Chenle tersenyum senang sepanjang perjalanan menuju mansion dari bandara.
Malam ini dia tiba di Korea Selatan, dan itu artinya, besok dirinya dan Jisung bisa bertemu serta saling melepas rindu.
Mengingat apa yang akan mereka lakukan, Chenle terkikik dalam duduknya.
"Kerasukan lo, anjir?"
Suara bernada ketus itu tak berhasil menyurutkan senyum Chenle yang terpatri.
"Besok gue ketemu Jisung," jawab Chenle senang.
Mengernyit jijik, Renjun berkata sarkas, "alay."
Satu kata dengan empat huruf itu mampu menghilangkan senyuman indah di bibir sang adik. "Ckck.. Iri bilang ya, njing."
Buruk sudah mood nya kini.
"Heh Lele! Mulutnya." suara Jungwoo dari kursi depan semakin memperburuk suasana hati si bungsu.
Renjun tertawa puas ditempatnya.
"Renjun juga diem. Jangan ngajak ribut adik kamu mulu."
Gantian Chenle yang mentertawakan Renjun.
"Mampus. Denger tuh."Selama mobil yang membawa 4 pria itu melaju, tawa mengejek tidak pernah berhenti keluar dari mulut keempatnya.
———
Jisung menunggu dengan tidak sabaran di mobilnya.
Tebak dia dimana..
Tin tin
Suara bel yang berbunyi lalu disusul dengan gerbang setinggi 2 meter itu terbuka, menandakan pemilik rumah sudah tiba dari liburannya.
Jisung yang berada di dalam mobil —yang dia parkir di samping teras—membuka pintu dan beranjak keluar.
Badannya membungkuk tat kala Lucas dan Jungwoo keluar dari mobil dan berjalan kearahnya.
"Halo Uncle, om.." sapa Jisung santai. Senyuman lebar tersungging di bibir tebalnya.
Lucas tertawa kecil. "Semangat banget, ya, kamu ketemu Lele. Baru tadi di mobil, si Lele menggebu-gebu ceritain bakal ketemu sama kamu besok. Eh, ternyata kamu udah kesini duluan." Lucas mengadu seraya melirik anak bungsunya yang kini melotot.
Jisung tertawa geli. "Dia emang bucin banget, uncle. Baru gak ketemu beberapa hari udah minta telfon muluuu."
"Iya loh.. Om sampe heran haha.." timpal Jungwoo dengan tawa.
"Dad, Pa, Renjun masuk dulu, ya." Renjun pamit duluan disela-sela tawa mereka. Tak memperdulikan keberadaan Jisung yang kini mengobrol hangat dengan anggota keluarganya.
Sedangkan Chenle, yang menjadi objek perbincangan mereka mengerucutkan bibirnya sebal.
"Isss.. Lele ikut Gege masuk aja deh kalo gitu," ujar pria yang paling kecil diantara keempat orang itu. "Males."
Tawa renyah dari ketiga orang lainnya tidak bisa mereka tahan.
"Hahaha.. yaudah, ajak ke taman belakang aja, gih Jisungnya, Le. Papa sama Daddy mau istirahat dulu."
Dengan pandangan seolah-olah malas, Chenle berjalan ke tempat sesuai arahan Papanya.
Dibelakangnya, Jisung mengekor. Senyum geli senantiasi menghiasi wajah rupawannya lantaran melihat tingkah kekasihnya.
"Le, lo kok lucu gini, sih?" celetuk Jisung sembari berjalan.
"...."
Tidak ada sahutan. Chenle sepertinya masih marah perihal tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Subbmisive || CHENJI
FanfictionTekan follow sebelum membaca yukk🙆♂️🙆♂️ --- Warning! Ini lapak bxb ⚠️ Homophobic? Jauh-jauh hush Harsh word ⚠️ 18+ Part masih acakk :D --- Chenle sangat yakin jika dirinya adalah seseorang yang straight. Mantan kekasihnya saja cantik-cantik, sep...