21. Fed up with his ex

1.2K 111 16
                                    

Tim yang *ajdhiejejwisisjs* denger high note Chenle di better than gold, cungg🤚🤚🤚

-----

Chenle menghembuskan nafas pelan berusaha menghilangkan ketegangannya.

Sebentar lagi dia dan teamnya akan dipanggil untuk bertanding.

Hari ini adalah pertandingan pertama mereka dalam event bergengsi yang selama ini mereka tunggu.

Berdiam dirumah selama 2 hari, Chenle harus mengejar ketertinggalannya selama ia cedera dengan ekstra dalam waktu 10 hari lebih.

Itu artinya, kejadian buruk itu sudah terjadi hampir 2 minggu yang lalu.

Sebenarnya, agak berat mengejar ketertinggalan fisik, namun karena sejak kecil Chenle sudah dilatih untuk bekerja keras, Chenlen melakukannya dengan senang hati.

Chenle kembali menjadi leader bagi temannya yang lain, tentu dengan kondisi mental yang sudah sedikit lebih baik.

Selama 2 minggu ini, Chenle rutin melakukan psikioterapi di tempat Pamannya yang berada di sekitaran Seoul. Lumayan dekat dari rumahnya. Apalagi dengan diantar supir.

Selama 2 minggu ini juga, Chenle berusaha untuk tidak terlalu memikirkan masalah percintaannya yang miris. Dalam artian, Chenle berusaha mengikuti kemauan Jisung dengan tidak menghubunginya dan juga menampakkan diri didepannya.

Semua permintaan itu dikirim Jisung melalui pesan singkat, tepat saat Jeongin dan Sungchan kerumahnya.

Cih, kekanakan kalau kata Jeongin yang juga melihat isi teksnya waktu itu.

Chenle sangat berusaha menghalau ingatan-ingatan yang membuatnya merindukan si pemuda bongsor.

Apapun dia lakukan supaya rasa rindunya tidak semakin meluap, dan berujung dengan dirinya yang bertingkah bodoh-seperti mengunjungi kediaman Jisung langsung bak sebuah kejutan- mungkin?

Chenle bisa saja berubah menjadi sebodoh itu. Tidak memperdulikan apa yang dia lakukan benar atau tidak, memalukan atau tidak, merugikan atau menguntungkan, selagi hatinya yang mendesak, Chenle dengan senang hati mengikutinya meskipun mungkin akan berakhir tak menyenangkan.

Aish.. Chenle menggeleng ketika Pemuda Park berhasil mengganggu fokusnya dengan mudah.

Matanya melirik tribun GOR ESEM yang sangat penuh oleh supporter StarMars International School -dari sekolahnya- atau biasa disingkat SMIS.

Kedua netranya asik berselancar hingga dirinya membeku saat bertatapan dengan pemuda tinggi yang dia pikirkan sedari tadi, sedang berjalan turun menuju pinggir lapangan lantaran ia merupakan bagian dari tim Dance. Disebelahnya ada Shotaro yang tampak bersemangat.

Lama mereka berdua bersitatap, Jisung melengos tak acuh.

Hati Chenle mencelos.

Meskipun sudah berusaha kuat terlihat baik-baik saja, masih ada setitik harapan Jisung memberinya sedikit semangat walau hanya dengan senyum tipis khas miliknya.

"Le, ayo jalan!" Bahu Chenle disenggol Jeno.

Badannya terperanjat. "Hah? Ngapain?"

Jeno tersenyum geli. "Itu yang lain udah masuk lapangan. Lo sama gue doang yang masih disini."

"WAHH ANJ-"

Sebelum Chenle berteriak dan mengumpat, Jeno segera menarik adik kelasnya menuju tempat mereka bersama timnya.

"--ingg!" sambung nya dengan suara kecil.

Jeno terkikik.

Kedua tim saling pemanasan menggunakan lapangan sebelum peluit dibunyikan yang artinya permainan akan segera dimulai.

Become a Subbmisive || CHENJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang