•
"Gue berharap kita bertemu memang untuk dipersatukan bukan sebatas dipertemukan."
- Jeffrey
•
Dipta mengekori Yuju kemanapun gadis itu pergi sembari melihat-lihat kue model apa yang cocok dengan vibes Jeka. Yuju yang memakai dress warna biru pastel dan Dipta dengan setelan hitam mungkin dapat membuat beberapa orang berpikir mereka pasangan muda yang baru saja menikah.
"Juy, ini mau ga?" tanya Dipta menunjukan angka 17 tahun dengan corak Doraemon disekitarnya.
Yuju menggeleng pelan, "ya kali, Jeka pakai tuh lilin, lagian gue udah ambil lilin yang lebih menarik."
Dipta berdecih pelan, "iya deh yang paling menarik."
"Dih, ngambek?"
Dipta memutar mata malas, "ngambek? ya kali Juy, gue cowok."
"Lah salah?"
Cowok itu mengangguk pelan sembari tersenyum memamerkan deretan giginya yang tersusun rapi.
"Iya deh yang paling cowok."
"Goblok." Dipta menabok bahu Yuju pelan tak kuasa menahan tawa.
"Sumpah Dip, lo kalau kerasukan jangan disini anjing! pergi lo setan, jangan ganggu dia." Umpat Yuju mengguncang tubuh Dipta dengan alasan untuk mengeluarkan makhluk halus.
"Santai, ga ada setan yang mau dekat-dekat gue. Tau nggak kenapa?"
Yuju menggeleng, "lo kan lebih-lebih serem jadi setannya pada takut."
"Dipta bangsat! JAUH-JAUH LO DARI GUE." Bagaimana tidak kesal, Yuju sudah memasang muka serius siapa tau gadis itu bisa mengusir makhluk halus karena solusi dari Dipta endingnya malah dia yang dikatain lebih dari setan.
Dipta tertawa kencang dibelakang, Yuju yang mendengar itu mengambil langkah besar menjauhi pria itu yang belum menghentikan tawanya. Dipta tidak masalah Yuju mau mengumpat nya sebanyak apapun, Dipta tetap menyukainya. Gadis bar-bar yang berhasil memporak-porandakan hati Dipta. Gadis yang berhasil menjadi salah satu orang penting dihidup seorang Dipta Mahesa.
•
Tidak semua kisah harus tentang cinta. Tapi, tidak bagi Rosa. Gadis itu perlu cinta, entah dari teman, pacar, keluarga atau orang lain. Bilang saja dia alay, gadis asal Bali itu tumbuh dengan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kalau Juan, keluarganya tidak harmonis. Berbanding terbalik dengan keluarga Rosa yang harmonis. Bahkan, beberapa anak dikelas iri dengan itu. Ini Rosa, gadis yang tidak akan pernah cukup.
Rosa tersenyum tak kala melihat Jeffrey yang bersandar di kap mobil dengan baju atasan kaos hitam dengan celana jeans pendek. "Ganteng banget." batin Rosa.
"Hi Jeff." Sapa Rosa tersenyum lebar.
"Hi" sapa balik Jeffrey. Melihat gadis didepannya, dengan atasan kaos biru dengan celana jeans. Sederhana tapi membuat Jeffrey terpesona dengan aura Rosa.
Gadis bali, dengan banyak pesona dapat memikat banyak hati pria. Entah, dari suaranya yang merdu, wajahnya bak barbie hidup, tubuhnya yang ramping menjadikannya salah satu anggota chearleader dan otaknya tak kala pintar membuat nya kadang dipanggil untuk mengikuti lomba.
![](https://img.wattpad.com/cover/224619144-288-k115741.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal [97l] ✔️
Fanfiction! ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ, ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ˡᵘᵖᵃ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵃᵏᵘⁿ ᵈᵘˡᵘ ʸᵃᵃ ! [COMPLETED] 𝙸𝚗𝚒 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚇𝙸 𝙸𝙿𝙰 𝟼. 𝙺𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚙𝚘𝚓𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐-𝚖𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐. • Start : 10 April End : 10 April ©Keeylien