 Desember 2021 - 08:27
