Kedua insan itu terdiam. Menikmati suasana hening yang sudah tercipta sejak tadi.
"Huh.." hembusan nafas pelan, berhembus dari bibir salah satunya.
"Aku minta maaf. Bener-bener minta maaf, Ryu."
Ryujin menghadap sepenuhnya kearah Chenle.
"Gak papa, Le. Lagipula aku seneng liat kalian berdua," sahutnya dan terkekeh kecil.
Chenle membola, lalu memicing setelahnya. "Kenapa?"
Ryujin menggigit bibir bawahnya gugup. "Aku ini fujoshi akut, Le. Dan liat kedekatan kamu bareng Jisung, aku jadi suka ngeshipin kalian," balas Ryujin dengan cengirannya.
Chenle hampir menjatuhkan rahangnya.
"IHHH KOK KAMU GITUUUU." Chenle berseru dengan lantang.
Ryujin tertawa renyah. "Ya gituu hahaha.." raut wajahnya berubah sendu. "Makanya, kalo kamu mau ngajak aku putus, aku udah siap. Selain karena aku lebih suka kedekatan kamu bareng Jisung, aku juga tau kalo perasaan kamu ke aku nggak sedalem itu." Ryujin menambahkan dengan senyum simpul.
Chenle menggaruk tengkuknya, tidak bersuara. Dia memikirkan respon apa yang seharusnya dia berikan.
"Bener, 'kan benerr?"
"Ngg.. gak tau. Tapi aku nyaman kalo sama kamu." Akhirnya hanya itu yang bisa Chenle suarakan setelah lama terdiam.
Ryujin mendesah. Dia meraih dan menggenggam tangan kekasihnya. "Nyaman gak jadi patokan kalo rasa cinta itu ada buat aku, Le. Kamu nyaman sama Renjun-ge, u loved him?"
Chenle menggeleng cepat. "Dihh masa aku suka sama gege. Amit-amit bangett."
Tawa kecil Ryujin mengalun.
"Kalo gitu kita jadi temen aja, yaa?"
Chenle diam. Dia sendiri bingung bagaimana harus menjawabnya.
Tapi jujur, dia tidak merasakan apapun selain nyaman di dekat Ryujin.
Apabila cewe itu telat mengabarinya karena keasikan ghibah, dia biasa saja.
Apabila ada pria yang mendekatinya, Chenle diam dan tidak merasa panas.
"Aku percaya kalo orientasi kamu bukan straight, tapi biseks, Le. So, aku harap kamu bisa welcome ke siapapun yang deketin kamu setelah ini."
Kepalanya mengangguk sendiri tanpa dia pinta.
Pertemuan mereka diakhiri dengan senda gurau, serta hubungan dikeduanya yang sudah berubah. Dari sepasang kekasih, menjadi teman biasa.
Ryujin berfikir, setidaknya Chenle tidak tau bagaimana sedih dan senang hatinya lantaran Chenle menerima tawarannya.
Sedih, karena mungkin jaraknya dengan Chenle akan sedikit menjauh.
Senang, karena pasangan yang dia ship, akan menjadi lebih dekat. Siapa lagi kalau bukan Chenle dan Jisung.
Ya, Ryujin akan pastikan itu.
---
Chenle menyapu keringat yang mengucur dari dahinya.
Sembari mengatur nafasnya pelan-pelan sehabis berlari, Chenle berujar, "jadi, lo udah akrab sama Kak Taro?"
Sungchan mengangguk antusias. Senyum terbit di bibirnya. "Udahhhh.." Sahutnya lantang. "gue kira dia lucu, ternyata gemoy."
Chenle mendengus. "Apa bedanya goblok?!"
Yang lebih tinggi menoyor kepala yang lebih pendek dengan ringan. "Ya beda lah. Kalo lucu ya lucu doang. Kalo gemoy itu, lucu, manis, imut, dan kawan-kawannya semua masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Subbmisive || CHENJI
FanfictionTekan follow sebelum membaca yukk🙆♂️🙆♂️ --- Warning! Ini lapak bxb ⚠️ Homophobic? Jauh-jauh hush Harsh word ⚠️ 18+ Part masih acakk :D --- Chenle sangat yakin jika dirinya adalah seseorang yang straight. Mantan kekasihnya saja cantik-cantik, sep...